Iklan 2

Selasa, 18 Juni 2013

Fitnah Takfiri Terhadap Syeikh Al Buthi

al-buti

Inilah Fitnah Takfiri Terhadap Syeikh Al Buthi.
Kalau pun Syekh Al Buthi mendukung Assad dan menentang Bughot, karena Assad itu masih sholat dan Bughot itu haram bahkan thd Fir’aun sekalipun (Thaahaa 43-44) dan hukumannya adalah mati:

Arfajah Ibnu Syuraih Ra berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa datang kepadamu ketika keadaanmu bersatu, sedang ia ingin memecah belah persatuanmu, maka bunuhlah ia.” Riwayat Muslim.


Dari Abu Said al Khudriy bahwa Rasulullah saw bersabda,”Apabila ada baiat kepada dua orang khalifah maka bunuhlah yang terakhir dari keduanya.” (HR. Ahmad)

Terhadap seorang rakyat yang menghina dirinya, Khalifah Umar bin Abdul Aziz berkata:
“Aku tidak seburuk Fir’aun
Dan Kamu tidak sebaik Musa.
Apa firman Allah kepada Musa:
“Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” [Thaahaa 43-44]



Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2013/04/23/hukum-bughot-pemberontakan-dalam-islam/

Justru Wahabi yang memberontak di Suriah itulah yang bersekutu dengan Yahudi dan Nasrani.
Insya ALlah fitnah di bawah ini tidak benar.
Selain fitnah dan kebencian, Wahabi membunuh Syekh Al Buthi dgn bom bunuh diri di masjid yang menewaskan 52 orang termasuk cucu Syekh Al Buthi yang dipangku oleh beliau.


Misteri Di Balik Kematian Syeikh Ramadhan Al-Buthi



By  on March 23, 2013




al-buti

KEMATIAN Syeikh Ramadhan Al-Buthi pada Kamis (21/3/2013) masih terus menyimpan misteri dan pertanyaan kepada semua kaum Muslimin.

Sebagian mengklaim ia adalah seorang syahid.

Namun sebagian lain juga tak ragu menyatakan sang Syeikh adalah pendukung utama Bashar Al Assad yang telah membunuh lebih dari 60.000 kaum Muslimin Suriah hanya dalam waktu sekitar dua tahun saja.

Memang, ada beberapa catatan kedekatan antara Syeikh Ramadhan Al-Buthi dengan Assad. Berikut di antaranya:

Pertama: Pengagungannya terhadap tokoh syi’ah rofidhoh Hasan Nashrullah. Al-Buuthy berkata: “Aku berangan-angan kalau aku senilai salah satu jari Hasan Nashrullah di hadapan Allah.” Padahal Hasan Nasrullah juga telah ikut andil, membunuh rakyat Suriah dengan jari-jarinya.

Kedua: Pengagungannya terhadap ayah Basyar yaitu Hafiz Al-Asad, yang telah membunuh 40 ribu muslim. Bahkan Al-Buthy menyolatkan mayat Hafiz Al-Asad dan menangis akan kepergian Hafiz al-Asad. Sehingga tidak mengherankan jika Al-Buuthy memuji Hafiz Al-Asad dengan pujian setinggi langit.

Ketiga: Al-Buuthy menyebutkan bahwa mayoritas para pejuang Mujahidin Suriah tidak sholat.

Keempat: Al-Buthy mendoakan Basyaar al-Asad agar Allah menolongnya.

Kelima: Al-Buuthy memuji tim Basyaar al-Asad setinggi langit, dan ia merasa malu hanya duduk di rumah tidak ikut berperang membantu pasukan Basyar al-Asad. Bahkan ia hampir menyamakan tim Basyaar dengan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Mungkin betul, di akhir hayatnya, sebagian sumber menyatakan bahwa Syeik Buthi menyatakan penyesalannya karena pernah mendukung Assad. Namun di zaman seperti sekarang ini, adalah perlu untuk mengumumkannya. Jika apologinya adalah media sendiri yang tidak mau menyebarkannya, permasalahannya; siapapun yang pernah mendengarnya tidak hanya cukup sekadar katanya-katanya, tapi mengungkapkannya ke khalayak ramai agar hilang syak di hati umat.

Ditambah, dengan kondisi Suriah saat ini, agaknya tidak mungkin untuk para kaum Mujahidin yang memerangi Assad masih sempat-sempatnya melakukan transfer ilmu secara transparan di tempat yang sangat ‘vulgar’ tersebut.

Satu misteri lagi adalah siapa sebenarnya pelaku pemboman yang menewaskan Syeikh Al Buthi? Kaum Mujahidin Suriah, seperti yang mereka sebutkan, mereka berpegang teguh kepada perintah Allah dan Rasulnya, bahwa mereka tidak pernah menyerang masjid.

Sebaliknya, di masjid tempat terbunuhnya sang syeikh, banyak kejanggalan yang terlihat. Semisal bahwa darah yang berceceran seperti darah yang terseret dan bukan berhamburan. Lampu-lampu dan kondisi masjid pun tampak sehat wal afiat saja.

Yang pasti berkaca pada sejarah, di semua kondisi peperangan, diperlukan sikap ketegasan untuk benar-benar berpihak di mana. Tidak boleh ada sikap ambigu di situ. Karena selain akan berdampak fitnah yang besar untuk umat dan generasi selanjutnya, sejarah juga selalu memperlakukan mereka yang dianggap tak bersikap dengan jelas soal keberpihakan. Konon, Yasser Arafat, diracun entah oleh siapa. Sesuatu yang sangat menyakitkan untuk Arafat, karena puluhan tahun, ia dengan PLO-nya senantiasa mencoba untuk selalu berdamai dengan Israel. []

http://islampos.com/misteri-di-balik-kematian-syeikh-ramadhan-al-buthi-49264/

 

SIAPAKAH DR. RAMADHAN AL BUTHI...??





 




(Hakekat Al-Buthy telah diungkap oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah  sejak puluhan tahun yang lalu)




Ulama sufi yang bermadzhab asy'ari ini –yang telah mencapai usia sangat tua lebih dari 80 tahun- memang sangat terkenal membenci kaum Ahlus Sunnah yang disebut sebagai wahabiyah.


Hal ini tidak lain kecuali karena kaum wahabiyah memerangi kesyirikan yang diserukan oleh Al-Buthy, seperti bolehnya beristighotsah kepada para wali yang telah meninggal dunia.








Bahkan ia nekat berdusta untuk menjatuhkan kaum yang dituduh sebagai wahabiyah…






Kedustaan beliau inipun diikuti oleh para pecintanya di tanah air kita Indonesia. Terlalu banyak orang sufi yang menuduh kaum wahabi sebagai khawarij dan pemberontak…suka mengkafirkan…, antek-antek penjajah…dan lain sebagainya.






Ternyata sang Mufti Suria ini membela Basyaar Asad habis-habisan…, bahkan mengajak untuk berjihad bersama Basyar Asad….





Sungguh kehinaan…kehinaan..dan kehinaan…





Berikut khutbah Jum'at yang disampaikan oleh Al-Buthy pada tanggal 15 Februari 2013 lalu



Diantaranya ia berkata :



رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول في الحديث الصحيح : "الجهاد واجب عليكم خلف كل أمير يرا كان أو فاجرا وإن هو عمل الكبائر". وأناس من أبناء جلدتنا يزعمون أنهم مسلمون يعرضون عن كلام رسول الله هذا ويجاهدون هؤلاء الأمراء ضد كلام رسول الله.


يجاهدون ضد هؤلاء الأمراء، بدلاً أن يجاهدون مع هؤلاء الأمراء. رسول الله يقول : الجهاد واجب خلف كل أمير براً كان أو فاجراً وإن هو عمل الكبائر". إذًا فعَمَلُ الكبائر لا يكفر



"Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam hadits yang shahih, "Jihad wajib atas kalian di belakang seluruh pemimpin yang baik maupun penguasa yang buruk, meskipun sang penguasa melakukan dosa-dosa besar"


Dan ada sebagian orang dari suku kita –mereka menyangka bahwa mereka adalah muslimun- mereka berpaling dari sabda Nabi ini dan mereka berjihad melawan para pemimpin tersebut. Seharusnya mereka berjihad bersama para penguasa tersebut akan tetapi mereka malah memerangi para penguasa tersebut. Padahal Rasulullah bersabda, "Jihad adalah wajib dibelakang (dipimpin) oleh seluruh penguasa, yang baik maupun yang fajir, meskipun sang penguasa melakukan dosa-dosa besar". Dengan demikian melakukan dosa-dosa besar tidak menyebabkan kafirnya pelakunya…."


(http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=mm9-wlJ0WQg#),

silahkan lihat http://www.syrrevnews.com/archives/52283


Sungguh kehinaan dan kehinaan meliputi sang tokoh ulama Aswaja ini…


Ia meragukan keislaman para pejuang….


Ia malah membela sang presiden Basyar Al-Asad sang penguasa tokoh syi'ah ekstrim nusyairiyah, yang dinyatakan oleh Al-Buuthy meskipun telah melakukan dosa-dosa besar maka wajib untuk berjihad bersamanya.


Maka sungguh tidak mengherankan jika kita mendapati sebagian kaum aswaja di Indo membela-bela syi'ah mati-matian…ternyata ulama mereka juga demikian ???


Para aswaja ekstrim sangat mencintai dan mengelu-elukan ulama Suria yang satu ini.


Akan tetapi Alhamdulillah…masih banyak kaum aswaja yang sadar akan bahaya syi'iah…


Syaikh Al-Albani semenjak sekitar 40 tahun yang lalu telah membongkar hakekat Al-Buuthy yang sering berdusta. Diantara perkataan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah adalah :



فإن كل من يتتبع ما يكتبه الدكتور البوطي في كتبه و رسائله ويتحدث به في خطبه و مجالسه يجده لا يفتأ يتهجم فيها على السلفيين عامة، و علي من دونـهم خاصة، و يشهر بـهم بين العامة و الغوغاء، و يرميهم بالجهل و الضلال، و بالتبله و الجنون، و يلقبهم بـ (السلفيين) و (السخفيين)!! و ليس هذا فقط، بل هو يحاول أن يثير الحكام ضدهم برميه إياهم بأنـهم عملاء للاستعمار. إلى غير ذلك من الأكاذيب و الترهات التي سجلها عليه الأستاذ محمد عيد عباسي في كتابه القيم ((بدعة التعصب المذهبي)) (ص 274 – 300) وغيرها، داعماً ذلك بذكر الكتاب والصفحة التي جاءت فيها هذه الأكاذيب.



"Sesungguhnya siapa saja yang meneliti apa yang ditulis oleh Doktor Al-Buuthy dalam kitab-kitabnya, risalah-risalahnya, dan apa yang disampaikannya dalam khutbah-khutbahnya dan majelis-majelisnya maka ia akan mendapati bahwa Al-Buthy selalu menyerang salafiyin secara umaum, dan juga selain mereka secara khusus. Beliau menyebarkan kejelekan-kejelekan mereka di publik dan masyarakat. Dia menuduh salafiyin bodoh, sesat, dungu, dan gila. Ia memberi gelar salafiyin (para pengikut salaf) dengan gelar sakhofiyin (orang-orang yang tidak waras). Bukan hanya ini saja, bahkan Al-Buthy berusaha memprovokasi penguasa Suria (yaitu ayahnya Basyaar Al-Asad yang juga beragama syi'ah nushairiyah-pen) untuk memusuhi salafiyin, yaitu dengan memberi tuduhan bahwasanya salafiyin adalah para pengekor kaum penjajah. Dan demikian pula kedusataan-kedusataan dan kebatilan-kebatilan yang telah dicatat oleh Al-Ustadz Muhammad 'Ied Al-'Abbasi dalam kitabnya yang bagus "Bid'ah at-Ta'asshub al-Madzhabiy/bid'ahnya fanatik madzhab" (silahkan download kitabnya di http://dc112.4shared.com/download/K93mKM9N/taasob.rar?tsid=20130304-092022-be4ad428, pen), dari halaman 174 hingga hal 300, demikian juga halaman-halaman yang lain, disertai dengan nama kitab dan halaman yang mencantumkan kedustaan-kedustaan tersebut.


Diantara kedustaan al-Buuthy adalah perkataannya, setelah ia memberi gelaran kepada salafiyin dengan gelar wahabiyah, "Telah sesat kaum yang hati-hati mereka tidak merasakan kecintaan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, jadilah mereka mengingkari tawassul dengan dzat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam setelah wafat beliau". (di kitabnya "Fiqh As-Siiroh" hal 354, cetakan ketiga).



ومن طاماته وافتراءاته قوله في ((فقه السيرة)) (ص 354 – الطبعة الثالثة) بعد أن  نبزهم بلقب الوهابية: ((ضل أقوام لم تشعر أفئدتـهم بمحبة رسول الله صلى الله عليه و سلم و راحوا يستنكرون التوسل بذاته صلى الله عليه و سلم بعد وفاته)). و هذا كأنه اجترار من الدكتور لفرية ذلك المتعصب الجائر: ((إن هؤلاء الوهابيين تتقزز نفوسهم أو تشمئز حينما يذكر اسم محمد صلى الله عليه و سلم))(3).و الدكتور حين يلفظ هذه الفرية يتذكر أن الواقع - الذي هو على علم به – يكذبـها فإن السلفيين و أمثالهم بفضل الله تعالى – من بين المسلمين جميعاً – شعارهم اتباعهم للنبي صلى الله عليه وسلم وحده دون سواه؛ و هو الدليل القاطع على حبهم الخالص له الذي لازمه حبهم لله عز و جل، كما قال: {قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَاتَّبِعُوْنِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ}. و لعلم الدكتور بـهذا الفضل الإلهي على السلفيين حمله حقده عليهم أن يحاول إبطال دلالة الآية المذكورة على ما سلف




Seakan-akan ini adalah kepanjangan dari kedustaan si tukang fanatik yang dzolim yang berkata, "Sesungguhnya mereka kaum wahabiah jiwa mereka muak dan jijik tatkala disebutkan nama Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam".






Dan sang Doktor (yaitu Al-Buuthy) tatkala mengucapkan kedustaan ini ia ingat bahwasanya kenyataan yang ada –yang ia juga mengetahuinya- telah mendustakan kedustaan ini, karena salafiyin dan yang semisal dengan mereka dengan karunia Allah jadilah mereka –diantara seluruh kaum muslimin- bahwasanya syi'ar mereka adalah mengikuti Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saja dan tidak mengikuti selainnya. Ini adalah dalil yang tegas dan jelas akan kecintaan mereka terhadap Nabi yang merupakan kelaziman dari kecintaan mereka kepada Allah Azza wa Jalla, sebagaimana dalam firmanNya :






قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَاتَّبِعُوْنِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ






"Jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku (yaitu Nabi-pen) maka niscaya Allah akan mencintai kalian"






Mungkin karena Doktor Al-Buuthy mengetahui karunia Allah kepada salafiyin inilah yang menjadikan beliau dengki kepada salafiyin, sehingga mencoba untuk membatalkan penunjukkan ayat di atas pada apa yang telah kami jelaskan…(Lihat muqoddimah kitab Syaikh Al-Albani yang berjudul : دفاع عن الحديث النبوي والسيرة , beliau menulis muqoddimah ini pada tahun 1397 H)



Diantara bentuk kesesatan  Doktor Muhammad Sa'id Romadhon Al-Buuthy adalah :




Pertama : Pengagungannya terhadap tokoh syi'ah roofidhoh Hasan Nashrullah, Al-Buuthy berkata :





"Aku berangan-angan kalau aku senilai salah satu jari Hasan Nashrullah di hadapan Allah" (silahkan lihat di https://www.youtube.com/watch?v=oXGMXgDs7s8)


Padahal Hasan Nasrullah telah membunuh rakyat Suria dengan jari-jarinya…


Kedua : Pengagungannya terhadap ayah Basyar yaitu Hafiz Al-Asad, yang telah membunuh 40 ribu muslim. Bahkan Al-Buthy menyolatkan mayat Hafiz Al-Asad dan menangis akan kepergian Hafiz al-Asad. Sehingga tidak mengherankan jika Al-Buuthy memuji Hafiz Al-Asad dengan pujian setinggi langit. (silahkan lihat https://www.youtube.com/watch?v=5SFJon6TANg)






Ketiga :  Al-Buthy juga menuduh para pejuang Suria ditunggangi oleh yahudi?? (silahkan lihat https://www.youtube.com/watch?v=V5y1p78Zh5M)






Keempat : Al-Buuthy menuduh bahwa mayoritas para pejuang Suria tidak sholat (https://www.youtube.com/watch?v=NN9keO9QdVE )






Kelima : Al-Buthy mendoakan Basyaar al-Asad agar Allah menolongnya (silahkan lihat https://www.youtube.com/watch?v=HiX6KV1Iakc)






Keenam : Al-Buuthy memuji pasukan Basyaar al-Asad setinggi langit, dan ia merasa malu hanya duduk di rumah tidak ikut berperang membantu pasukan Basyar al-Asad. Bahkan ia hampir menyamakan pasukan Basyaar dengan para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.  (silahkan lihat https://www.youtube.com/watch?v=8rqW_vaOCXk)









Masih terlalu banyak kesesatan DR Muhammad Said Romadhon al-Buthy, akan tetapi cukup inilah yang bisa saya paparkan, agar para pembaca sekalian faham tentang hakekat dari ulama Aswaja ini, yang sering dijadikan dalil oleh kaum aswaja Indonesia untuk mencela Syaikh Al-Albani rahimahullah.






Bahkan sebagian orang menyatakan bahwa kesesatan Al-Buthy ini adalah buah dari doa Syaikh Al-Albani yang dizolimi oleh Al-Buthy. Diriwayatkan bahwasanya Syaikh Al-Albani pernah berdoa sekitar 45 tahun yang lalu dengan doanya yang ia tujukan kepada Al-Buuthy setelah Al-Buthy menuduh beliau dengan tuduhan-tuduhan dusta.






أسأل الله أن يطيل عمرك وأن يفضح سريرتك






"Aku mohon kepada Allah agar Allah memanjangkan umurmu (wahai Al-Buuthy) dan Allah membongkar rahasia keburukanmu"






(silahkan lihat http://www.youtube.com/watch?v=LJG7mkFuiPY), jika riwayat ini benar, maka kesesatan yang dinampakan oleh Al-Buthy saat ini bisa jadi merupakan bentuk terkabulkannya doa Syaikh Al-Albani rahimahullah, yang telah mengetahui bahwa Al-Buuthy adalah seorang yang suka berdusta.




Sumber:Kota Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-, 23-04-1434 H / 05 Maret 2013 M

Abu Abdil Muhsin Firanda

www.firanda.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar