Tidak usahlah saya dipanggil ustad. Di Indonesia ini sudah kebanyakan
ustad. Di kampung saya, para Ulama itu begitu wara sehingga mereka
enggan dipanggil Ustad meski ilmunya dalam. Paling2 mereka dipanggil
sebagai Guru misalnya Guru Salam meski pun sebenarnya artinya sama.
Kalau sekarang, baru masuk Islam yang tentu ilmu Islamnya masih tidak jauh dari 0, karena pintar ngomong / menulis langsung dipanggil
Ustad atau Ulama. Ibaratnya baru kemaren masih kafir, begitu masuk
Islam karena pintar ngomong langsung dipanggil Ustad. Ulama. Mendadak
ustad. Kalau kata KH Ali Yafie dan KH Muhammad Zain, itu Ustad Fotokopi.
Anehnya
Ulama sepuh yang puluhan tahun belajar agama Islam dan mengajarkan
Islam justru begitu mudah divonis sebagai sesat dsb. Dunia jadi
terbalik.
Menurut KH Muhammad Arifin Ilham, seseorang baru bisa
dipanggil ustad atau ulama jika ilmunya memang sudah dalam. Ilmunya
sudah banyak yang diamalkan. Akhaqnya sudah bagus. Merasa lezatnya
beribadah sehingga sholat berjama'ah di masjid, zikir, membaca Al Qur'an
jadi terasa nikmat.
Nah saya pribadi masih jauh dari itu. Cukuplah jadi blogger saja...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar