Sekarang ini, saya melihat ada sebagian Muslim seperti di Malaysia dan juga beberapa Muslim di Indonesia yang melarang manusia menyembah Allah. Khususnya mereka mencoba melarang orang-orang Kristen menyebut Allah sebagai Tuhan mereka.
Mungkin mereka berusaha menghentikan usaha Kristenisasi/Pemurtadan yang dilakukan oleh orang-orang Kristen yang memakai nama Allah sebagai Tuhan di negara-negara yang mayoritasnya Islam seperti di Indonesia dan di Malaysia. Namun saya lihat, itu kurang sesuai dengan Al Qur’an dan Hadits.
Coba perhatikan firman Allah:
“,,,Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan mesjid-mesjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) -Nya..” [Al Hajj 40]
Kita diperintahkan menyembah Allah:
"Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama." [Az Zumar 11]
Jadi kalau kita menghalangi ummat lain dari menyebut nama Allah, itu sama dengan kita melarang mereka menyembah Allah.
Tapi Tuhan yang mereka sembah sifatnya tidak seperti Allah dan mereka mempersekutukan Tuhan! Begitu dalih sebagian orang. Menyembah Allah itu kan sudah benar. Yang keliru itulah yang kita luruskan. Bukan justru melarang mereka menyembah Allah atau menyebut Allah sebagai Tuhannya.
Kita bisa menjelaskan sifat-sifat Allah yang sejati seperti Allah itu Satu, Allah itu Maha Hidup, Allah itu Awal, Allah itu Maha Kuasa lewat pelajaran Sifat 20 di sini:
“Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa”.
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”.” [Al Kahfi:110]
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2007/09/06/tauhid-%E2%80%93-mengesakan-allah/
Kalau mereka musyrik. Mempersekutukan Allah. Yang harus kita larang adalah mempersekutukan Allahnya. Bukan melarang menyebut Allah sebagai Tuhan:
“Katakanlah: “Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfa`at?” Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Al Maa-idah:76]
Dari dulu juga orang-orang Nasrani sudah mempersekutukan Allah dengan Isa/Yesus. Tapi Allah justru memerintahkan Isa untuk menyeru Bani Israil agar menyembah Allah. Bukan melarang mereka menyebut nama Allah:
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” [Al Maa-idah:72]
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2007/09/06/tauhid-%E2%80%93-mengesakan-allah/
Jadi kita harus menyeru manusia ke jalan Allah. Mendekatkan manusia (termasuk orang-orang Kristen) ke Allah. Bukan justru menjauhkan mereka dari Allah. Bukan melarang mereka menyebut Allah sebagai Tuhan mereka:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu (Allah) dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…” (QS An-Nahl: 125).
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/11/30/cara-nabi-berdakwah-islam/
Meski demikian, kita juga tetap harus hati-hati sebab penggunaan istilah-istilah Islam oleh orang2 Kristen seperti Allah, Rasul, Jemaat, dsb adalah satu taktik mendekati ummat Islam agar mudah mengKristenkan ummat Islam. Kita harus menanamkan aqidah seperti sifat-sifat Allah kepada ummat Islam agar tidak tersesat.
Malaysia Larang Koran Katolik Pakai Kata 'Allah'
TEMPO.CO, Putrajaya- Pengadilan banding Malaysia melarang pemakaian kata "Allah" untuk menyebut "Tuhan" di surat kabar mingguan Katolik, Herald, Senin 12 Oktober 2013. Keputusan ini sekaligus membatalkan izin Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur pada 2009 yang membolehkan penganut Katolik Roma memakai kata Allah.
Sultan Malaysia Larang Non-Muslim Gunakan Kata ‘Allah’
Sultan Selangor Malaysia mengeluarkan keputusan bahwa hanya orang Islam yang boleh menggunakan asma (nama) “Allah”. Sultan melarang warga non-Muslim di wilayahnya menggunakan nama “Allah”
Pengadilan Malaysia Larang Kata Allah di Injil & Surat Kabar Gereja
Senin, 14 Oktober 2013 16:02 WIB | | |
Solopos.com, KUALA LUMPUR– Pengadilan Malaysia akhirnya memutuskan kata Allah tidak boleh digunakan dalam Injil dan surat kabar terbitan gereja di negara tersebut.
http://www.solopos.com/2013/10/14/pengadilan-malaysia-larang-kata-allah-di-injil-surat-kabar-gereja-456277
Tidak ada komentar:
Posting Komentar