Iklan 2

Jumat, 23 Agustus 2013

PBNU: Ada 12 Yayasan Salafi-Wahabi Penebar Teror

PBNU: Ada 12 Yayasan Salafi-Wahabi Penebar Teror


22 Agustus 2013 14:14:41 WIB
Reporter : Rahardi Soekarno J.


Surabaya (beritajatim.com) - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj kembali merilis 12 yayasan Islam yang dituduh sebagai Salafi Wahabi penebar benih radikal dan teror yang mengajarkan doktrin pengeboman di Indonesia.


Salah satu yayasan itu berada di Surabaya. "Salafi-Wahabi memang tidak ajarkan cara mengebom, tapi mereka Islam radikal. Mereka anggap ziarah kubur itu bid'ah dan anggap orang NU kafir yang halal dibunuh. Ajaran mereka sedikit lagi jadi teroris. NU tegaskan tidak terlibat terorisme, kami akan lawan dan siap di belakang presiden bubarkan ormas radikal," tegasnya kepada wartawan usai acara halal bihalal dan pelantikan pengurus PWNU Jatim, Kamis (22/8/2013).


Ada dua belas yayasan yang indikasinya di situlah Radikalisasi tumbuh. Said menuding, dua belas yayasan Wahabi itu mengajarkan ideologi Islam radikal sehingga lahirlah aksi pemboman masjid Cirebon.


"Yayasan-yayasan itulah yang mengajarkan ajaran Islam radikal atau Wahabi. Pelaku bom Masjid Mapolresta Az-Zikra di Cirebon, Gus Syarifuddin adalah jebolan As-Sunnah Cirebon. Bahkan telah mengafirkan bapaknya sendiri. Begitu juga dengan pelaku pengeboman Gereja Bethel di Solo, yakni Gus Ahmad Yosefa juga merupakan alumunus As-Sunnah. Lalu pelaku bom Ritz Carlton, Syaifuddin ternyata dari Manis Lor Kuningan," tukas Said Aqil. [tok/kun]


http://m.beritajatim.com/detailnews.php/6/Politik&Pemerintahan/2013-08-22/181640/PBNU:_12_Yayasan_Salafi-Wahabi_Penebar_Teror_di_Indonesia!


Said Aqil: Ada 12 Yayasan Cikal Bakal Teroris


Laporan: Faisol Taselan


Kamis, 22 Agustus 2013


Metrotvnews.com, Surabaya: Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Jawa Timur menduga 12 yayasan Islam di sejumlah daerah adalah cikal bakal teroris di Tanah Air. Mereka mengajarkan doktrin pengeboman di Indonesia.


"12 yayasan Islam sebagai salafi Wahabi, penebar benih radikal dan teror yang mengajarkan doktrin pengeboman di Indonesia," kata Ketua Umum PBNU Kiai Haji Said Aqil Siradj usai melantik pengurus PWNU Jatim di Surabaya, Kamis (22/8).


Said mengatakan, salah satu yayasan itu adalah Yayasan Al-Fitroh, beralamat di Perumahan Galaxi Ruko 26-30, Jalan Arif Rahman Hakim, Surabaya. Yayasan ini diketuai Ainul Haris.


Di Jakarta, tambah Said, ada Yayasan Al-Sofwa di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. "Diketuai Maman Abdurrahmadan dan Farid Uqbah," jelas Said.




Catatan: Penjelasan Yayasan Al-Sofwa Atas Pernyataan DR. Said Agil Siradj « Situs Dakwah & Informasi Islam – http://www.alsofwa.com/23695/penjelasan-yayasan-al-sofwa-atas-pernyataan-dr-said-agil-siradj.html



Ajaran salafi Wahabi juga ada di Jalan Kali Tanjung, Kecamatan Grahsan, Cirebon, Jawa Barat. Faham mereka, menurut Said, dibawa Yayasan As-Sunnah.


Said menjelaskan, salafi Wahabi memang tak mengajarkan cara mengebom. Tapi mereka Islam radikal. Mereka menganggap ziarah kubur itu bid`ah dan menuduh warga NU kafir sehingga halal untuk dibunuh.


"Ajaran mereka sedikit lagi jadi teroris. NU tegaskan tak terlibat terorisme. NU akan melawan dan siap di belakang Presiden bubarkan ormas radikal," tegas Said.


http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/08/22/6/176743/Said-Aqil-Ada-12-Yayasan-Cikal-Bakal-Teroris


Cara NU Mencegah Wahabi Masuk Desa
Islam Times- Jadi, sebenarnya, Wahabi ajarannya bukan teroris, tapi bisa mencetak orang jadi teroris karena menganggap ini itu bid'ah, musyrik, lama-lama bagi orang yang diajari punya keyakinan," Kalau begitu orang NU boleh dibunuh dong, kalau ada maulid nabi boleh di bom,"


Apa dan Bagaimana langkah Nahdlatul Ulama (NU) dan pesantren mencegah pergerakan Wahabi Salafi di Indonesia yang masuk ke kampung-kampung dan desa?


Islam Times mengutip wawancara yang dilakukan Majalah Risalah NU dengan Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj. Berikut petikan wawancaranya:


Bagaimana sebenarnya Wahabi di Indonesia?


Itu sebenarnya sudah lama, tapi eksisnya sejak tahun 80-an setelah Arab Saudi membuka LIPIA (Lembaga llmu Pengetahuan Islam dan Arab). Ketika itu direkturnya masih bujangan yang kawin dengan orang Bogor. Kemudian menampakkan kekuatannya, bahkan mereka membuka yayasan-yayasan. Setahu saya ada 12 yayasan yang pertama kali dibentuk.


Antara lain As-Shafwah, Assunnah, Annida, Al-Fitrah, Ulil Albab, yang semuanya didanai oleh masyarakat Saudi, bukan oleh negaranya. Contoh, Assunah dibangun oleh Yusuf Ba'isa di Cirebon, di Kali Tanjung, Kraksan. Sekarang ketuanya Prof. Salim Badjri, muridnya adalah Syarifuddin yang ngebom Polresta Cirebon beberapa waktu lalu. Dan satu lagi yang ngebom gereja Bethel di Solo namanya Ahmad Yusuf.


Jadi, sebenarnya, Wahabi ajarannya bukan teroris, tapi bisa mencetak orang jadi teroris karena menganggap ini itu bid'ah, musyrik, lama-lama bagi orang yang diajari punya keyakinan," Kalau begitu orang NU boleh dibunuh dong, kalau ada maulid nabi boleh di bom," dan seterusnya.


Soal pemalsuan kitab-kitab Sunni, khususnya kitab yang jadi referensi NU, bagaimana?


Kita sudah berjuang sekuat tenaga untuk mengkounter pendapat mereka. Kita jangan minder dan merasa kalah. Kalau hanya dihujat maulid nabi gak ada dalilnya, atau ziarah kubur gak ada dalilnya, sudah banyak buku yang ditulis untuk membantahnya. Misalnya yang ditulis pak Munawir-Yogya, Abdul Manan-Ketua PP LTM NU, Idrus santri Situbondo, Muhyiddin Abdus Somad dari Jember, dan lain sebagainya. Banyak yang menulis buku tentang dalil-dalil amaliah kita.


Ziarah kubur dalilnya ini, maulid nabi dalilnya ini, tawassul dalilnya ini. Seperti saya sering mengatakan maulid nabi itu memuji-muji nabi Muhammad, semua sahabat juga memuji nabi Muhammad, setinggi langit bahkan. Nabi Muhammad diam saja tidak melarang.


Tawassul, semua sahabat juga tawassul dengan Rasulullah. Tawassul dengan manusia, Rasulullah lho! Bukan Allahumma langsung, tapi saya minta tolong Rasullulah.sampai begitu! Litarhamna, rahmatilah kami. Labid bin Rabiah mengatakan, kami datang kepadamu wahai manusia yang paling mulia di atas bumi, agar engkau merahmati kami. Coba, minta rahmat kepada Rasulullah, kalau itu dilarang, kalau itu salah, Rasulullah pasti melarang, "jangan minta ke saya, musrik". Tapi Enggak tuh!


Dalam Al-Quran juga ada dalil, walau annahum idz dzalamu anfusahum jauka fastaghfarullaha wastaghfara lahumurrasul lawajadullaha tawabarrahima (surat Ahzab). Seandainya mereka yang zalim datang kepada Muhammad, mereka istigfar, dan kamu pun (Muhammad) memintakan istighfar untuk mereka, pasti Allah mengampuni.


Bagaimana dengan kitab-kitab Wahabi?


Ya kan sudah banyak yang diterjemah, bahkan kalau ada orang pergi haji pulang dapat terjemahan. Itu dari kitab-kitab Wahabi semua.


Siapa pendiri Wahabi?


Begini, Muhammad bin Abd Wahab, pendiri Wahabi itu mengaku bermazhab Hambali, tapi Hambali versi ibn Taimiyah.


Ibnu Taimiyah adalah pengikut Hambali yang ekstrim. Imam Hambali itu imam ahli sunnah yang empat yang selalu mendahulukan nash atau teks daripada akal, jadi banyak sekali menggunakan hadist ahad. Kalau Imam Hanafi kebalikannya, dekat dengan akal. Murid Imam Hambali lebih ekstrim, lahirlah Ibnu Taimiyah yang kemudian punya pengikut Muhammad bin Abd Wahab. Di sini menjadi luar biasa, malah dipraktekkan menjadi tindakan, bongkar kuburan. Sementara Ibnu Taimiyah masih teori dan wacana.


Asal Usul Wahabi dari mana?


Bukan dari Mekkah, dari Najd, Riyadh. Orang Makkah asli, Madinah asli, Jiddah asli gak ada yang Wahabi, hanya tidak berani terang- terangan.Dulu hampir saja terjadi fitnah, ketika mahkamah Syar'iyyah al 'ulya (mahkamah tinggi syar'i) menghukumi Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki harus dibunuh karena melakukan kemusyrikan. Keputusannya sudah ditandatangani oleh Raja Khalid, tapi dimasukkan laci oleh Raja Fahd.waktu itu putera mahkota, katakanlah dibekukan! Kalau terjadi, gempar itu!


Untuk membendung gerakan Wahabi, apa yang harus diiakukan NU?


Saya yakin kalau yang keluaran pesantren gak terpengaruh. Saya di sana 13 tahun, sedikitpun, malah berbalik benci. Semua yang keluaran dari NU ke sana, seperti pak Agil Munawar, Masyhuri Na'im, gak ada yang Wahabi.


Semua keluaran sana gak ada yang Wahabi kalau dari sini bekalnya kuat. Atau bukan NU, seperti Muslim Nasution dari Wasliyah, pak Satria Efendi dari PERTI, gak Wahabi meskipun di sana belasan tahun sampai doktor. Pak Maghfur Usman, Muchit Abdul Fattah, pulang malah sangat anti, Wahabinya.


Insya Allah Selama pesantren- NU masih eksis, Wahabi gak akan masuk. Wahabi pertama kali dibawa Tuanku Imam Bonjol yang tokoh Padri. Padri itu pasukan berjubah putih yang anti tahlil. Hanya waktu itu kekerasannya Imam Bonjol untuk menyerang Belanda. Padahal ke internal juga keras. Imam Bonjol itu anti ziarah kubur. Kuburannya di Manado. Waktu saya ke Menado ditawari, "mau ziarah kubur gak?" Ya waktu hidupnya gak seneng ziarah kubur, masak saya ziarahin?


Tentang pengikut Wahabi yang banyak dari kalangan Eksekutif?


Orang kalau sudah punya status sosiai, direktur, sudah dapat kedudukan, terhormat, kaya, yang kurang satu, ingin mendapatkan legitimasi sebagai orang soleh dan orang baik-baik. Nah, mereka kemudian mencari guru agama. Guru agama yang paling gampang ya mereka, ngajarinya gampang. Kalau ngaji sama orang NU kan sulit, detil. Kalau sama mereka yang penting ini Islam, ini kafir, ini halal, ini haram, doktrin hitam putih. Sehingga di antara orang-orang terdidik terbawa oleh aliran mereka. Karena masih instan faham agamanya. Kaiau kita gak, kita faham agamanya sejak kecil.


Inti gerakan Wahabi itu di semua lini ya?


Harus diingat bahwa berdirinya NU itu adalah karena perilaku Wahabi. Wahabi mau bongkar kuburan Nabi Muhammad, KH Hasyim bikin komite Hijaz yang berangkat Kiai Wahab, Haji Hasan Dipo (ketua PBNU pertama), KH Zainul Arifin membawa suratnya kiai Hasyim ketemu Raja Abdul Azis mohon, mengharap, atas nama umat Islam Jawi, mohon jangan dibongkar kuburan Nabi Muhammad. Pulang dari sana baru mendirikan Nahdlatul Ulama.


Jadi memang dari awal kita ini sudah bentrok dengan Wahabi. Lahirnya NU didorong oleh gerakan Wahabi yang bongkar-bongkar kuburan, situs sejarah, mengkafir- kafirkan, membid'ah-bid'ahkan perilaku kita, amaliah kita. Tadinya diam saja, begitu yang mau dibongkar makam Nabi Muhammad, baru KH Hasyim perintah bentuk komite tersebut.


Seberapa Kuat Wahabi Sekarang?


Sebetulnya tidak kuat, sedikit. Tapi dananya itu yang luar biasa. Dan belum tentu orang yang ikut karena percaya Iho! Artinya kan semata-mata karena dapat uang. Uangnya luar biasa. Si Arab-arab itu, kan kebanyakan Arab bukan Habib. Jadi pada dasarnya mereka juga cari uang.


Ancamannya seberapa besar?


Yah, Kalau kita biarkan ya terancam. Kalau setiap hari radio MTA, TV Rodja ngantemin maulid nabi, ziarah kubur, lama-lama orang terpengaruh juga. (IT/sa)
Sumber: http://www.facebook.com/pages/Undangundang-ke-agama-an-siswasiswi-wahabiyahsalafiyah/505405702834684?ref=stream


http://www.islamtimes.org/vdcjmte8ouqeitz.bnfu.html


Dua belas yayasan Salafi Wahabi yang dituding Said Aqil Siradj antara lain sebagai berikut:


1. Yayasan Al Sofwa di Lenteng Agung, Jakarta Selatan (diketuai Maman Abdurrahmadan dan Farid Uqbah),


2. As-Sunnah di Cirebon (alamat di Jl. Kali Tanjung Kecamatan Grahsan Cirebon, diketuai Salim Bajerei, didirikan oleh Yusuf Utsman Baisa, dan didanai oleh Kholid Bawazi, pemilik pabrik mie di Jeddah),


3. Yayasan Al-Fitrah di Surabaya, di Jalan Arif Rahman Hakim Perumahan Galaksi Ruko 26 sampai 30 (diketuai oleh Ainul Haris),


4. Yayasan Al-Faruq di jalan Danau Toba, Jember.


5. Yayasan Ulil Albab di Lampung, Sukabumi dan Bogor yang diketuai Yazid Jawaz.


6. Yayasan Ihya Turats,


7. Yayasan An-Nida


http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/12/06/16930/masya-allah-12-yayasan-ini-dituduh-pbnu-sebagai-salafiwahabi-penebar-teror/


http://www.alkhoirot.net/2011/12/nama-ulama-wahabi-salafi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar