Irshad Manji, Pendiri Tempo Goenawan Mohamad dan Ketua Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat sekaligus petinggi Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdala, yang mengundang tokoh Lesbian Irshad Manji terpaksa dievakuasi. Ini karena acara bedah buku mereka yang mendukung Homoseks, Lesbian, dan perkawinan sesama jenis sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Nabi Luth.
Dalam Islam, Homoseks (hubungan seks antara pria dengan sesama pria) merupakan satu dosa yang besar. Lebih besar ketimbang zina antara lelaki dengan perempuan. Begitu pula dengan lesbian (zina antara wanita dengan sesama wanita).
Dalam Al Qur’an Allah melaknat kaum Luth yang melakukan homoseks dan lesbian sehingga menyiksa mereka.
“Dan Kami mengutus Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?”
Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (Homoseks), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. ” [Al A'raaf 81-82]
Hadits riwayat Ibn Abbas : “Siapa saja yang engkau dapatkan mengerjakan perbuatan homoseksual maka bunuhlah kedua pelakunya”. [ditakhrij oleh Abu Dawud 4/158 , Ibn Majah 2/856 , At Turmuzi 4/57 dan Darru Quthni 3/124].
Hadits Ibnu Abbas: “Allah melaknat siapa saja yang melakukan perbuatan kaum Luth, (beliau mengulanginya sebanyak tiga kali)” [HR Nasa’i dalam As-Sunan Al-Kubra IV/322 No. 7337]
Jadi tindakan Ketua Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla yang mengundang tokoh Lesbian Irshad Manji untuk mempromosikan Homoseks dan Lesbian di Indonesia selain bertentangan dengan budaya Indonesia juga melanggar ajaran Islam.
Silahkan baca selengkapnya di:
http://media-islam.or.id/2011/08/14/homoseks-liwath-satu-dosa-besar-menurut-islam
Mudah-mudahan para munafik yang mengaku Islam, tapi mendukung homoseks, lesbian, dan perkawinan sesama jenis itu sadar dan tobat.
Mudah-mudahan ummat Islam tidak tertipu oleh kaum munafik dan terhindar dari dosa homoseks dan lesbian.
Polisi: Pembubaran Diskusi Buku Irshad Manji Sesuai Aturan
Metrotvnews.com, Jakarta: Langkah polisi membubarkan acara diskusi peluncuran buku berjudul 'Allah, Liberty and Love' karya Irshad Manji di Komunitas Salihara, Jakarta Selatan, Jumat (4/5) malam, tidak menyalahi aturan. Kepolisian juga menyangkal jika pembubaran dilakukan di bawah tekanan organisasi masyarkat (ormas) yang mengatasnamakan agama Islam.
Hal itu dikatakan oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Imam Sugianto di Jakarta, Sabtu (5/5). "Jadi pada saat acara dimulai, warga dan ormas seperti FBR, Forkabi, FPI Jakarta Selatan datang ke tempat itu. Kurang lebih 100 orang, berencana memberhentikan dan menyerang," kata Imam.
Motif kedatangan mereka, jelas Imam, ketidaksukaan terhadap Irshad Manji. Ia akui pihaknya baru mengetahui sosok Irshad Manji ketika berada di lokasi kejadian. Karena massa yang datang kian banyak, Imam mengerahkan personel melalui Kapolsek Pasar Minggu. Imbauan dan negosiasi dengan panitia dilakukan.
"Kami awalnya mengimbau panitia untuk menghentikan acara. Berdasarkan UU No 2 Tahun 2002 Pasal 13, kepolisian berwenang menilai suatu acara bisa dijalankan atau tidak. Melalui deskresi polisi, kami berhak membubarkan, memindahkan atau mengevakuasi acara jika suasana memanas dan berpotensi ricuh," papar Imam.
Ia mengakui sempat terjadi perdebatan dengan panitia acara. Ia menyatakan, usulan pembubaran tidak disetujui panitia. Namun, Imam mengatakan pembubaran terjadi karena sebagai jalan keluar untuk memberi keamanan.
Faktor keamanan itu, kata Imam, hanya diketahui polisi. Tidak hanya membubarkan, Imam bersama anggotanya mengevakuasi Irshad Manji ke tempat yang aman.
"Tidak ada cara apapun untuk mengamankan, ya harus kita bubarkan. Tidak ada satu pun yang kita amankan di kantor polisi. Semalam kita akhirnya mengevakuasi Irshad Manji ditemani oleh Ulil Absar Abdala ke hotelnya di Ritz Carlton," urainya.
Irshad Manji, kemudian dievakuasi dari lokasi untuk keselamatan. Peserta diskusi, di antaranya pendiri Tempo Goenawan Mohamad dan Ketua Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat sekaligus petinggi Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdala, juga turut dievakuasi.
Manji dikenal sebagai tokoh feminis Islam asal Kanada. Ia pernah disebut oleh koran The New York Times sebagai "mimpi terburuk Osama bin Laden." Wanita kelahiran Uganda ini menuai kontroversi lantaran pemikirannya soal interpretasi baru Islam yang dia sebut "Islam Reformasi." Ia juga dikenal menghormati kaum homoseksual dan mendukung pernikahan sesama jenis. (MI/DOR)
http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2012/05/05/90323/Polisi-Pembubaran-Diskusi-Buku-Irshad-Manji-Sesuai-Aturan
VIVAnews - Diskusi peluncuran buku di Komunitas Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan dibubarkan paksa oleh polisi, Jumat 4 Mei 2012.
Acara yang dibubarkan polisi itu adalah kuliah umum dan peluncuran buku "Iman, Cinta dan Kebebasan" oleh tokoh feminis asal Kanada, Irshad Manji.
Penulis buku, Irshad Manji, langsung dievakuasi oleh kepolisian untuk menghindari amuk massa. Peserta diskusi, di antaranya pendiri Tempo Goenawan Mohamad dan Ketua Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat sekaligus petinggi Jaringan Islam Liberal, Ulil Abshar Abdala, juga turut dievakuasi.
http://nasional.vivanews.com/news/read/310800--pembubaran-diskusi-salihara-langgar-uud-45-
astaghfirullah manusia yang bakal mendapat kenikmatan neraka jahanam,,, ya Allah ampuni aku
BalasHapusBegitu banyak boneka dajjal yg dibuat untuk menghancurkan islam dari dalam, ini hanya salah satunya, sejenih dgn JIL, ahmadiyah dan MAW.
BalasHapusMUNGKIN NEGARA KITA LAYAK ALLAH LAKNAT DENGAN SEGALA BENTUK KEKURANGAN YANG SANGAT KEKURANGAN KARENA MANUSIA NYA SUDAH LUPA DENGAN PERINTAH NABI RASUL DAN ALLAH DAN TERLALU PINTAR HINGGA LUPA BAHWA DALAM KEPINTARANNYA ADA KELEMAHAN YANG DIA TIDAK TAHU BAHWA ITU PUNYA ALLAH DAN INGIN DILAWAN DAN DIAMBILNYA
BalasHapusjika acara tersebut tetap berlangsung, orang yang pulang dari menghadiri acara tersebut tidak akan langsung berubah menjadi lesbian atau homo kan??? orang Indonesia juga tidak bodoh untuk menerimanya secara mentah-mentah. buku yang ditulispun bukan tentang homo ataupun lesbi.
BalasHapusitu adalah perbuatan yang sangat amat terkarang. berdoalah kita agar terhindar dari ini.
BalasHapusGPS Tracker
Binatang saja tidak melakukan hubungan sesama jenis. Masak manusia lebih rendah martabat nya dibanding binatang....masya Allah.
BalasHapus