Begitulah pertanyaan kaum Wahabi atau pun Takfiri lainnya seperti HT dan Ikhwanul Muslimin. Kalau yang kasar ada yang langsung memaki: Dasar Syi'ah Laknatullah!
Saya bukan Syi'ah. Menuduh Muslim itu Syi'ah bid'ah. Nabi tak pernah menuduh Muslim sbg Syi'ah. Kalau pun Syi'ah, apa harus dizalimi, dibunuh, dan dimakan begitu?
Sekarang ummat Islam dipecah-belah oleh Yahudi dan Nasrani. Bukan ISLAM lagi yg diperjuangkan. Ukhuwah ISLAMIYYAH tak lagi ditegakkan. Yang ada 'Ashobiyyah. Fanatisme golongan yg mengkafirkan dan membunuh Muslim lain yg beda aliran.
Yang mengaku paling Sunni itu sebetulnya justru ingin membunuh Sunni dengan cara mengadu domba dgn Syi'ah. Kalau ada seorang Sunni saling bunuh dengan Syi'ah, peluang salah satunya terbunuh itu 50:50. Saat perang Iran-Iraq tahun 1980-1988 yang menewaskan 1 juta orang, bukan cuma menewaskan Syi'ah. Tapi juga Sunni dgn jumlah hampir berimbang. Belum biaya perang US$ 1 Trilyun (Rp 10.000 TRILYUN).
Menang jadi Arang, Kalah jadi Abu. Rugi kalau kita berperang. Rugi jika kita mau diadu-domba.
Inilah Ciri-ciri Muslim Sejati :
Ummat Islam itu berkasih sayang terhadap sesama, namun keras terhadap orang-orang kafir:
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” [Al Fath 29]
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” [Al Maa-idah 54]
Baca selengkapnya di:
http://media-islam.or.id/2011/11/30/haram-berteman-dengan-kafir-harbi-dan-membunuh-sesama-muslim
Orang-orang yang beriman tidak akan mengambil kaum Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. [Al Maa-idah 51]
Hanya orang munafik yang dekat dengan kaum Yahudi dan Nasrani yang saat ini tengah memusuhi Islam dan membantai ummat Islam:
“Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: “Kami takut akan mendapat bencana.” Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.” [Al Maa-idah 52]http://kabarislam.wordpress.com/2013/06/07/ciri-ciri-muslim-sejati/
Hendaknya kita berpegang pada 1 dari 4 Mazhab Islam. Mereka toleran thd perbedaan. Fokus membuat kitab agar ummat Islam bisa beribadah dgn baik. Sebab Modernis yg lahir 300 tahun belakangan ini, justru kelompok takfir yg suka mengkafirkan dan membunuh sesama Muslim. Ka’ab bin ‘Iyadh Ra bertanya, “Ya Rasulullah, apabila seorang mencintai kaumnya, apakah itu tergolong fanatisme?” Nabi Saw menjawab, “Tidak, fanatisme (Ashabiyah) ialah bila seorang mendukung (membantu) kaumnya atas suatu kezaliman.” (HR. Ahmad)
Bukan termasuk umatku siapa saja yang menyeru orang pada ‘ashabiyah (HR Abu Dawud).
Dalam hadits yang lain Nabi mengatakan bahwa orang yang mati dalam keadaan ashobiyah (membela kelompoknya, bukan Islam), maka dia masuk neraka.
Ada juga sebagian Muslim yang memecah-belah agama Islam jadi beberapa aliran. Tak jarang ada yang khawarij yang menyatakan hanya kelompoknya saja yang benar, sedang ummat Islam lain di luar kelompoknya mereka anggap sesat:
“Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” [Ar Ruum:32]
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.” [Al An’aam:159]
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2011/03/13/ummat-islam-itu-satu-dan-jangan-berpecah-belah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar