Burak Karan, mantan pemain bola nasional Jerman tewas setelah bergabung dgn "Mujahidin" ISIL guna memerangi rakyat Suriah. Dia tewas dalam pemboman yang dilakukan tentara Suriah terhadap pertahanan ISIL di pedesaan Aleppo.
Burak meninggalkan istri dan 2 anaknya yang masih kecil.
Tahun 2008 Karan berhenti main bola pada umur 20 tahun dan bergabung dengan kelompok Islam Radikal di masjid Wuppertal. Seorang di antaranya, Emrah Erdogan, ditahan karena terlibat serangan teroris di Mal Nairobi, Kenya.
Karan sedih memikirkan korban Muslim yang dibunuh di Suriah (meski 99% foto2 tsb ternyata palsu: http://kabarislam.wordpress.com/2013/07/22/foto-foto-palsu-suriah-di-syria-care-indonesia/ ). Karan akhirnya berangkat ke Suriah untuk "menolong" saudara Muslimnya. Dilihat dari foto-foto di atas, Burak Karan yang dulunya ceria, akhirnya jadi suram. Lihat cahaya matanya yang meredup.
Seandainya Karan tewas karena berjihad melawan tentara Yahudi di Israel, niscaya mati syahid karena di Al Fatihah mereka memang disebut kaum yang dimurkai Allah dan memang penjajah.
Sayang Karan tewas dalam memerangi sesama Muslim di Suriah.
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2013/04/23/hukum-bughot-pemberontakan-dalam-islam/
Seandainya Karan tewas karena berjihad melawan tentara Yahudi di Israel, niscaya mati syahid karena di Al Fatihah mereka memang disebut kaum yang dimurkai Allah dan memang penjajah.
Sayang Karan tewas dalam memerangi sesama Muslim di Suriah.
Membunuh sesama Muslim tempatnya neraka:
Jika terjadi saling membunuh antara dua orang muslim maka yang membunuh dan yang terbunuh keduanya masuk neraka. Para sahabat bertanya, “Itu untuk si pembunuh, lalu bagaimana tentang yang terbunuh?” Nabi Saw menjawab, “Yang terbunuh juga berusaha membunuh kawannya.” (HR. Bukhari)
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2013/04/23/hukum-bughot-pemberontakan-dalam-islam/
German ‘Jihadi’ Footballer Burak Karan Killed in Syria
In 2008, aged 20, Karan quitted football and became more deeply involved in religion.
He started to hang out with a group of radical Islamists who gravitated around Wuppertal's mosque.
Among them was Emrah Erdogan, a German national of Turkish origin, who was arrested earlier this year in Tanzania in relation to the deadly terrorist attack at a shopping centre in Nairobi, Kenya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar