Iklan 2

Minggu, 12 Oktober 2014

Keroyokan di SD Bukit Tinggi Sumatera Barat


Ada video seorang siswi SD di Bukit Tinggi Sumatera Barat dipukuli dan ditendangi berkali-kali oleh "teman2nya" tanpa ada seorang pun yang membantu atau mencegahnya.
Sama sekali tidak ada guru-guru atau pun kepala sekolah yang mengawasi sehingga penganiayaan / bullying ini dengan amat mudah terjadi.



Inilah akibat kurikulum sekolah lebih mementingkan pelajaran dunia seperti Matematika, IPA, Bahasa, dsb tapi mengabaikan pendidikan agama dan akhlaq.
Di zaman Soeharto ada 3 pelajaran wajib yang nilainya tidak boleh merah. Jika merah, tidak lulus. 3 mata pelajaran itu: Agama, Bahasa Indonesia, dan PMP. 3 Pelajaran ini diajarkan 2x seminggu.
Sekarang saya lihat pendidikan agama dinomor duakan. Di Kemendikbud saja sulit sekali mencari buku pelajaran agama.

Apa sih yang diajarkan oleh guru2nya sehingga murid2 SD ini perilakunya bisa jadi ganas seperti ini?

Zaman saya sekolah, meski di SD aturannya adalah jika ada anak yang berkelahi dengan temannya, sanksinya keras: dikeluarkan dari sekolah. Alhamdulillah meski aturannya keras, boleh dikata tidak ada perkelahian / bullying seperti sekarang yang bisa bikin anak SD meninggal dianiaya teman2nya.

Video di Youtube diblokir. Ini di FB:
https://www.facebook.com/video.php?v=10152301382492062
Ini sih sekolah calon Dajjal.
Kepala Sekolahnya harus dipecat karena tidak beres.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar