Iklan 2

Rabu, 18 Juni 2014

Kampanye SARA atas Prabowo oleh Syi'ah Jalaludin Rahmat dan JIL


Mayoritas Syi'ah faksi Jalaludin Rahmat (caleg PDIP) dan JIL (Gunawan Mohamad cs) adalah dalang dari kampanye Sara ke Prabowo. Ya modelnya seperti kubu Prabowo adalah Wahabi. Padahal Prabowo itu merangkul dan didukung semua orang. Gus Dur, Emha Ainun Najib, Aa Gym, KH M Arifin Ilham,  Ratna Sarumpaet, Bondan Winarno, KH Said Aqil, Rhoma Irama, Mahfud MD itu dukung Prabowo. Dan mereka semua bukan Wahabi.

Prabowo senantiasa dekat dengan ulama seperti Syeikh Al Azhar Ali Jum'ah, Syeikh Ramadhan Said Al Buthi, dan Habib Umar bin Hafidz. Apa para ulama yang dekat dengan Prabowo tsb akan disebut sebagai Wahabi / Takfir? Sungguh keji ucapan Ahli Fitnah tsb.




Beruntung jika kita bisa memiliki Prabowo sebagai presiden. Karena dia bisa merangkul semua pihak termasuk seorang Cina Kristen seperti Ahok. Apalagi dengan mengucapkan Salam yang ditambahi dengan salam Hindu Om Swastiastu, itu bukanlah tipe Wahabi. Jika Prabowo bisa merangkul semua pihak termasuk Wahabi / Takfiri, insya Allah Indonesia aman.

Sebaliknya jika pemimpin tsb dibenci oleh kaum Wahabi Takfiri dan kemudian kaum Wahabi ini seperti Laskar Mujahidin, Majelis Mujahidin, dsb semuanya berontak, sementara Presiden ini cuma seorang sipil yang lemah yang partainya cuma kurang dari 20%, niscaya Indonesia akan hancur seperti Suriah.

Jika perang, niscaya kaum minoritas seperti JIL dan Syi'ah faksi Jalaludin Rahmat tsb akan menderita. Harusnya hal-hal seperti ini diperhatikan. Bukan menakut-nakuti. Ini cuma menginformasikan fakta yang ada.

Saat bung Karno jadi Presiden, belum ada tentara Indonesia. Jadi tak ada dikotomi sipil dan militer. Bung Karno mendirikan TNI tanggal 5 Oktober 1945 yang sekarang jadi hari jadi TNI. Sejak itu hanya para Jenderal seperti Soeharto dan SBY yang berkuasa lebih dari 1 periode di mana Indonesia relatif stabil.

Ada pun presiden sipil seperti BJ Habibie, Gus Dur, dan Megawati, cuma berkuasa 3 tahun atau kurang. Itu pun Indonesia dilanda kerusuhan seperti Perang Ambon, Perang Poso, Konflik Sampit, dsb. Indonesia kehilangan sebagian wilayahnya seperti Timor Timur, Pulau Sipadan dan Ligitan, dsb. Indonesia juga kehilangan BUMN2 mereka. Mau seperti itu lagi?

Inilah satu fitnah dari kelompok JIL dan Syi'ah pro Jokowi:

Bahkan Muhammadiyah yang pemimpinnya membela Syi'ah dari serangan kaum Wahabi Takfiri pun dimasukkan sebagai kelompok Wahabi. Di mana rasa balas budinya?

http://infoindonesiakita.com/2014/06/14/video-gus-dur-ratna-sarumpaet-dan-moenir-tentang-prabowo/

Muhammadiyah Tuntut Wimar Witoelar Minta Maaf


Jakarta - Wimar mengunggah foto barisan pendukung Prabowo-Hatta dengan latar belakang teroris dan Presiden Soeharto. Dalam gambar itu juga terdapat logo beberapa ormas Islam, salah satunya Muhammadiyah. Wimar dituntut minta maaf.

"Tindakan Wimar Witoelar selaku publik figur kiranya sangat disayangkan sekali. Tindakan Wimar, selain jelas menyakiti hati warga persyarikatan, juga akan dapat menjadikan bumerang bagi capres yang didukung Wimar," kata Wakil Sekretaris Majelis Pustaka Informasi PP Muhammadiyah Iwan Setiawan di laman muhammadiyah.co.id, Kamis (19/6/2014).

http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/06/19/115226/2612799/1562/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar