Iklan 2

Sabtu, 18 Januari 2014

Cholil Ridwan: Rakyat Indonesia Akan Berdarah2 Karena Perang Saudara?


Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Seni dan Budaya KH. Cholil Ridwan, Lc diberitakan VOA-Islam menganggap Pancasila dan Demokrasi sebagai tumpangan sementara.

Awalnya sih bagus:
KH. Cholil Ridwan: Yang harus dilakukan umat Islam sekarang adalah merapatkan barisan, bersatu untuk merebut kekuasaan tanpa pertumpahan darah, tanpa senjata, dan tanpa bom.
===
Tapi lanjutannya kok serem bener dan bertentangan dgn pernyataan awal?
Kalau berdarah melawan penjajah kafir Belanda, Inggris, dan AS saya setuju.
Tapi kalau perang melawan bangsa sendiri, melawan tetangga sendiri, apa tidak bertentangan dgn Islam? Dgn tetangga jadi perang, dan Indonesia yang damai jadi negeri perang. Bukan negara Islam?

Pernyataan penutup yg mengerikan:
Dalam sebuah perjuangan, tidak ada bayi yang lahir tanpa darah. Kalau diplomasi sudah deadlock, dan negeri ini ditakdirkan berdarah-darah, lalu terjadi perang fisik, maka bertawakallah kepada Allah, berlarilah kamu menuju Allah, baik berdua ataupun sendiri-sendiri. Terpenting adalah istiqomah kita dalam berjuang. Itu yang penting,” ungkap KH. Cholil Ridwan optimis
http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2011/06/06/15146/kh-cholil-ridwan-demokrasi-pancasila-sebagai-tumpangan-sementara/

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…” (QS An-Nahl: 125).
http://kabarislamia.blogspot.com/2013/10/islam-agama-damai-atau-perang-teror.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar