Iklan 2

Minggu, 06 Oktober 2013

Islam Agama Damai atau Perang / Teror?

Ada satu Media "Islam" yang dengan lantang menulis Islam bukan agama Damai. Itu cuma tulisan Islam "Moderat", dsb.
Inilah akibat memahami teks Al Qur'an berdasarkan pemahaman sendiri. Bukan berdasarkan pemahaman Jumhur Ulama serta mempelajari hadits serta sejarah Nabi yang ada. Akhirnya kesimpulannya Islam adalah AGAMA PERANG atau AGAMA TEROR.
Dari nama saja: ISLAM itu sudah seakar dengan kata SALAM yang artinya DAMAI.
Tiap sholat kita mengucapkan Salam/Damai. Pahamkah itu?
Peperangan dalam Islam sekedar membela diri. Itu pun dgn jumlah korban yang sedikit dan waktu yang singkat selama 1-2 hari saja. Kurang dari 1 minggu. Jumlah korbannya pun kurang dari 10% dari TENTARA YANG BERTEMPUR.


Bandingkan dgn Perang "Mujahidin" Arrahmah di Afghanistan, Iraq, dan Suriah yang tidak kelar-kelar dan memakan korban hingga jutaan. Di Afghanistan dari tahun 1999 yang tewas 1,5 juta orang. Artinya dgn tentara 300 ribu orang dari kedua belah pihak, 500% itu yang ludes.
DI Suriah 110 ribu orang tewas. Dari 300 ribu tentara, artinya 33% lebih yang tewas.
Coba bandingkan dgn Perang Badar yang cuma menewaskan 84 orang dari 1300 orang yang bertempur, Perang Uhud yang menewaskan 100 orang dari 3700 orang serdadu, dan Futuh Mekkah yang boleh dikata tidak ada korban jiwa.
Dari sejarah itu, apakah benar ISLAM itu agama perang?
Dari 23 tahun negara Islam di zaman Nabi, boleh dikata ummat Islam tidak hidup dalam peperangan. Karena perang dilakukan di luar kota Madinah. Prajurit yang berperang pun tidak sampai 1 tahun melakukan perangnya.
Belajar Islam harus menyeluruh termasuk mempelajari sejarah Nabi. Bukan sekedar membaca teks Al Qur'an secara sepotong2 agar tidak sesat.
Kalau ingin perang terus, bikin saja Negara "LALER IJO" biar puas.. :)
Kalau Islam itu artinya harus perang terus, rusuh terus, orang2 malah tidak mau masuk Islam. Takut akan Islam. Ini anti dakwah namanya.
Bayangkan. Setiap malam anda bisa tidur nyenyak bersama anak dan istri anda dengan tenang dan aman. Inginkah anda terjadi perang sehingga saat anda bangun, rumah anda sudah hancur kena roket / bom sementara anak dan istri anda sudah tidak bernyawa?
Jelas Damai itu lebih indah dan nyaman. Islam memperjuangkan itu. Jika pun ada perang, itu sekedar untuk menghilangkan Fitnah/pembunuhan. Berlangsung singkat dengan jumlah korban yang sedikit karena memang penuh perhitungan. Lihat di Al Qur'an bagaimana digambarkan seorang yang beriman bisa mengalahkan 2-10 orang2 kafir. Ada perhitungan di situ.
http://ms.wikipedia.org/wiki/Perang_Badar
http://ms.wikipedia.org/wiki/Perang_Uhud
Nabi melakukan dakwah dengan cara yang baik dan bijak.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

”Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS Al-Anbiyaa : 107)
Rasulullah SAW adalah sebaik-baiknya teladan bagi umat manusia. Dalam berdakwah, Rasul SAW senantiasa mengajak umatnya dengan cara yang lembut, sopan, bijaksana, kasih sayang, dan penuh keteladan.
Sebab, sejatinya dakwah adalah menyeru dan mengajak umat manusia untuk menjadi lebih baik. Bukan menakut-nakuti mereka dengan berbagai ancaman. Dalam Alquran, Allah SWT memberikan tuntunan berdakwah dengan tiga cara, yakni bil hikmah, mau’izhotil hasanah wa jaadilhum billati hiya ahsan.
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…” (QS An-Nahl: 125).

Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/11/30/cara-nabi-berdakwah-islam/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar