Iklan 2

Minggu, 11 Januari 2015

Nabi Isa Menurut Islam

Menurut agama Yahudi, Isa bin Maryam itu bukan Nabi. Menurut agama Kristen, Isa itu anak Tuhan. Bahkan ada yang menganggapnya Tuhan Yesus. Menurut Islam, Isa itu adalah manusia biasa, anak Maryam, yang dijadikan Nabi oleh Allah SWT.
Mungkin ada orang Kristen yang berdalih, Isa kan lahir tanpa Bapak. Berarti Bapaknya adalah Tuhan Bapak atau Allah, begitu pikir mereka. Bukankah Nabi Adam lebih hebat lagi? Nabi Adam lahir tanpa Bapak dan tanpa Ibu. Sementara Isa (Yesus) menurut mereka masih punya ibu yaitu Siti Maryam. Tapi itu bukan berarti Adam itu adalah anak Tuhan. Tapi manusia biasa yang dijadikan Allah sebagai Nabi.

“Sesungguhnya misal penciptaan Isa di sisi Allah, adalah seperti penciptaan Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia.” [Ali ‘Imran 59]
“Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia.” [Maryam 35]



Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2010/10/27/bukti-isa-atau-yesus-hanya-manusia-bukan-tuhanallah/

Loh Yesus kan bisa menghidupkan manusia yang sudah mati, begitu pikir orang Kristen. Kalau soal menghidupkan orang mati, Nabi Musa juga bisa meski dengan cara yang berbeda. Semua itu atas izin Allah, Tuhan yang Maha Kuasa.

Ada Misionaris Kristen yang memurtadkan ummat Islam menulis bahwa dalam Al Fatihah disebut ihdinash shirotol mustaqim. Tunjuki kami jalan yang lurus. Nah jalan yang lurus itu adalah Isa Al Masih. Artinya kita harus mengikuti Isa Al Masih dan ujung2nya menyembah Isa / Yesus sebagai Tuhan atau Anak Tuhan. Ini jelas sesat. Karena itulah di Al Fatihah dijelaskan oleh Nabi bahwa Adl Dloolliin, Orang2 yang sesat itu adalah kaum Nasrani karena mereka menyembah Isa sebagai Tuhan. Bukan mengikutinya sebagai Nabi guna menyembah Allah semata:

“Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).” [Al Maa-idah 75]
“Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti kekuasaan Allah untuk Bani lsrail” [Az Zukhruf 59]
“Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi” [Maryam 30]

Lihat bagaimana Nabi Isa mengajak manusia untuk bertakwa kepada Allah:

“(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: “Hai Isa putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?.” Isa menjawab: “Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman.” [Al Maa-idah 112]

Nabi Isa sekali-kali tidak pernah meminta/menyuruh manusia untuk menyembahnya sebagai Tuhan. Itu jalan yang sesat.

“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?” Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.” [Al Maa-idah 116]

Nabi Isa adalah utusan Allah yang membenarkan kitab Taurat dan mendapat kitab Injil:

“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” [Al Maa-idah 46]

Di Matius 15:24 dan Matius 10:40 Yesus mengakui cuma sebagai utusan  Tuhan:

“Jawab Yesus : “aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari Umat Israel.” (Matius 15:24)
“Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut aku, ia menyambut Dia yang mengutus aku.” (Matius 10:40)

Yesus menyuruh hanya menyembah kepada Allah. Bukan dirinya:

“Maka berkatalah Yesus kepadanya :”Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya Dia sajalah engkau berbakti!”. (Matius 4:10).

Orang yang berkata bahwa Isa/Yesus adalah Allah, maka sesungguhnya dia kafir:

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” [Al Maa-idah 72]

Jika kita belajar Sifat 20 Allah, maka kita akan tahu sifat-sifat Allah yang tidak akan bisa dimiliki oleh manusia biasa. Yaitu Allah itu Qidam (Terdahulu). Allah itu Maha Awal. Telah ada sebelum bumi, matahari, dan langit ada. Tidak mungkin Allah itu kemudian seperti Nabi Isa yang dilahirkan oleh Siti Maryam pada tahun 0 Masehi. Tidak mungkin Tuhan yang Maha Pencipta didahului oleh ciptaannya seperti Siti Maryam yang jadi ibu Nabi Isa, Musa, Ibrahim, Adam, Bumi, Matahari, dan sebagainya.

Allah juga bersifat Baqa’ atau kekal. Tidak mungkin Allah itu mati sebagaimana Yesus yang mati disalib. Allah juga berbeda dengan makhluknya (Mukhollafatuhu lil Hawadits). Tidak mungkin Allah terlahir sebagai bayi yang menyusui, menangis, pipis, buang air besar, dan sebagainya. Bagi yang ingin mempelajari lebih jauh Sifat 20 Allah ini silahkan klik:

http://media-islam.or.id/2009/11/08/sifat-20-allah-yang-penting-dan-wajib-kita-ketahui



Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2010/10/27/bukti-isa-atau-yesus-hanya-manusia-bukan-tuhanallah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar