Helbawi: Pemikiran Sayid Qutub Sumber Radikalisme

Dari yang saya baca, Syeikh Hasan Al Banna sebenarnya orang yang lembut yang ingin menyatukan Islam. Itulah sebabnya organisasinya dinamakan: "IKHWANUL MUSLIMIN" yang artinya "PERSAUDARAAN ISLAM". Beliau hindari perpecahan dengan menghindari isyu2 Khilafiyyah dalam Islam. Yang dibahas adalah persamaan.
Namun dengan berkembangnya Ikhwanul Muslimin hingga jumlah anggotanya ratusan ribu serta masuknya tokoh2 radikal seperti Sayyid Quthub yang pemahamannya akan Al Qur'an amat tekstual dan ekstrim, akhirnya Ikhwanul Muslimin jadi organisasi yang ekstrim dan anarkis. Sehingga rakyat Mesir membencinya.

Helbawi: Pemikiran Sayid Qutub Sumber Radikalisme
Mosleminfo, Kairo—Salah seorang mantan pimpinan Jamaah Ikhwanul Muslimin (IM) Kamal Helbawi, menyatakan bahwa para pimpinan IM saat ini adalah penyebab munculnya sikap anarkis di tubuh jamaah akhir-akhir ini. Hal itu karena mereka mengikuti pemikiran Sayid Qutub dan selalu menyebarkan bukunya yang dikenal dengan judul “Ma’alim fi ath-Thariq”. Buku itu mengajak pembaca untuk bertindak anarkis dan menjauh dari risalah-risalah yang ditulis oleh Hasan al-Banna yang lebih mengajak kepada kehidupan yang damai. Helbawi menegaskan bahwa para pimpinan IM saat ini adalah bencana bagi keberlangsungan proyek islami yang diusung oleh jamaah.
Terkait sikap partai-partai Islam saat ini, melalui wawancara dengan channel Darim2, Helbawi mengatakan bahwa Mohammad Morsi menolak inisiatif partai an-Nur dan Bina wa Tanmiyah (dua partai salafi, red) sebelum tanggal 30 Juni, untuk menyelenggarakan pemilihan presiden lagi. Hal ini menurutnya, menunjukkan bahwa partai-partai Islam masih menunjukkan sikap yang tepat, dan mereka harus membersihkan partai-partai mereka dari orang-orang yang berpikir radikal.
Helbawi menambahkan bahwa kebencian masyarat Mesir terhadap IM sudah semakin terlihat jelas. Itu terbukti betapa masyarakat sudah mulai menghancurkan bangunan-bangunan milik IM.

Baca selengkapnya di:

http://www.mosleminfo.com/index.php/berita/internasional/helbawi-pemikiran-sayid-qutub-sumber-radikalisme/