Iklan 2

Kamis, 24 November 2011

Pernikahan Ibas Anak SBY Rp 40 Milyar vs Pernikahan Anak Ahmadinejad Rp 32 Juta?

Pernikahan Ibas putera SBY Rp 40 MILYAR.


Ini jor-joran sekali mengingat menurut berita di bawah, kekayaan SBY "hanya" Rp 7,6 milyar dan Hatta Radjasa Rp 14,8 milyar. Jadi total cuma Rp 22,4 milyar. Apalagi menurut Sudi Silalahi, biaya pernikahan tersebut dari kantong SBY sendiri.


Pernikahan anak Ahmadinejad hanya Rp 32 juta. Kurang dari 1/100 biaya pernikahan Ibas:
http://www.pelitaonline.com/read/politik/internasional/16/10277/lain-presiden-sby-lain-presiden-ahmadinejad


”Berikanlah hartamu kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros.


Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” [Al Israa’:26-27]


Padahal Iran itu jauh lebih kaya daripada Indonesia. GNP/Capita Iran urutan 69 dengan angka 11.380. Sementara Indonesia di urutan 117 (dari 180 negara) dengan angka 4.170. Itu pun pendapatan rakyat Indonesia tidak segitu karena perekonomian dan kekayaan alam Indonesia sebagian besar dikuasai asing. Soalnya jika benar, maka rata2 pendapatan 1 keluarga dgn 2 anak di Indonesia Rp 16 juta/bulan....


Sebetulnya mayoritas rakyat Indonesia yang miskin muak dengan kemewahan dan pemborosan yang dilakukan oleh para pejabat. Kita lebih senang jika para pejabat bisa menunjukkan contoh gaya hidup sederhana yang benar ketimbang bermewah-mewahan dan jor-joran.


Jika total harta SBY dan Hatta Radjasa Rp 22,4 milyar dan biaya pernikahan Rp 40 milyar, dari mana kekurangan Rp 17, 6 milyar mereka dapatkan?


Bukankah lebih baik mereka cukup menghabiskan Rp 500 juta sehingga mereka masih punya sisa uang Rp 21,9 milyar? Dengan begitu, mereka masih bisa bersedekah/membantu rakyatnya.



Mudah-mudahan berita di bawah soal biaya pernikahan Rp 40 milyar ini tidak benar.


Kamis, 24 November 2011
Penikahan



Lain Presiden SBY, Lain Presiden Ahmadinejad


Ternyata ada presiden yang menikahkan anaknya dengan sangat sederhana dan bersahaja. Hal ini berbeda sekali dengan upacara pernikahan anak presiden SBY yang menghabiskan dana sebesar Rp 40 Miliar. Padahal Indonesia tidak lebih kaya dari Iran.


Suasana pernikahan anak presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad. (foto: paaduu)
Teheran, PelitaOnline– Siapa yang tidak mengenal Presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad. Selain sebagai seorang pemimpin yang sangat berani, ia juga dikenal sebagai pemimpin yang sangat sederhana dan bersahaja.


Kesederhanaan dan kebersahajaannya itu tampak saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan, ia menyumbangkan seluruh karpet istana Iran yang sangat tinggi nilainya kepada masjid di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.


Kesederhanaan dan kebersahajaannya itu tampak juga saat ia menikahkan putranya, Alireza Ahmadinejad tiga tahun yang lalu. Setelah ditelusuri, ternyata pernikahan tersebut hanya menelan biaya 3,5 juta Toman (setara dengan USD 3.500/ Rp 28 Juta). Meski terbilang sederhana, pernikahan ini berlangsung dengan khidmat dan syahdu.


Hal ini sangat berbeda sekali dengan upacara pernikahan anak presiden Indonesia Ibas-Aliyya yang diselenggarakan hari ini (24/11). LSM Bendera mencatat bahwa Biaya pernikahan Ibas-Aliya menghabiskan dana sebesar Rp 12 Miliar. Sementara itu, tabloid Cek dan Ricek melaporkan prosesi pernikahan ini menghabiskan dana sebesar Rp 40 Miliar.


Pernikahan Ibas-Aliya juga berdampak negatif terhadap masyarakat. Pernikahan ini telah merampas hak 300 siswa sekolah alam Cikeas dan SDN 1 Cipanas karena diliburkan, menghilangkan nafkah 1000 pedagang Pasar Cipanas dan 1000 angkutan umum Cipanas serta belasan ribu masyarakat yang akan berbelanja di Pasar Cipanas yang menggunakan angkutan umum.


Hal berbeda akan kita temukan pada pernikahan putra Ahmadinejad sebagaimana dilukiskan oleh Seorang blogger, Javad Matin. Matin melukiskan prosesi pernikahan itu sebagai berikut:


“SAAT itu, pada Rabu malam ketika telepon saya berdering, Saya diundang ke upacara pernikahan sahabat baik saya, Alireza, yang akan berlangsung malam berikutnya.


Saya tahu setiap kali Idul Ghadir (Hari libur Islam di Iran) datang keluarga itu pergi ke beyt [Istana kepresidenan] dan dia akan dinikahkan dengan keponakan syahid Kaveh [tentara Iran, Garda Revolusi, dan anggota Basij yang tewas dalam perang Irak biasa disebut syahid].


Kamis malam pukul sembilan, saya pergi ke istana kepresidenan. Dari luar tempat itu, semua tampak biasa saja, sampai-sampai saya mengira bahwa saya telah datang ke tempat yang salah. Sepertinya pernikahan putra seorang presiden tidak diadakan di sana.


Saya memasuki taman dan sadar bahwa saya harus mematikan telepon. Sekelompok orang berbaris untuk salat. Kemudian saya memasuki aula. Sejumlah meja kosong karena tamu yang duduk sedang pergi untuk melaksanakan salat. Buah-buahan dan kue, sebotol air mineral, beberapa piring dan pisau telah ditata di meja untuk para tamu.


Saya menanyakan keberadaaan “doktor” [sebutan untuk Ahmadinejad dari para pendukungnya karena dia adalah doktor di bidang teknik sipil dan manajemen lalu lintas transportasi]. Saya diberi tahu bahwa dia sedang salat di halaman belakang.


Karena kurangnya ruangan, beberapa tamu pergi menuju halaman belakang. Saya salat bersama, seorang ajudan senior kepresidenan, Mojtaba Samareh Hashemi. Kemudian saya kembali ke aula.


Sang doktor sedang duduk di meja pertama di sebelah ayah pengantin wanita. Setelah bersalaman hangat dengannya dan beberapa pejabat lain, saya duduk di salah satu meja.


Kemudian sang pengantin pria memasuki aula. Dia mengucapkan salam kepada setiap tamu dan duduk di samping doktor dan ayah mempelai wanita, Haj Agha Akbari.


Ketua panitia penyelenggara pernikahan, Mr. Kheirkhah, mengatakan betapa doktor begitu perhatian terhadap resepsi pernikahan ini sampai pada hal-hal yang detailnya. Dia mengatakan bahwa doktor hanya memesan satu jenis makanan dan membayar 3,5 juta toman [sekitar 3.500 dolar / Rp 28 juta] untuk biaya resepsi.


Dia menambahkan bahwa jumlah tamu pria sebanyak 180 orang. Saya hanya melihat sedikit pejabat negara. Saya pernah ke pernikahan pejabat publik sebelumnya dan di sana tidak hanya ada pengeluaran mewah tapi juga banyak menteri dan pejabat negara yang hadir.


Tapi apa yang saya lihat disini benar-benar penuh dengan kesederhanaan. Ini adalah resepsi rakyat, padahal ayah sang pengatin pria adalah orang nomor satu di negeri ini.


Dalam pesta tersebut, aura kesederhanaan sangat terasa di mana-mana. Hal tersebut terbukti dari cara tamu dijamu. Hal ini juga bisa dilihat dari mobil yang digunakan untuk mengantar pengantin dan perjamuan itu sendiri yang sederhana namun lezat dan harum.


Pembawa acara resepsi meledek Alireza tentang subsidi dan 1 juta toman yang akan diterima anaknya kelak, yang membuat doktor tersenyum.


Upacara telah berakhir, tetapi sang doktor dan ayahnya pengantin wanita berdiri di pintu gerbang untuk mengucapkan selamat tinggal kepada para tamu.


Menarik melihat bagaimana sang doktor melayani anak berumur 7-8 tahun yang berteriak “Paman! Paman!” kepadanya. Dia memeluk dan memperlakukannya dengan baik.


Semua orang telah pulang dan sang doktor menuju dapur untuk menyampaikan terima kasih kepada mereka yang bekerja untuk resepsi. Ketika semua orang telah pergi, pengantin pria dan wanita masuk ke mobil mereka tanpa ada formalitas tambahan dan pulang ke rumah dengan keluarga.


Saya menyampaikan selamat kepada sahabat saya, Alireza,sang doktor, keluarganya yang terhormat, dan juga keluarga syahid Mahmoud Kaveh. Semoga mereka memiliki kehidupan yang baik di bawah bayangan Imam Zaman.


Sudah menjadi hak setiap orang untuk melaksanakan pernikahan dengan kemewahan, terlebih lagi menggunakan uang pribadi. Namun, sebagaimana nasihat Ali bin Abi Thalib, seorang pemimpin memiliki kekhususannya tersendiri. Dengan tanggung jawab yang lebih besar, dia harus bisa menyesuaikan dan merasakan kehidupan rakyat terbawah yang dipimpinnya.”


Apakah anda setuju dengan nasihat Imam Ali bin Abi Thalib diatas wahai bapak SBY?


http://www.pelitaonline.com/read/politik/internasional/16/10277/lain-presiden-sby-lain-presiden-ahmadinejad/



Temuan Baru, Pernikahan Ibas Habiskan Rp 40 Miliar


Pernyataan Sudi yang menyebut dana pernikahan itu dari kantong pribadi SBY terlihat janggal. Alasannya, dana sebesar itu jauh melampaui jumlah harta kekayaan SBY yang dilaporkan pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2009 lalu. Dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) pada 2009, total kekayaan SBY sebesar Rp 7.616.270.204.


Jika pada 2011 ini, biaya pernikahan anaknya saja senilai Rp 40 miliar, lantas dari manakah biaya itu? Mungkinkah harta kekayaan SBY setelah dua tahun memimpin periode kedua ini naik sebesar itu? Dari mana? Kalaupun naik, akankah dia menghabiskan kekayaannya?

http://www.pelitaonline.com/read/politik/nasional/16/10207/temuan-baru-pernikahan-ibas-habiskan-rp-40-miliar/



Yuk, Mengintip Harta Kekayaan SBY-Boediono


JAKARTA, KOMPAS.com — Selang beberapa bulan saja, harta kekayaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meningkat sekitar Rp 1 miliar, yaitu dari Rp 6.848.049.611 dan 246.389 dollar AS pada 14 Mei 2009 menjadi Rp 7.616.270.204 dan 269.730 dollar AS pada 23 November 2009.

Harta tersebut terdiri dari harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan senilai Rp 2.408.620.000, alat bergerak berupa transportasi senilai Rp 502.500.000, harta bergerak lainnya berupa logam mulia, batu mulia, serta barang seni dan antik Rp 851.150.000, serta giro dan lainnya Rp 3.854.135.204.

http://nasional.kompas.com/read/2010/03/05/11411249/Yuk..Mengintip.Harta.Kekayaan.SBYBoediono

Kekayaan Hatta Rajasa Naik dari Rp 9,63 Miliar Jadi Rp 14,8 Miliar


Hatta, yang datang setelah kedua menteri pergi, melaporkan harta kekayaannya sebesar Rp 14,8 miliar. Jumlah itu naik dibandingkan pelaporan pada 4 November 2004 sebesar Rp 9,63 miliar dan dan US $ 10 ribu.


Hatta, yang menjadi sorotan wartawan karena total harta kekayaannya, mengatakan harta tidak bergerak senilai Rp 11,57 miliar yang dia disebutkan atas hasil sendiri diperolehnya saat dia masih aktif menjadi pengusaha pada 1983 hingga 1990-an. "Dan itu uang sah yang saya dapatkan," kata Hatta.

http://www.tempo.co/read/news/2010/01/28/063222101/Kekayaan-Hatta-Rajasa-Naik-dari-Rp-963-Miliar-Jadi-Rp-148-Miliar

http://kabarislam.wordpress.com/2011/11/25/pernikahan-ibas-anak-sby-rp-40-milyar-vs-pernikahan-anak-ahmadinejad-rp-32-juta/

35 komentar:

  1. namanya jg lain orang lain sifat
    lau bpk ahmad dinejat, berani dan tak tunduk kpd obama
    hny tunduk patuh kpd ALLAH SWT
    tp lau SBY tak takut pada ALLAH SWT
    tp takut pada obama & the geng...

    BalasHapus
  2. Mendingan revolusi aja, kayak Mesir, Libya, etc ...
    Capek lihat pejabat negara kita ......

    BalasHapus
  3. mungkin dana sebanyak itu lebih berguna kalau di bagikan dengan
    faqir miskin.

    BalasHapus
  4. selama masih begini kondisinya, tidak akan pernah maju negara ini...mereka tidak sadar bahwa mereka digaji oleh rakyatnya, orang2 tidak tahu diri...

    BalasHapus
  5. Ahmadinejad adalah salah satu Pemimpin yang berkarakter.

    BalasHapus
  6. Orang Pintar Pilih Tolak Sok-Sok-an --> NDESOH PUOOOLLL!!!

    BalasHapus
  7. Nabi Muhammad Saw adalah pemimpin dunia dan akhirat, tapi tidak sombong sebaliknya ia memberi contoh disegala bidang kehidupan.

    BalasHapus
  8. sdh siap anda dan keluarga anda mengalami aroma peperangan seperti di mesir,libya,etc ,,kalau beruntung tdk menjadi salah satu korbanny?? kebanyakan kita hanya bs menghujat,,mencaci,menilai kinerja pemerintahan secara negatif,,

    BalasHapus
  9. Kalau saya sih realistis aja, menikah di rmh pasang tenda dan kursi plastik serta menu prasmanan biasa aja menghabiskan dana 20jt.. Lah masak presiden hrs spt itu. Kita lihat diri dan sekeliling aja.. Berapa sih biaya menikahkan anak. Dan setiap ortu pasti berusaha memeriahkan pesta utk anaknya..krn itu momen berharga.. Wajar kan. Segala sesuatu itu ada tujuan dan kepentingan. Semoga kita semua bs melihat sesuatu dg berfikir yg positif dan mengambil pelajaran berharga.

    BalasHapus
  10. Abu Unaisah al Atsary7 Desember 2011 pukul 23.28

    setuju bang shendy, sejelek-jeleknya SBY tapi tetap saja dia President kita, pemimpin kita, ulil amri kita. kalau kita tidak dapat memberikan nasehat yang baik, yang membangun, maka janganlah menghujat dan menjatuhkannya

    BalasHapus
  11. Sebagai pemimpin harusnya SBY bisa memberi contoh hidup sederhana. Bukan justru bermewah-mewah meski mayoritas rakyatnya hidup dalam kemiskinan.
    Dengan Rp 500 juta pun sebetulnya sudah cukup mewah. Kenapa harus sampai Rp 20 milyar (hasil investigasi majalah Tempo)?
    Saya lihat uang SBY+Hatta kurang dari Rp 10 milyar.
    Lalu di mana sisa kekurangannya? Pakai uang rakyat? Dapat dari pengusaha yg tentunya akan minta balas jasa?
    Dalam Islam ada Nahi Munkar. Jika pemimpin salah, beri nasehat. Koreksi.
    Jangan didiamkan saja. Kasihan.
    Ratu Marie Antoinette jatuh dan dihukum pancung dgn pisau Guillotine akibat kemarahan rakyatnya melihat ratu tsb pesta pora sementara rakyatnya kelaparan. Silahkan baca:
    http://www.andriewongso.com/artikel/peristiwa_luar_biasa/2788/Hari_Ini/
    http://www.runtogold.com/2008/10/causing-political-pain/

    Jatuhnya Soeharto, Hosni Mobarak, dll terjadi karena rakyatnya sudah tidak kuat lagi menderita kemiskinan.

    Kasihan jika nanti SBY bernasib seperti itu...

    BalasHapus
  12. ini pembelajaran untuk semuanya

    BalasHapus
  13. ahmadimejad..jadilah presiden untuk indonesia!!!

    BalasHapus
  14. kesederhanaan cerminan dari kepribadian seseorang,itu yang nampakpada diri AHMADINEJAD dan SBY yang sama-sama memimpin Negara yanng kaya akan sumber daya alam (SDM) dan bedanya , AHMAD memimpin dengan kesederhaannya, sedangkan SBY memimpin denga keGLAMORanya,

    BalasHapus
  15. sungguh,pribadi yg wajib kita teladani

    BalasHapus
  16. udah nggak kaget.dari dulu pemimpin negeri ini emang arogan

    BalasHapus
  17. Andai indonesia punya pemimpin seperti seorang Ahmadinejad...

    BalasHapus
  18. Sebaik2 pemimpin adalah orang yang mencontoh suri tauladan Rasulnya/Nabinya. Yang paling mendasar adalah seseorang yg mampu menerapkan kesederhanaan, yg memiliki kepekaan akan keberadaan rakyatnya yg termiskin, sehingga apa2 yg dia hasilkan dalam kepemimpinannya adalah semata2 utk kemaslahatan hidup orang banyak. Bila tidak, maka dia bukan pemimpin tp dia hanyalah salah seorang yang suka mencontoh gaya hidup penguasa2 jahiliyah, terlepas dia punya harta banyak/tidak, orang2 ini suka sekali pamer, suka sekali menggembirakan kaum hedonis demi berharap pujian dan decak kagum dari kaum tsb (tidak mengharap pujian dari Tuhannya), dan sekaligus mampu/tega melihat rakyatnya menderita akibat perbuatannya itu. Mahmoud Ahmadinejad adalah salah satu pemimpin saat ini yang seharusnya dijadikan contoh tauladan oleh pemimpin2 bangsa, terlepas dari agama/ajaran agama yg dianutnya, krn masing2 umat/orang itu berbeda2 cara memahami ajaran agamanya sesuai dgn kemampuan berfikir dan keyakinan hatinya. Semoga kita termasuk umat/orang yang mengharap pujian dari Allah walau Allah itu zat/tak berwujud, bukan mengharap pujian dari manusia dgn alasan bhw manusia itu nyata.

    BalasHapus
  19. Betul.
    Yang terpenting adalah mengikuti perintah Allah dan Sunnah rasul sehingga hidup sederhana dan menggunakan harta untuk menolong sesama.
    Jangan sampai jika ada orang yang bisa menjalankan itu langsung bilang "Ah dia sesat", kemudian tetap hidup boros dan enggan menolong sesama. Mengingkari perintah Allah dan RasulNya.
    Harusnya kita malu dan jadi terpacu untuk lebih baik dari mereka.

    BalasHapus
  20. Bagaikan langit dan bumi...., memang Ahmadinejad wajib kita teladani,...sedangkan pemimpin2 yang sok-sokan seperti itu..tuh...kita peringatkan kalau mau..., kalau tetap gak mau, tendang wae..!!

    BalasHapus
  21. iya, tp kalo harta pribadinya 8 miliar trus biayanya 40 miliar? dimana yang salahnya? yg ngitung apa yg bikin berita ya? biar ga jadi fitnah, harusnya ada konfirmasi yg jelas, maju pak SBY, saya lebih mendukung kalo sederhana saja, biar masyarakat simpati pada bapak,
    lebih bijaksana kalau uangnya di sumbangkan ke fakir miskin yg kadang hari ini bisa makan, besok ga tau... biaya pernikahan 1 miliar kayanya lebih dari mewah ya, apanya yg mahal ya?

    BalasHapus
  22. klo hanya rakyat biasa boleh menikahkan anaknya seperti itu mas,,tapi seorang pemimpin yg punya tanggung jawab sama rakyatnya beda ma,apalagi masih banyak rakyatnya yg kelaparan.

    BalasHapus
  23. udah biasa, pemimpin/pejabat negri ini (indonesia tercinta) selalu hidup glamor tanpa memikirkan rakyatnya, maju terus koruptor negri ini , mudah2 an kau panjang umur dan terkena stroke
    amin

    BalasHapus
  24. Kekayaan dibawah 10M pesta 40M, apa dia jual harta benda atau malah jual diri? kalo pun hadiah itu Gratifikasi,kenapa kpk ga kasusin masalah ini???

    BalasHapus
  25. bukan mslah menjelek2 kan seseorang/mencaci maki tp kalo bisa slagi komentar itu sifat peringatan yg mendidik dan jg buat kita yg punya malu dan pikiran/hati yg terang.dan kalo kita pikir timbulnya caci maki/ejekan krn yg di ejek dan dicaci maki ga tau diri dan buat ulah sendiri.dan yg binggung orang kecil nasehati orang besar.jadi yg benar yg mana nih,seharus nya pemimpin kan sebagian maslah dari segala bidang harus bisa jd tauladan.

    BalasHapus
  26. iyah benar,tp itu bukan memberi contoh yg sederhana, yg dikwatirkan demi anak timbul bnyak hutang dan timbul gengsi dan nyusahin warga disekitar.itu mah moment geblek.hidup mah ga perlu moment2 nan lah kalo yg nyusahin dan nyasarin terlebh bakal tanggung jawab di akhirat .buat lah moment yg berguna dan berkepanjangan yg bisa beri manfaat.

    BalasHapus
  27. sesama manusia baiknya saling memaafkan.jgn suka memaki dan mencaci sesama krn dpt menimbulkan rasa benci walaupun siapa orangnya ,krn kita semua umat tuhan yg maha esa,masa ga bisa memaafkan,sdankan tuhan yg maha esa aja slalu memaafkan umatnya yg slalu berbuat salah,krn klao tuhan benci dgn umat nya yg buat kesalahan dlm menjalani kehidupan wah bahaya ,mungkin manusia di dunia bisa dihitung.

    BalasHapus