Wahabi memang gemar memotong-motong dan merubah-rubah pernyataan ulama sehingga maknanya berubah dari aslinya. Pandai bersilat lidah dengan dalil-dalil Al Qur'an dan Hadits yang sayangnya pemahamannya keliru. Namun tidak sedikit orang awam yang tertipu.
Contoh Bid'ah sunnah sekarang ini seperti Imam sholat Jama'ah yang selain meminta makmumnya untuk meluruskan dan merapatkan shaf juga meminta mereka mematikan HP. Ini agar saat sholat tidak terdengar ring tone macam Ayu Ting Ting dsb... Ini bukan Bid'ah sesat.
Kalau bilang bersalaman usai sholat itu bid'ah sesat dan masuk neraka, berarti dia tidak faqih dalam beragama. Bid'ah / Ahdatsu itu artinya mengada2kan sesuatu yg baru. Yg sama sekali tak pernah dikerjakan Nabi. Sedang Nabi justru mensunnahkan bersalaman. Ini haditsnya:
Dari Anas Ra dan Asy-Sya'bi ra berkata."Adalah para sahabat Nabi SAW apabila berjumpa mereka saling bersalaman, dan apabila mereka kembali dari bepergian, mereka berpelukan".(HR Bukhari dan Muslim)
Tidaklah dua orang muslim berjumpa lalu bersalaman, kecuali akan berguguranlah dosa-dosa keduanya sebagaimana bergugurannya dedaunan dari pohonnya" (HR Abu Daud)
Dari Al-Barra’ bin Azib radhiyallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda bahwa dua orang yang bertemu dan bersalaman akan diampuni dosa mereka sebelum berpisah. (HR Ibnu Majah)
http://www.rumahfiqih.com/ust/e2.php?id=1212062548
Kalau gara2 tidak menemukan Hadits Nabi bersalaman sebelum atau sesudah sholat, akhirnya tak mau bersalaman sama sekali karena takut sesat dan masuk neraka meski bertemu di masjid, itu keliru. Tak ada hadits yg menyebut Nabi bernafas usai sholat. Apa bernafas usai sholat itu masuk neraka? Tak ada hadits Nabi yg menyebut Nabi menonaktifkan HP sebelum sholat, apa menon-aktifkan HP sebelum sholat itu bid'ah sesat dan masuk neraka? Jadi beragama itu harus pakai akal. Tanya pada jumhur ulama yg ilmu dan akalnya tidak diragukan lagi.
Tak ada Hadits Nabi yang menyebut Nabi biasa bersalaman sebelum sholat dan selesai sholat. Tapi dengan adanya hadits di atas tentang keutamaan bersalaman bukan berarti bersalaman itu dilarang/haram. Justru saat bertemu di masjid, kemudian karena tak mau bersalaman sama sekali, akhirnya rugi karena saat kita bersalaman itu dosa kita diampuni oleh Allah. Ingat, dosa kepada Allah langsung diampuni. Tapi dosa kepada manusia, harus minta maaf dulu kepada yang dizalimi. Nah salaman itu seperti meminta maaf kepada sesama manusia. Salaman itu tanda mereka ridho kepada kita. Sebab orang yang tidak ridho biasanya tidak mau salaman.
Tapi Wahabi menganggap yang tidak disebut Nabi dan tidak ada larangan di hadits sebagai sesuatu yang haram. Sementara hal-hal yang jelas larangannya seperti Su'u Zhon (Buruk sangka) menduga sesama Muslim sebagai Ahlul Bid'ah, sesat, dan masuk neraka justru mereka lakukan:
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Hujuraat 12]
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2013/02/11/jangan-buruk-sangka-menduga-hati-manusia/
Dengan memfitnah sesama Muslim sebagai Ahlul Bid'ah, Sesat, Musyrik, Kafir, dsb, sebetulnya Wahabi melanggar hal yang jelas DILARANG ALLAH. Aneh bukan? Mereka menghindari hal-hal yang tidak ada larangannya di Hadits seperti bersalaman usai sholat. Tapi justru sengaja mengerjakan hal yang DILARANG ALLAH DI DALAM AL QUR'AN?
Inilah ciri Khawarij. Fasih membaca Al Qur'an dan Hadits. Tapi tidak memahami dan tidak mengamalkannya. Umumnya mereka memang masih muda (rata2 di bawah 30 tahun) dan awam. Ilmunya masih cetek. Tapi ketemu guru yang sesat:
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya diantara ummatku ada orang-orang yang membaca Alquran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih Muslim No.1762)
Satu dari ciri kaum Khawarij menurut Nabi Muhammad adalah mereka membaca Al Qur’an dan Hadits, namun tidak diamalkan. Ucapannya tidak melampaui kerongkongan mereka. Hanya di mulut saja.
Hadis riwayat Ali ra., ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Di akhir zaman akan muncul kaum yang muda usia dan lemah akal. Mereka berbicara dengan pembicaraan yang seolah-olah berasal dari manusia yang terbaik. Mereka membaca Alquran, tetapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama, secepat anak panah meluncur dari busur. Apabila kalian bertemu dengan mereka, maka bunuhlah mereka, karena membunuh mereka berpahala di sisi Allah pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.1771)
“Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang usia mereka masih muda, dan bodoh, mereka mengatakan sebaik‑baiknya perkataan manusia, membaca Al Qur’an tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka. Mereka keluar dari din (agama Islam) sebagaimana anak panah keluar dan busurnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Suatu kaum dari umatku akan keluar membaca Al Qur’an, mereka mengira bacaan Al-Qur’an itu menolong dirinya padahal justru membahayakan dirinya. Shalat mereka tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka.” (HR. Muslim)
“Mereka baik dalam berkata tapi jelek dalam berbuat, mengajak untuk mengamalkan kitab Allah padahal mereka tidak menjalankannya sedikitpun.” (HR. Al-Hakim)
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/01/19/ciri-khawarij-tak-mengamalkan-al-quran-dan-membunuh-muslim/
MANIPULASI WAHABI DI INTERNET,,,
Oleh Abu Nawas
Hati2 sama jebakan dan akal2an wahabi di website2 mereka saat membawa2 nama ulama ahlussunah wal jamaah, contohnya seperti ini
1. menurut imam nawawi perkara anu bid'ahhhh
2. menurut imam izzuddin abdissalam perkara ini bid'ahhhhhh
3. menurut imam ibnu hajar al haisami perkara itu bid'ahhhhhhhhhh
harus dicatat, Imam Nawawi, Imam Izz, Imam Ibnu Hajar dll saat berkata bid'ah, mereka berbicara berdasarkan koridor Mazhab Syafii yang berpendapat tidak semua bid'ah sesat, atau ada bid'ah yang baik....bukan menurut wahabi yang beranggapan semua bid'ah sesat. Disinilah kecurangan wahabi dalam manipulated terhadap kalam ulama untuk membodoh2i kaum awam.
contoh, Imam Izzuddin Abdissalam berpendapat bahwa perkara salaman setelah shalat berjamaah itu adalah perkara bid'ah. Pernyataan ini banyak di kutip oleh wahabi di website2 mereka untuk MENGHARAMKAN SALAMAN SETELAH SHALAT BERJAMAAH. Tetapi mereka tidak amanah disini, mereka hanya menulis sampai disitu dan tidak ada penjelasan detail. Mereka tidak menjelaskan bagaimana pandangan Imam Izuddin terhadap bid'ah. Imam Izzuddin abdissalam membagi bid'ah menjadi 5. ada bid'ah wajib, bid'ah mandub, bid'ah mubah, bid'ah makruh, bid'ah haram, yang ini tidak mereka jelaskan.
disinilah ketidak amanahan mereka dalam menyampaikan khabar. sehingga akhirnya point utama yang dimaksud ulama tidak sampai kepada ummat.
Apalagi wahabi ini sangat lihai memoles kejahatan mereka dengan kalimat2 indah untuk membodoh2i kaum awam, mereka tidak segan2 menulis judul yang seperti kebenaran, kayak "salaman setelah shalat berjamaah menurut ulama mazhab syafii", "hukum tahlilan menurut ulama syafii", "tassawuf menurut ulama mazhab syafii", "Imam syafii menggugat Syafiyyah", sehingga seolah-olah penjabaran mereka ini sangat ilmiyah jika di baca secara sepintas, tetapi jika kita teliti dan kaji lebih jauh kita akan menemukan kenyataan bahwa didalamnya penuh dengan KEDUSTAAN BELAKA.
Orang-orang yang tidak punya guru atau cuma berguru kepada google berpeluang besar akan menjadi korban kedustaan2 seperti ini. Itu sebabnya guru itu penting.
SIAPAPUN YANG MENYIMPANGKAN AGAMA ISLAM DIA AKAN DI PATAHKAN OLEH ALLAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar