Iklan 2

Selasa, 09 Juli 2013

Pernyataan Resmi Al-Azhar Pasca Tragedi Berdarah di Mabes Paspamres

Shaikh Al Azhar Prof. Dr. Ahmad At Tayyeb


Syaikh Al Azhar Prof. Dr. Ahmad At Tayyeb:
Dalam keadaan yang beraroma darah ini, dan pikiran saya yang tidak pernah terlepas dari Sabda Rasulullah SAW: 
“Sesungguhnya runtuhnya Ka’bah bagi Allah lebih ringan dari mengalirkan darah (membunuh) seorang muslim yang tidak berlandaskan kebenaran”.


Saya sampaikan bahwa saya terpaksa harus menetap di rumah sampai seluruh masyarakat mampu memegang tanggungjawabnya masing-masing untuk menghentikan pertumpahan darah, sehingga menjauhkan negeri ini dari perang saudara, dan kami telah memperingatkan untuk menjauhinya.
Semoga Allah selalu menjaga Mesir dan rakyatnya dari segala kejelekan dan keburukan.

Pernyataan Resmi Al-Azhar Pasca Tragedi Berdarah di Mabes Paspamres
By ADMIN2 - Tue Jul 09, 3:34 pm


Mosleminfo, Kairo — Grand Shaikh Al Azhar, Prof. Dr. Ahmad At Tayyeb menyampaikan keterangannya yang diriliskan oleh Kanal Televisi Mesir, atas kutukan dan kesedihannya yang mendalam dengan jatuhnya korban jiwa pada “Peristiwa Mabes Paspamres (Garda Republik)”, Senin, 8 Juli 2013. Beliau meminta agar dilakukan investigasi atas peristiwa tersebut dan peristiwa-peristiwa sebelumnya yang menelan banyak korban jiwa. Beliau juga menambahkan, agar masa pemerintahan transisi tidak lebih dari 6 bulan, dan segera mengadakan pemilihan umum. Karena semua hal tersebut akan menyelesaikan permasalahan yang menimpa Mesir sekarang.


Berikut keterangan Grand Shaikh Al-Azhar yang telah berhasil dialihbahasakan oleh redaksi Mosleminfo:
==============
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Dan shalawat serta salam atas sayyidina Rasulullah, keluarga dan para sahabat beliau,
Rakyat Mesir, setelah kutukan, penyesalan, dan kesedihan hati kami atas darah-darah yang mengalir pagi hari ini, sesungguhnya Al-Azhar As-Sharif menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga para syuhada dan menghibur para korban luka dari putra-putri bangsa Mesir. Dan menyatakan secara tegas hal-hal berikut kepada para penanggungjawab atas permasalahan negeri ini:
1- Melakukan investigasi secepatnya atas setiap korban jiwa, dan menyampaikan hasil investigasi tersebut kepada rakyat Mesir, sehingga kebenaran menjadi jelas, dan menghentikan fitnah.
2- Membentuk Komite Perdamaian paling lambat dalam jangka waktu dua hari – untuk menanggulangi pertumpahan darah –, dan memberikan Komite askses penuh untuk mengadakan konsolidasi perdamaian menyeluruh, yang diharapkan oleh seluruh rakyat Mesir. Sesungguhnya negeri ini bukan milik personal, akan tetapi menjadi hak milik bersama.
3- Segera mengumumkan masa transisi pemerintahan, yang semestinya tidak lebih dari 6 bulan. Dan mengumumkan skedul yang jelas dan rinci atas transisi demokratis yang diharapkan, yang mencerminkan persatuan rakyat Mesir dan menghentikan pertumpahan darah. Dan hal itu semua adalah faktor tujuan yang membuat saya berpatisipasi dalam dialog keras antar tokoh-tokoh kebangsaan dan politik.
4- Al-Azhar menghimbau kepada seluruh media informasi akan pentingnya menegakkan kewajiban kebangsaan dalam mewujudkan perdamaian negara, mencegah perpecahan, dan menghindari segala sesuatu yang menyebabkan pertumpahan darah atau memprovokasikannya.
5- Al-Azhar meminta pembebasan seluruh tahanan politik dan memberikan mereka kesempatan untuk kembali kepada kehidupan mereka dengan aman dan damai. Sebagaimana Al Azhar juga menegaskan atas kewajiban pemerintah untuk menjaga keselamatan para demonstran damai dan tidak berafiliasi politik dengan salah satu dari mereka.
6- Dan yang terakhir, saya mengajak seluruh elemen rakyat Mesir untuk menggunakan akal sehat dan hikmah sebelum kita kehilangan kesempatan. Demi tanggungjawab keagamaan dan kebangsaan, saya mengajak semua pihak untuk menghentikan secara serentak segala sesuatu yang menyebabkan tumpahnya darah Mesir yang suci. Dalam keadaan yang beraroma darah ini, dan pikiran saya yang tidak pernah terlepas dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya runtuhnya Ka’bah bagi Allah lebih ringan dari mengalirkan darah (membunuh) seorang muslim yang tidak berlandaskan kebenaran”. Saya sampaikan bahwa saya terpaksa harus menetap di rumah sampai seluruh masyarakat mampu memegang tanggungjawabnya masing-masing untuk menghentikan pertumpahan darah, sehingga menjauhkan negeri ini dari perang saudara, dan kami telah memperingatkan untuk menjauhinya.
Semoga Allah selalu menjaga Mesir dan rakyatnya dari segala kejelekan dan keburukan.


Redaktur: Fuad

http://www.mosleminfo.com/index.php/berita/internasional/pernyataan-resmi-al-azhar-pasca-tragedi-berdarah-di-mabes-paspamres/

2 komentar:

  1. inilah tragedi kemanusiaan yg akn trs trjdi apabila kedua blah pihak / IM - militer tdk sgra islah dan saya kira peran mufti2 al azhar ckp mmbantu mnyelesaikn konflik di mesir...

    BalasHapus
  2. Allahumma ashlih ummata sayyidina Muhammad wa allif baina qulubihim

    BalasHapus