Iklan 2

Rabu, 11 Desember 2013

Vonis LHI dan Sikap PKS - Bencana KRL Bintaro dan Korupsi yang Banyak agar Hukuman Ringan


Hakim memvonis Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) 16 tahun penjara atas tuduhan suap Rp 1 milyar untuk pelancaran impor kuota sapi oleh PT Indoguna Utama. Tanggapan petinggi dan kader PKS bermacam-macam. Hidayat Nur Wahid menganggap hukuman itu terlalu berat mengingat koruptor lain yang lebih banyak hukumannya malah lebih ringan seperti 4 tahun. Ada pula kader PKS dengan nama Andi yang memakai "gelar" Abu Nidaul Hasanah menganggap Allah murka atas kezaliman KPK/Hakim/Pemerintah sehingga terjadi bencana seperti tragedi tabrakan maut di Bintaro antara KRL dengan Truk BBM Pertamina.


Ini komentar dari Facebooker yang sempat mengcapture screen shot dari status FB Abu Nidaul:
Follow · December 10 
well fansboy partai sapi terguncang hebat big bosnya LHI di vonis 16 tahun penjara.. terguncang sih terguncang tapi jangan kayak gini lah 
masa musibah di cocoklogi ama vonis bos pustun .. sinting nih kader partai sapi sejahtera 
Bahkan Media yang berafiliasi dengan PKS / Ikhwanul Muslimin seperti Islamedia pun turut mengkaitkan tragedi Bintaro bahkan Kuningan sebagai siksa Allah atas "kezaliman" KPK / Hakim terhadap LHI:
LHI 2
Ini sebagian tulisannya. Yang menarik adalah paragraf terakhir:
Like This Page · December 10
Indonesia Berduka: Tragedi Bintaro dan Vonis LHI
Islamedia - Kabar duka itu datang begitu cepat tepat di awal pekan, Senin 9 Desember. Tak hanya satu tapi dua sekaligus. Yang satu di Bintaro, Tangerang dan satu lagi di Kuningan Jakarta Selatan. Kedua peristiwa tersebut memakan korban orang-orang yang tak bersalah.
Indonesia pantas berduka. Bintaro dan Kuningan bukanlah sebuah peristiwa kebetulan. Allah telah mengatur skenario ini: terjadi pada hari yang sama agar kita bisa mengambil hikmah. Apakah anda salah satunya? Semoga.
Erwyn Kurniawan
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=682547575110657&set=a.192406337458119.50757.158262277539192&type=1&theater

Mengait-ngaitkan 2 kejadian pada hari yang sama sih boleh saja. Tapi apa berhubungan? Apa kita bisa mengambil kesimpulan, karena LHI dizalimi, Allah lalu murka dan menyiksa penumpang KRL di Bintaro yang tewas sebagai balasannya? Bisa saja orang lain berpendapat Allah marah kok ada Ustad nyolong. Tapi pendapat itu belum tentu benar.

Ada 7 milyar orang di dunia ini. Taruhlah 1 di antara 1000 orang mengalami bencana / musibah di hari yang sama, itu sudah ada 7 juta manusia yang bernasib sama. Bisakah kita mengait2kan dan mengambil kesimpulan bahwa si A tewas karena Allah murka akibat si B dihukum? Belum tentu! Kenapa bukan orang2 KPK / Hakim yang memvonis LHI yang diazab Allah?

Allah dalam menyiksa kaum yang zalim, biasanya menghukum orang-orang yang zalim tersebut. Sementara orang-orang yang beriman justru diselamatkan. Contohnya Nabi Nuh beserta kaumnya yang beriman selamat dari banjir bah, sementara orang2 yang durhaka tenggelam. Atau Nabi Musa dan kaumnya berhasil menyeberang laut merah, sementara Fir'aun dan tentaranya ditenggelamkan Allah. Nah kalau ini, orang2 KPK dan Hakim yang memvonis LHI pada selamat semua. Yang jadi korban tragedi Bintaro adalah orang-orang yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan kasus LHI.

Tidak bisa kita mengaitkan bencana begitu saja dgn kasus LHI. Ada atau tidak adanya kasus LHI, bencana bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Buktinya saat tidak ada kasus LHI, bencana malah lebih buruk lagi. Contohnya tahun 1987, kecelakaan KRL di Bintaro menewaskan 156 orang. Jauh lebih banyak dari yang sekarang (9 orang):

Bahkan Tsunami Aceh yang terjadi 26 Desember 2004, menurut data dari BNPB, 173.741 jiwa meninggal dan 116.368 orang dinyatakan hilang, sedangkan di Sumatera Utara 240 orang tewas, Tsunami aceh mengakibatkan ribuan rumah dan bangunan rusak, dan menyebabkan hampir setengah juta orang jadi pengungsi.

Jadi tak bisa kita main ambil kesimpulan nanti berbagai bencana terjadi karena Allah murka akibat LHI "dizalimi". Memang mereka punya hubungan khusus dengan Allah atau Malaikat begitu?

Jangan sampai dengan masuknya PKS ke Politik makna Islam disempitkan. PKS adalah Islam. Sementara yang bukan PKS berarti bukan Islam. Bisa liberal, sekuler, kafir, dsb. Ini berbahaya. Sudah takfir. Mengkafirkan sesama Muslim. Bukankah di PKS sekarang juga ada Non Muslim / Pendeta yang jadi Caleg? Bukankah di KPK juga banyak Muslim yang berkiprah di sana? Ketua KPK, Abraham Samad bukankah pernah dicalonkan PKS jadi Caleg 2004 mewakili Sulsel?

Hidayat Benarkan Abraham Samad Caleg PKS Tahun 2004
Di Mesir, Ikhwanul Muslimin yang sealiran dengan PKS mengkafirkan Muslim yang tidak sepaham dengan mereka. Jenderal Abdul Fatah Al Sisi mereka anggap kafir dan zalim. Padahal Al Sisi ini jadi Panglima Tinggi Mesir justru karena diangkat Mursi. Bahkan para Ulama Al Azhar pun mereka kafirkan. Syeikh Al Azhar, Ahmad Thayyib mereka fitnah sebagai sekuler buatan Perancis. Fitnah tsb disebar di jaringan Media Online yang berafiliasi pada PKS / Ikhwanul Muslimin / Tarbiyah:

PKS Hina Ulama Al Azhar

Syeikh Al Azhar lain, Ali Jum'ah, mereka fitnah menyuruh bunuh semua anggota Ikhwanul Muslimin sehingga terancam diculik. Bahkan ada yang memfitnahnya sebagai Syi'ah yang otomatis kafir menurut sebagian kaum Ikhwanul Muslimin:

Saat Mahasiswa Al Azhar Mesir lain fokus untuk belajar, segelintir mahasiswa Ikhwanul Muslimin demo setiap hari berteriak-teriak dengan megafon sehingga mengganggu kegiatan belajar di Al Azhar. Mereka juga mencoret-coret dan merusak bangunan Al Azhar. Mereka menuntut Mursi dikembalikan jadi Presiden dan Syeikh Al Azhar diganti. Itukah adab murid kepada guru?

Inilah kelakuan para Akhwat Ikhwanul Muslimin yang mencoret2 dan merusak Kampus Al Azhar Mesir.
Simbol 4 Jari Pendukung Mursi mewarnai bangunan Al Azhar yang dicoret

Bahkan pemimpin mereka, Yusuf Qardhawi berfatwa bahwa semua pendukung orang zalim seperti tentara, PNS, Ulama, dan orang2 awam harus dibunuh.

Kalau paham Qardhawi diterapkan di sini, artinya KPK/Hakim bahkan pemerintah kalau zalim, maka tentara, PNS, Ulama, dan orang2 awam yang mendukung pemerintah juga harus dibunuh. Ini adalah pemahaman yang keliru dan berbahaya. Sebab Islam tidak mengajarkan demikian. Islam tidak mengajarkan kita bughot/melakukan pemberontakan bersenjata seperti PKI kepada pemerintah. Karena justru akan menimbulkan kerusakan yang lebih besar:

Sebaik-baik pemimpin adalah yang kamu cintai dan mereka mencintaimu. Kamu mendoakan mereka dan mereka mendoakanmu. Sejahat-jahat pemimpin adalah yang kamu benci dan mereka membencimu. Kamu kutuk mereka dan mereka mengutukmu. Para sahabat bertanya, “Tidakkah kami mengangkat senjata terhadap mereka?” Nabi Saw menjawab, “Jangan, selama mereka mendirikan shalat. Jika kamu lihat perkara-perkara yang tidak kamu senangi maka bencimu terhadap amal perbuatannya dan jangan membatalkan ketaatanmu kepada mereka.” (HR. Muslim)
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2013/04/23/hukum-bughot-pemberontakan-dalam-islam/

Saat ada seorang pemimpin zalim, kita cuma tidak boleh menurut perintah mereka saat disuruh melakukan kezaliman. Seperti mogok massal. Bukan justru malah menyerang pemerintah dengan senjata, yang akhirnya dibalas oleh polisi dan militer. Ini bisa bikin Perang Saudara dan semua rakyat akan menderita karenanya.

Sebagaimana kita berhusnu zhon pada LHI, hendaknya kita juga melakukan hal yang sama kepada KPK. Ada saksi-saksi seperti Fathanah dan juga bukti-bukti lain seperti percakapan telpon antara LHI dgn Fathonah yang diputar di ruang sidang:
Rekaman Pembicaraan Fathanah -- Luthfi Hasan Ishaaq

Lihat juga kehidupan LHI sebelum jadi pejabat tinggi PKS. Katanya, sekali lagi katanya LHI itu dulu miskin dan rumahnya ngontrak selama 25 tahun. Tapi saat jadi petinggi PKS, tiba2 punya banyak rumah mewah dan juga mobil mewah serta beberapa istri. Ini katanya. Tapi harusnya kader PKS bisa menyelidiki sendiri apa itu benar atau tidak. Jangan sekedar berdalih: "Sudah tabayyun belum?" Ini berita PKS TV tentang penyitaan mobil2 mewah LHI yang menurut mereka tidak sesuai prosedur:

PKSTV - OKNUM KPK SITA MOBIL GAK BAWA SURAT
Lucunya pemimpin PKS lain, Hidayat Nur Wahid menganjurkan masyarakat agar kalau korupsi yang banyak agar hukumannya jadi ringan:
LHI 3


PKS: Mau Hukuman Ringan? Korupsilah yang Banyak

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mengkritik putusan vonis majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi terhadap mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dalam kasus suap impor daging sapi. Menurut Hidayat, vonis 16 tahun kurungan penjara dan denda Rp 1 miliar subsider 1 tahun penjara tidak adil.

PKS: Korupsi yang banyak supaya hukumannya ringan
PKS anjurkan korupsi lebih besar agar hukuman bisa ringan

Menurut Islam, mencuri uang lebih dari 1/4 Dinar (sekitar Rp 700.000) itu hukumannya potong tangan. Jadi kalau korupsi Rp 1 milyar dihukum 16 tahun, itu ringan. Jika ada koruptor kakap yang korup lebih banyak, jangan protes minta keringanan hukuman. Tapi minta agar koruptor kakap dihukum lebih berat, misalnya hukuman mati. Begitu. Jangan malah menganjurkan korupsi yang banyak agar hukumannya jadi ringan. Sekarang Zaman Edan. Tapi hendaknya kita tidak ikut-ikutan edan.

Allah dan RasulNya melarang kita dari 'Ashobiyyah / Fanatik Golongan. Jangan sampai kita terlalu mencintai kelompok kita, sehingga menzalimi orang yang di luar kelompok kita. Terhadap tetangga / sesama warga negara, kita harus menghormati dan mencintai mereka. Apa pun agama dan aliran mereka selama mereka baik kepada kita. Kalau jahat, lapor kepada pihak yang berwajib:
Dalam Islam dilarang ashobiyah/fanatisme kelompok dan membangga-banggakan kelompoknya:
“Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” [Ar Ruum:32]
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.” [Al An’aam:159]
Bukan termasuk umatku siapa saja yang menyeru orang pada ‘ashabiyah (HR Abu Dawud).
Dalam hadits yang lain Nabi mengatakan bahwa orang yang mati dalam keadaan ashobiyah (membela kelompoknya, bukan Islam), maka dia masuk neraka.
Kenapa Ashobiyyah dilarang Allah dan RasulNya? Karena membuat orang pandai jadi keledai. Banyak orang-orang yang pintar dan baik menurut saya, namun karena 'ashobiyyah, mereka disesatkan oleh qiyadah-qiyadah mereka sehingga membanggakan kelompok dan qiyadah mereka dan menganggap rendah muslim lainnya.
Ashobiyyah
Ashobiyyah

Ulama Lebanon Ingatkan Bahaya Wahabi, IM & Hizbut Tahrir

Islam Times- Dia mennyatakan bahwa gerakan radikal dan ekstrem itu ada tiga kelompok, yakni Wahabi, Hizbul Ikhwan, dan Hizbut Tahrir. Wahabi dicirikan di antaranya dengan sikapnya yang selalu menganggap kafir semua orang yang berbeda faham dengannya.

Kunjungi Pesantren, Ulama Lebanon Ingatkan soal Tiga Kelompok Ekstrem

Malang, NU Online
Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang menerima kunjungan ulama dari Universitas Lebanon, Syekh Samir Abdurrahman Al-Khauli. Ia hadir dalam kuliah tamu Sekolah Tinggi Agama Islam “Ma’had Aly Al-Hikam” Malang dengan tema “Madhaar Al-Guluw fi Al-Din” (Bahaya Ekstremisme dalam Agama) di gedung induk Pesma Al-Hikam Malang, Jawa Timur, Ahad Siang (08/12).
Syekh Samir Abdurrahman Al-Khauli mengatakan, muslim di manapun harus selalu waspada dengan faham-faham eksterim dan radikal di dalam agama Islam. Karena gerakan ini memiliki misi besar dalam menghancurkan generasi muslim.
Dia mennyatakan bahwa gerakan radikal dan ekstrem itu ada tiga kelompok, yakni Wahabi, Hizbul Ikhwan, dan Hizbut Tahrir. Wahabi dicirikan di antaranya dengan sikapnya yang selalu menganggap kafir semua orang yang berbeda faham dengannya.
Ahlus Sunnah Wal Jama'ah seperti Mazhab Syafi'ie sudah lahir sejak 1200-1300 tahun yang lalu. Ajaran Islamnya masih murni karena disusun tidak jauh setelah wafatnya Nabi. Namun paham akhir zaman yang lahir di abad 18 masehi (Salafi Wahabi) dan Ikhwanul Muslimin serta Hizbut Tahrir yang lahir di abad 20, pemahaman agamanya justru dangkal. Merasa benar sendiri, sehingga akhirnya menganggap sesat / kafir ummat Islam yang tidak sepaham. Ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW:
“Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang usia mereka masih muda, dan bodoh, mereka mengatakan sebaik‑baiknya perkataan manusia, membaca Al Qur’an tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka. Mereka keluar dari din (agama Islam) sebagaimana anak panah keluar dan busurnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/01/19/ciri-khawarij-tak-mengamalkan-al-quran-dan-membunuh-muslim/
Hendaknya kita harus hati-hati. Jangan terjebak oleh fanatisme golongan yang sempit.
Terhadap kasus LHI, jika tidak tahu, sebaiknya kita diam.
Seandainya ingin tahu, jangan cuma tabayyun atau husnu zhon ke LHI saja. Tapi ke semua pihak seperti KPK. Datangi langsung pengadilan LHI. Di situ semua saksi, termasuk LHI juga berbicara. Jadi jelas. Jika merasa dizalimi, tinggal banding, dsb.
Berbagai komentar seperti kecelakaan Bintaro karena Allah marah sebab LHI dijatuhi hukuman atau pun anjuran untuk korupsi yang banyak agar hukuman ringan akhirnya membuat saya menulis ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar