Boleh dikata saat ini yang terlibat perang langsung dengan Israel adalah: HAMAS dan HIZBULLAH. Perlawanan Hamas tak diragukan lagi. Sementara pada perang terakhir dengan Israel di Lebanon, Hizbullah berhasil memukul mundur setelah menewaskan puluhan tentara Israel dan menghancurkan puluhan Tank.
Anehnya yg membantu Hamas dan Hizbullah yg tercatat di media massa Republika dan Kompas hanya 2 negara: Suriah dan Iran. Mana negara2 Islam lainnya?
Di mana ukhuwah Islamiyyahnya?
Apakah mereka lebih senang bersahabat dengan kaum Yahudi dan Nasrani dan melihat kaum Yahudi dgn leluasa membantai ummat Islam di Palestina dan menduduki Masjidil Aqsa?
Silahkan baca berita berikut:
http://koran.republika.co.id/print/97540
http://internasional.kompas.com/read/2011/06/14/18384511/Iran.Tuduh.Israel.Campur.Tangan.di.Suriah
Lihat bagaimana bersahabatnya tentara Arab Saudi dgn tentara AS. Saya pribadi saat umrah sempat bertemu dgn seorang tentara AS yg berkeliaran di Bandara Riyadh.
http://adivictoria1924.wordpress.com/2009/03/14/duhmesranya-tentara-arab-saudi-dengan-tentara-amerika-serikat/
Iran Tuduh Israel Campur Tangan di Suriah
TEHERAN, KOMPAS.com - Iran, Selasa (14/6/2011), menuduh sekutu-sekutu Israel melakukan campur tangan di Suriah setelah negara-negara Barat mengatakan Teheran mungkin membantu menumpas pemberontakan di negara itu. "Beberapa rezim, terutama Amerika Serikat dan Zionis dengan tujuan khusus memprovokasi kelompok-kelompok teroris di Suriah dan kawasan itu untuk melakukan operasi-operasi teroris dan sabotase," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ramin Mehmanparast dalam jumpa wartawan. Iran, yang telah menumpas protes-protes anti-pemerintahnya sendiri setelah Presiden Mahmoud Ahmadinejad terpilih kembali dalam pemilihan presiden pada 2009 yang dipertikaikan, menyatakan dukungannya pada pemberontakan di sebagian besar dunia Arab, tetapi tidak pada Suriah. Iran menganggap Suriah satu garis perlawanan terhadap Israel karena kedua negara itu mendukung kelompok-kelompok Hamas dan Hizbullah. Mehmanparast mendukung pernyataan tegas pemerintah Suriah bahwa protes-protes tiga bulan itu adalah bagian dari satu persekongkolan yang didukung negara-negara asing. "Rezim Zionis dan para pendukungnya sangat terancam, karena itu mereka melakukan segala cara yang dapat dilakukan untuk menghancurkan garis perlawanan ini yang tetap menentang agresi dari rezim Zionis," katanya. Inggris mengatakan ada informasi yang dapat dipercaya yang menyatakan Iran membantu Suriah untuk menindas protes-protes di negara itu termasuk bantuan para ahli dan peralatan, satu tuduhan yang dibantah Teheran. Kelompok-kelompok hak asasi manusia Suriah mengatakan 1.300 warga sipil tewas sejak dimulainya pemberontakan itu. Satu kelompok, Syrian Observatory for Human Rights mengatakan lebih dari 300 tentara dan polisi juga tewas. "Apa yang terjadi di Suriah adalah masalah dalam negeri. Pemerintah dan rakyat Suriah secara politik cukup matang untuk menyelesaikan masalah-masalah mereka sendiri," kata Mehanparast. Juru bicara itu memperingatkan aksi militer jahat oleh Barat. "Kami kira Amerika tidak punya hak melakukan campur tangan militer di satu negara di kawasan ini terutama Suriah. Kami menyatakan ini satu tindakan yang salah... yang dapat memiliki konsekuensi bagi kawasan ini," katanya
http://internasional.kompas.com/read/2011/06/14/18384511/Iran.Tuduh.Israel.Campur.Tangan.di.Suriah
Home » Internasional
Gaza Tenang, Israel Hamas Siapkan Perang Berikutnya
By Republika Contributor
Selasa, 22 Desember 2009 pukul 17:21:00
JERUSALEM--Setahun setelah perang Israel di Jalur Gaza, situasi tenang yang tak terjadi sebelumnya di sekitar wilayah yang dikuasai HAMAS, namun kedua pihak kini sedang sibuk mempersiapkan putaran perang berikutnya, yang tak terelakkan, kata para analis. Sejak serangan besar Israel selama 22 hari, untuk menghentikan penembakan roket dari Gaza berakhir dengan gencatan senjata timbal-balik pada 18 Januari, perbatasan kawasan itu masih sering dilanggar oleh kedua pihak.
"Tidak satupun tentara atau penduduk Israel tewas di dalam aksi teror pada musim dingin 2009, ini satu gejala yang kami tidak pernah lihat selama beberapa dasawarsa lalu," kata kepala intelijen militer Israel, Jenderal Amos Yadlin.
Masing-masing pihak punya alasan untuk mempertahankan sikapnya, kata para analis. "Baik HAMAS maupun Israel tertarik untuk mempertahankan situasi saat ini. Israel menginginkan stabilitas politik, dan HAMAS ingin membangun kembali kapasitasnya," kata David Hartwell, analis senior Timur Tengah pada Jane's, kelompok informasi yang mengkhususkan masalah pertahanan yang berkantor pusat di London.
Namun di balik suasana yang tampak tenang itu, pihak-pihak yang bermusuhan di wilayah tersebut sibuk untuk mempersiapkan konflik baru, yang pasti akan meletus cepat atau lambat, katanya. Israel telah mengucurkan jutaan dolar untuk mengembangkan perisai pertahanannya, untuk menghadapi roket-roket rakitan yang sering ditembakkan dari Gaza, selain senjata-senjata canggih yang digunakan oleh milisi Hizbullah Lebanon pada perang 2006 dengan Israel, atau rudal jarak sedang Iran.
Brigjen Aviv Kochavi, dari operasi militer Israel, menuding musuh yang dipandang besar oleh negara Yahudi itu adalah Iran. Iran membantu HAMAS dan Hizbullah, meskipun ada ketidaksepakatan atas bantuan yang ada. Israel mengatakan, Iran memberikan kepada mereka senjata dan pelatihan, sedangkan Teheran mengatakan pihaknya hanya memberikan bantuan moral.
Bagi HAMAS, ketenangan adalah waktu untuk memupuk persenjataan di Gaza, wilayah Arab yang dicaplok Israel sejak perang 1967. Blokade ketat Israel-Mesir telah dilakukan sejak wilayah tersebut dikuasai HAMAS pada Juni 2007, dengan mengusir pasukan yang loyak kepada Presiden Palestina, Mahmud Abbas, yang didukung negara-negara Barat.
Sebaliknya Israel mengatakan, penyelundupan senjata termasuk yang canggih, seperti roket yang mampu mencapai daerah berpenduduk padat di pusat perdagangan Tel Aviv, dilakukan HAMAS. Namun HAMAS membantah tudingan-tudingan tersebut sebagai 'mengada-ada'. ant/AFP/kpo
http://koran.republika.co.id/print/97540
Duh…mesranya tentara arab saudi dengan tentara Amerika Serikat.
Raja Abdullah, pemimpin Arab Saudi dikenal dekat dengan AS. Bahkan terhadap mantan presiden AS George W. Bush, Raja Abdullah banyak memberikan bantuan secara finansial dan juga keleluasaan dalam menentukan kebijakan militer AS dan Barat di Arab Saudi yang juga berimbas pada kawasan Timur Tengah.
Tidak jauh dengan rajanya, tentara Arab Saudi pun mau tak mau menjadi akrab dengan tentara AS. Ibaratnya, guru kencing berdiri, ya murid pun kencing berlari. Mereka sering mengadakan acara bersama. Mulai latihan perang bersama, sampai acara santai. Berikut foto-foto yang menunjukan betapa “mesranya” hubungan antara tentara AS dan Arab Saudi.
Seorang komandan tentara Saudi menyambut kedatangan para tentara AS.
Para pembesar militer AS tengah menyusun rencana, sementara tentara-tentara Saudi Arabia merubunginya.
“Nih lihat, iPhone terbaru. Di sini udah ada belum?” Mungkin begitu kata si tentara AS pamer gadget terbarunya.
Dua komandan berbeda negara, berbeda ideologi saling menjabat tangan dalam acara sarasehan.
“Ha ha ha…. situ bisa aja. Bercandanya jangan kelewatan dong!”
Seorang perwira AS tengah memberikan briefing pada tentara Saudi.
Dan kini, tentara AS pun bebas jalan-jalan atau sekadar olah raga di kota-kota Saudi. Dipandu tentara Saudi lagi.
Sumber: eramuslim, Jumat, 13/03/09.
http://www.eramuslim.com/berita/dunia/tentara-the-united-states-of-saudi-arabia.htm
Israel Bertekad Serang Iran
Senin, 7 November 2011 | 02:40 WIB
Atmosfer politik dan keamanan di Israel menghangat dan terasa dirancang menghadapi peluang menyerang Iran. Presiden Israel Shimon Peres dalam wawancara dengan televisi Israel saluran II, Sabtu (5/11), tiba-tiba mengungkapkan, kemungkinan serangan militer terhadap Iran, baik dilakukan Israel maupun negara lain, meningkat saat ini. Menurut Peres, dinas intelijen beberapa negara yang memantau Iran melaporkan kecemasan mereka, dan mengingatkan para pemimpin negara bahwa Iran hampir memiliki senjata nuklir.
Laporan intelijen beberapa negara Barat menyebutkan, proses pengayaan uranium di Iran mencapai tahap negara itu mampu membuat dua bom atom beberapa bulan mendatang.
Pimpinan Israel kini menunggu laporan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) tentang program nuklir Iran yang akan dirilis pekan ini. Laporan IAEA itu akan menentukan sikap akhir Israel tentang serangan militer ke Iran. Para analis Israel memprediksi serangan militer terhadap Iran akan dilakukan pada musim dingin ini.
Harian Inggris, The Guardian, edisi Selasa (1/11) mengungkapkan, Kementerian Pertahanan Inggris sedang menyiapkan rencana dukungan militer terhadap aksi serangan udara AS dan Israel atas instalasi nuklir Iran. Diungkapkan, delegasi pejabat tinggi Kementerian Pertahanan Inggris telah mengunjungi Israel untuk konsultasi tentang opsi serangan militer tersebut.
Pemerintah Israel terakhir ini memberi beberapa sinyal, khususnya kepada rakyat Israel, agar bersiap dengan segala kemungkinan jika serangan militer dilancarkan. Itu di antaranya latihan pertahanan sipil di sekitar kota Tel Aviv tentang cara menghadapi serangan rudal balistik secara intensif.
Pemerintah Israel juga mengumumkan kesuksesan uji coba peluncuran rudal balistik jarak jauh yang dirancang sebagai perisai menghadapi serangan rudal balistik milik Iran. Israel mengumumkan pula latihan pesawat tempur Israel di atas wilayah Italia untuk melakukan serangan udara jarak jauh dan sistem pengisian bahan bakar di udara.
Kepala Seksi Politik dan Keamanan Kementerian Pertahanan Israel Amos Gilad mengungkapkan, sejak Iran berusaha melakukan perubahan perimbangan kekuatan di kawasan dengan berupaya membuat senjata nuklir, ancaman Iran semakin nyata. Opsi militer terhadap Iran tetap terbuka karena Iran kini menjadi pusat ancaman bagi masa depan eksistensi Israel.
Pemimpin Redaksi Al Quds Al Arabi Abdul Bari Atawan dalam editorialnya, Selasa, menulis, hanya ada dua kemungkinan tujuan manuver Israel dan AS tentang opsi militer terhadap Iran. Pertama, hanya merupakan aksi perang urat saraf dari Amerika Serikat dan Iran agar Pemerintah Teheran berpikir panjang jika bersikeras membuat bom nuklir. Perang urat saraf itu juga untuk mendorong agar rakyat Iran melakukan revolusi terhadap pemimpinnya, seperti revolusi rakyat di dunia Arab saat ini.
Kedua, Israel dan Barat memang serius ingin melancarkan serangan militer terhadap Iran karena secara kalkulasi bisnis keuntungan yang diperoleh lebih besar dari kerugiannya.
Barat dan Israel bisa menggunakan dana ratusan, bahkan ribuan miliar dollar AS, milik negara-negara kaya Arab Teluk yang disimpan di bank-bank dan lembaga keuangan di AS dan Eropa untuk menyerang Iran. AS telah menggunakan dana milik negara Arab Teluk itu ketika melancarkan perang terhadap rezim Saddam Hussein di Irak tahun 1990 dan 2003. Diperkirakan, dana negara Arab Teluk dari penjualan minyak dan gas yang disimpan di AS dan Eropa saat ini 3 triliun dollar AS. Apalagi, para pemimpin negara Arab Teluk, seperti dilaporkan situs Wikileaks beberapa waktu lalu, mendorong AS agar melancarkan serangan terhadap Iran. (Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, Mesir)
http://internasional.kompas.com/read/2011/11/07/02400977/Israel.Bertekad.Serang.Iran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar