Iklan 2

Minggu, 29 April 2012

Pendapat Ulama Sunni Tentang Salafi Wahabi

Sebagai Muslim kita memang harus memurnikan Tauhid dan hanya menyembah Allah semata. Kita juga harus mengikuti sunnah Nabi dan menghindari bid'ah.
Sebaliknya kita juga harus menghindar dari paham khawarij takfiri yg mudah mengkafirkan/menganggap sesat sesama Muslim padahal menurut jumhur ulama tidak sesat. Karena mengkafirkan/menganggap sesama Muslim yg ternyata menurut mayoritas ulama lurus, dosanya juga besar.


Mengkafirkan sesama Muslim adalah tanda dari lemahnya Iman dan bisa jadi kita yg kafir/sesat jika Muslim yg kita tuduh kafir/sesat itu ternyata lurus:


Tiga perkara berasal dari iman: (1) Tidak mengkafirkan orang yang mengucapkan “Laailaaha illallah” karena suatu dosa yang dilakukannya atau mengeluarkannya dari Islam karena sesuatu perbuatan... (HR. Abu Dawud)



Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya meskipun (pada kenyataannya) mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap imam dan berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani)


Di saat Usamah, sahabat Rasulullah saw, membunuh orang yang sedang mengucapkan, “Laa ilaaha illallaah, ” Nabi menyalahkannya dengan sabdanya, “Engkau bunuh dia, setelah dia mengucapkan Laa ilaaha illallaah.” Usamah lalu berkata, “Dia mengucapkan Laa ilaaha illallaah karena takut mati.” Kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Apakah kamu mengetahui isi hatinya?” [HR Bukhari dan Muslim]


Hadits di atas artinya jangan mengkafirkan seseorang hanya karena kita menduganya saja. Bukan dari pengakuan.
“Barangsiapa memanggil seseorang dengan kafir atau mengatakan kepadanya “hai musuh Allah”, padahal tidak demikian halnya, melainkan panggilan atau perkataannya itu akan kembali kepada dirinya”.[HR Muslim]
http://media-islam.or.id/2011/10/26/jangan-mudah-mengkafirkan-sesama-muslim



Wahabi Salafi Menurut Ulama Sunni Kontemporer


Gerakan Wahabi Salafi--yang dikenal dengan ideologi takfir (mengkafirkan, mem-bid'ah-kan, men-syirik-kan sesama muslim)-- adalah gerakan yang mengklaim dirinya sebagai gerakan pemurnian akidah (tauhid) dan mengikuti langkah ulama terdahulu atau ulama salaf. Karena itu gerakan ini disebut dengan berbagai nama seperti Wahhabi merujuk pada nama pendirinya Muhammad bin Abdul Wahhab, Ahli Tauhid dan Salafi atau Wahabi Salafi. Di dunia Arab, mereka lebih sering disebut dengan istilah harakatul Wahhabiyah As-Saudiyah (حركة الوهابية السعودية) atau gerakan Wahabi Arab Saudi karena memang didirikan dan berpusat di Arab Saudi.


Berikut beberapa pendapat ulama Sunni non-Wahhabi kontemporer terhadap Wahabi Salafi:


1. Dr. Ali Jumah, mufti Mesir mengatakan bahwa Wahabi Salafi adalah gerakan militan dan teror. [1]


2. Dr. Ahmad Tayyib, Syekh al-Azhar mengatakan bahwa Wahabi tidak pantas menyebut dirinya salafi karena mereka tidak berpijak pada manhaj salaf.[2]


3. Dr. Yusuf Qardawi, intelektual Islam produktif dan ahli fiqh terkenal asal Mesir, mengatakan bahwa Wahabi adalah gerakan fanatik buta yang menganggap dirinya paling benar tanpa salah dan menganggap yang lain selalu salah tanpa ada kebenaran sedikitpun.[3] Gerakan Wahabi di Ghaza, menurut Qardawi, lebih suka memerangi dam membunuh sesama muslim daripada membunuh Yahudi.[4]


4. Dr. Wahbah Az-Zuhayli (وهبة الزحيلي), mufti Suriah dan ahli fiqh produktif, menulis magnum opus ensiklopedi fiqh 14 jilid berjudul Al Muwsuatul Fiqhi al-Islami (الموسوعة الفقه الإسلامي ) . Az-Zuhayli mengatakan seputar Wahabi Salafi (yang mengafirkan Jama'ah Tabligh): "mereka [Wahabi] adalah orang-orang yang suka mengkafirkan mayoritas muslim selain dirinya sendiri."[5]


5. KH. Agil Siradj, ketua PBNU, mengatakan dalam berbagai kesempatan melalui artikel yang ditulisnya, wawancara tv, dan seminar bahwa terorisme modern berakal dari ideologi Wahabi.[6]


6. Syekh Hisyam Kabbani, ketua tariqah Naqshabandi dunia, mengatakan bahwa Wahabi Salafi adalah gerakan neo-Khawarij.[7] Yaitu aliran keras yang menghalalkan darah sesama muslim dan terlibat dalam pembunuhan khalifah ke-3 Utsman bin Affan.


http://www.alkhoirot.net/2012/02/wahabi-salafi-menurut-ulama-sunni.html



Pandangan Dr. Habib Rizieq Syihab dari FPI tentang Wahabi:


WAHABI


Ada pun Pandangan FPI terhadap WAHABI sebagai berikut : FPI membagi WAHABI dengan semua sektenya juga menjadi TIGA GOLONGAN ; Pertama, WAHABI TAKFIRI yaitu Wahabi yang mengkafirkan semua muslim yang tidak sepaham dengan mereka, juga menghalalkan darah sesama muslim, lalu bersikap MUJASSIM yaitu mensifatkan Allah SWT dengan sifat-sifat makhluq, dan sebagainya dari berbagai keyakinan yang sudah menyimpang dari USHULUDDIN yang disepakati semua MADZHAB ISLAM. Wahabi golongan ini KAFIR dan wajib diperangi.


Kedua, WAHABI KHAWARIJ yaitu yang tidak berkeyakinan seperti Takfiri, tapi melakukan penghinaan/penistaan/pelecehan secara terbuka baik lisan mau pun tulisan terhadap para Ahlul Bait Nabi SAW seperti Ali RA, Fathimah RA, Al-Hasan RA dan Al-Husein RA mau pun 'Itrah/Dzuriyahnya. Wahabi golongan ini SESAT sehingga mesti dilawan dan diluruskan.


Ketiga, WAHABI MU'TADIL yaitu mereka yang tidak berkeyakinan Takfiri dan tidak bersikap Khawarij, maka mereka termasuk MADZHAB ISLAM yang wajib dihormati dan dihargai serta disikapi dengan DA'WAH dan DIALOG dalam suasana persaudaraan Islam.
http://fpi.or.id/?p=detail&nid=98



Pandangan Habib Munzir Al Musawa dari Majelis Rasulullah tentang Wahabi:


beda dengan orang orang wahabi, mereka tak punya sanad guru, namun bisanya cuma menukil dan memerangi orang muslim.


mereka memerangi kebenaran dan memerangi ahlussunnah waljamaah, memaksakan akidah sesatnya kepada muslimin dan memusyrikkan orang orang yg shalat.


http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=5&func=view&id=5324&catid=8


salaf, artinya adalah kaum yg terdahulu, salaf adalah istilah bagi Ulama Ulama yg terdahulu di masa setelah Tabi’ Tabiin, namun kaum penganut ajaran wahabi menamakan dirinya salafy, padahal mereka tak mengikuti ajaran ulama salaf yg terkenal berbudi luhur, ahli ibadah, ahli ilmu syariah.
mereka ini muncul di akhir zaman justru membawa ajaran sesat dan mengaku salaf.


http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=5&func=view&id=957&catid=7


Kenapa para ulama di atas berpandangan kurang baik terhadap Salafi Wahabi? Bukankah mencela sesama Muslim itu haram?


Ini tak lepas dari ulah Salafi Wahabi yang gemar menghina bahkan memfitnah sesama Muslim dengan kata-kata yang mereka sendiri tidak suka dengan dalih bid'ah, sesat, dsb. Lihatlah ulah para Salafi Wahabi:


Ustad Arifin Ilham dengan Majelis Zikir Az Zikro mereka anggap bid’ah dan sesat:



Bagaimana mungkin dzikir bid’ah model Arifin Ilham bisa dikatakan sebagai majelis dzikir yang disebutkan di dalam nash-nash tersebut?

Sedangkan “majalis adz dzikir” yg dinisbahkan kepada model dan cara berdzikirnya Arifin Ilham lbh pantas dinamakan sebagai “majelis makr ” dan bukan majelis dzikr. Semoga Allah senantiasa menjaga kita dari kesesatan

http://blog.re.or.id/bid-ahnya-dzikir-jama-ah-ala-arifin-ilham-5-manhaj.htm

Lihat bagaimana sesama Wahabi saling hina/fitnah dengan sebutan kecoak, ular, dsb:

Abdul Mu’thi:
Khususnya yang berkenaan tentang Abu Nida’, Aunur Rafiq, Ahmad Faiz sertakecoak-kecoak yang ada di bawah mereka. Mereka ternyata tidak berubah seperti sedia kala, dalam mempertahankan hizbiyyah yang ada pada mereka (www.salafy.or.id, manhaj: “Bahaya jaringan JI dari Kuwait dan At Turots”, Abdul Mu’thi, Abu Ubaidah Syafrudin dan Abdurahman Wonosari).

http://myquran.org/forum/index.php?action=profile;area=showposts;u=27174

http://salafytobat.wordpress.com/2008/09/11/salafy-haraky-vs-salafy-yamani-vs-salafy-sururi/

Kata-kata Ular dilontarkan terhadap sesama Muslim:
Nah liciknya, ketika salafi dan jihadi sedang bertempur membela manhajnya masing-masing, kelompok bid’ah hasanah menyelusup ke dalam barisan jihadi seperti ular berbisa lalu menebar racunnya secara membabi buta, entah kepada jihadi atau kepada salafi.

http://muhibbulislam.wordpress.com/2011/04/30/salafi-antara-jihad-dan-bencana-bid%E2%80%99ah-hasanah/

Lihat bagaimana Salafi Wahabi menganggap sesat Ustad Ja'far Umar Thalib dan juga Abubakar Ba'asyir yang sesungguhnya dulu juga Salafi Wahabi:




Abdurahman Wonosari:


Sebagian orang menganggap kita yang telah berlepas diri dari kesesatan Ja’far Umar Thalib (JUT).


http://salafytobat.wordpress.com/2008/09/11/salafy-haraky-vs-salafy-yamani-vs-salafy-sururi/


http://syiarislam.wordpress.com/2012/01/04/salafi-wahabi-memecah-belah-islam-dari-dalam/



Ustad Salafi Wahabi, Firanda, sering memfitnah dan menghina Habib Munzir Al Musawwa dari Majelis Rasulullah. Sementara Yazid memfitnah Habib Rizieq Syihab dari FPI sebagai Syi'ah yang halal darahnya untuk dibunuh:


http://kabarislam.wordpress.com/2012/04/18/salafi-wahabi-memfitnah-ulama-sunni-sebagai-syiah/


Ulama Sunni yang lain seperti Prof Dr Quraisy Shihab dan KH Said Agil Siradj juga mereka fitnah sebagai Syi'ah.


Dia fitnah juga ulama Salaf Imam Abu Hasan Al Asy'ari (lahir tahun 260 H) yang mengajarkan Sifat 20 sebagai sesat. Bagaimana mungkin "Ustad" yang lahir kemarin sore berani menghina Ulama Salaf yang asli?


Bagaimana mungkin seorang ulama kata-katanya penuh dengan “Kebun Binatang”? Kata-kata seperti “Kecoak”, “Ular Berbisa” dilabelkan kepada manusia. Jangankan ulama/dai, bagi orang awam pun itu tidak pantas. Allah benci dengan orang yang seperti itu:


Sesungguhnya Allah membenci orang yang keji, yang berkata kotor dan membenci orang yang meminta-minta dengan memaksa. (AR. Ath-Thahawi)


Orang yang paling dibenci Allah ialah yang bermusuh-musuhan dengan keji dan kejam. (HR. Bukhari)


Nabi Muhammad itu diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia:


Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (HR. Al Bazzaar)


Paling dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya. (HR. Ar-Ridha)


Dalam Surat Al Hujuraat 11-12 Allah melarang orang-orang yang beriman mengolok-olok dan memaki satu kaum dan menggunjing (ghibah) orang lain. Orang yang melakukan itu di akhirat kelak akan memakan bangkai yang busuk.


“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.


Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Hujuraat 11-12]


Bagaimana mungkin kita mengaku “MENGHIDUPKAN SUNNAH” jika kita‘MEMATIKAN AL QUR’AN”? Melanggar ayat-ayat Al Qur’an di atas seperti memaki manusia sebagai Kecoak dan Ular?


 Mohon sebarkan informasi ini kepada yang lainnya agar kita terhindar dari kaum yang suka mencela dan memfitnah sesama Muslim. Jika kita ngajinya benar, insya Allah kita bisa merasakan sesama Muslim itu bersaudara (Ukhuwah Islamiyyah) dan saling menguatkan dan tolong-menolong. Bukan saling hina.


Silahkan baca juga:


http://kabarislam.wordpress.com/2012/03/03/muhammad-bin-abdul-wahhab


http://kabarislam.wordpress.com/2012/01/04/salafi-wahabi-memecah-belah-islam-dari-dalam


http://kabarislam.wordpress.com/2012/02/12/beberapa-kekeliruan-salafi-wahabi

14 komentar:

  1. sy merasa terkesan dengan bacaan ini,krn bbrpa artikel mereka bnyak mnyudutkan habib munzir.
    semoga Allah melimpahkan sinar makhrifatnya kpd para HABAIB·····,INSYA ALLAH.

    {ijin copy link···,jazakallah khair}

    BalasHapus
  2. seharusnya orang yang aqidahnya bener itu akhlaqnya mulia tidak bohong dan tidak menghalalkan segalacara.

    BalasHapus
  3. Berarti kalau begitu apapun kelompok kita sepanjang memiliki syahadat yang sama adalah saudara, mudah2an kita semua apapun kelompoknya menjadi 1 kembali yaitu umat Nabi Muhammad SAW & beribadah hanya kepada Allah SWT semata, amin.
    Maksud saya beraktifitaslah kita semua dalam kelompok masing2 sepanjang dalam rangka beribadah kepada Allah SWT & tidak saling menyakiti & menghina masing2 kelompok.

    BalasHapus
  4. ana berharap dari golongan sunni, ada media TV untuk da'wah meluruskan pola fikir wahaby yg selalu menyudutkan ahlus sunnah waljama'ah dengan kata2 ahlu bid'ah.ana kawatir klo yang menjadi objek adalah mahasiswa yang tdk memiliki dasar agama yang kuat maka secara otomatis akan lbh tertarik kpd mereka, syukron

    BalasHapus
  5. ahlusunnah yang murni dan benar tidak mungin melakukan bid'ah...

    BalasHapus
  6. Ahlus Sunnah yang asli, tidak mungkin melanggar firman2 Allah di dalam Al Qur'an.
    Menuding orang yg tidak bid'ah sebagai bid'ah, suka meributkan hal khilafiyyah dan furu'iyah serta berbantah2an.

    Lihat surat Al Hujuraat ayat 11 di bawah. Ahlus Sunnah akan mengikuti Al Qur'an. Tidak mungkin mengolok2 sesama Muslim sebagai Ahli Bid'ah, Sesat, Syirik, dsb. Allah melarang itu. Nabi tidak pernah melakukan itu:

    [49.11] Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.

    Allah juga melarang ummat Islam buruk sangka karena dosa. Wahabi yang su'u zhon dgn menuduh orang yg ziarah kubur sebagai penyembah kuburan/musyrik jelas ingkar Al Qur'an:

    [49.12] Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.

    Read more http://media-islam.or.id/2012/08/23/pendidikan-akhlak-dalam-surat-al-hujuraat/

    Itu baru 2 ayat yang dilanggar oleh Wahabi. Masih banyak ayat2 Al Qur'an lain yang mereka langgar. Dengan membesarkan masalah Furu'iyah dan Khilafiyyah, mereka fitnah sesama Muslim sbg Ahlul Bid'ah, Sesat, Musyrik, dsb. Jika mereka kuat, mereka bunuh sesama Muslim. Padahal itu dosanya amat besar. Mudah2an kaum Wahabi yang awam sadar.

    BalasHapus
  7. mdh2n Alloh,mempersatukan kita semua umat islam dalam satu ukhuwah yang hak....memberi taufik dan hidayah pada semua terutama para da'i sebagai ujung tombak dakwah yang hanif ini.....
    berISLAM sesuai dengan tuntunan rosulluloh yang amanah dan al amin

    BalasHapus
  8. Indonesia aman sebelum munculnya wahabi2 baru yg lulus dari Saudi,NU dan Muhammadiah bergandengan tangan , bersatu dalam perbedaan, bahkan organisasi2 islam yang terwakili di MUI sudah saling memahami dan mengutamakan persatuan dalam islam dan berpancasila dalam bernegara, eeh ini wahabi2 dengan corong2 TV dan Radionya mau memutar jarum jam mundur kebelakang, benih perpecahan ditebar kembali, khilafiah dikobar2kan , fanatisme picik dengan menganggap tafsir/taqlid/pemahamannya yang paling benar di gaung2kan, yang berbeda dianggap syirik lah, bidah lah, syiah lah, finnaar lah, tidak salah peringatan dari KH Agil Siradj bahaya extrimisme islamist dari wahabiyyun ini, sepertinya densus 88 harus segera bertindak mencermati mereka2 itu

    BalasHapus
  9. apakah ini yang membentuk pecahnya umat isalam ? saling menjelekan. Golongan wahabi berpendapat silahkan, tetapi jangan menuduh orang kafir. Yang kafir itu adalah yang tidak sholat.

    BalasHapus
  10. sesungguhnya Nabi Muhammad menyukai perbedaan-perbedaan di antara para sahabatnya tentang bagaimana mereka berpendapat tentang islam,,akan tetapi Nabi sangat membenci dan tidak akan mengakui seorang muslim yang tidak mau bersatu (saling menyalahkan pendapat) kelak di hari kiamat sebagai ummat Nya,,
    pendapat bole beda,,cara kita boleh beda,,akan tetapi tetaplah dalam ukhuwah islamiyah................

    BalasHapus
  11. islam adalah agama yang dilindungi Allah dan bersumber langsung pada Kallamallah (Al-Quran),,jadi siapapun yang yang mencoba merusak firman Allah,,maka pasti Allah akan menghancurkannya,,,

    BalasHapus
  12. hendaknya siaran TV/radio yang bersifat SARA tidak diperbolehkan tayang,bener apa kata nte akhi

    BalasHapus
  13. semoga Allah menuntun kita kepada jalan yang lurus dan semoga kita terjaga dari perkataan perkataan buruk, aamiiin

    BalasHapus
  14. robbana atina fiddunya hasanah wafil akhiroti hasanah waQina adzabannar

    BalasHapus