Iklan 2

Jumat, 18 Desember 2015

200.000 Pedang Syi'ah untuk Revolusi di Indonesia?


Saya ada baca berita yang disebar banyak orang, bahwa kaum Syi'ah akan melakukan revolusi di Indonesia. Di antaranya menurut mereka 10.000 tentara Hizbullah dan Iran sudah masuk ke Indonesia. Buat bukti, mereka pakai foto pengungsi Afghanistan yang sebagian kurus kering di tempat penampungan pengungsi. 

Kemudian ada 200.000 pedang disiapkan kaum Syi'ah untuk berontak di Indonesia tahun 2018, kata mereka. Kaum yang bahlul atau otaknya di dengkul mungkin akan segera ketakutan dan turut menyebar fitnah tsb. Tapi kaum yang berakal dan cerdas insya Allah tidak tertipu.


Kita cuma boleh takut kepada Allah. Takwa itu cuma untuk Allah. Bukan yang lain. Bukan takut pada makhluknya termasuk takut pada Syi'ah. Ini cuma fitnah Wahabi saja.

Kalau yang pegang pedang itu adalah pendekar Cina macam Thio Sam Hong atau Yoko di zaman dulu, bolehlah kita takut. Tapi sekarang kan sudah zaman senapan mesin, rudal, dsb yang bisa membinasakan ribuan orang berpedang dari jarak ratusan meter. Jadi berpikir sedikitlah. Apa gara2 anda itu Wahabi, kemudian bersenggolan dgn Syi'ah, otak anda lantas tidak berfungsi? Tidak berpikir? Cuma percaya pada fitnah dan dusta para syekh anda?

Kalau benar ada 200.000 pedang, laporkan saja ke polisi di mana tempatnya biar bisa digerebek dan didor orangnya. Susah lho nyimpan 200.000 pedang dalam 1 rumah. Kalau 1 pedang beratnya 1 kg, berarti 200.000 pedang itu beratnya 200.000 kg. Perlu puluhan truk untuk mengangkutnya. Jadi pikir dulu.


Sebagai perbandingan agar lebih paham, berat mobil Avanza itu tidak sampai 2000 kg. Jadi 200.000 kg itu setara dgn 100 mobil Avanza. Jika benar, harusnya mereka dgn mudah menunjukkan lokasi persembunyian pedang tsb ke polisi. Paham? Jadi ini fitnah mereka saja.

Lagian ada 500.000 polisi dan 500.000 tentara yang siap membantai siapa saja yang mau berontak. Mau itu Wahabi, Syi'ah, Aswaja, dsb kalau berontak ya bakal ditembak mati. Belum puluhan juta banser NU yang siap jadi milisi.

Syi'ah itu paling banyak 1%. Tak mungkin minoritas berontak. Bisa dibantai mereka. Di Sampang saja kaum Syi'ah yang diserang Wahabi tidak bisa pulang hingga sekarang. Mayoritas pemberontak di Indonesia seperti DI/TII, pembom seperti Amrozy, Imam Samudera dsb serta Abu Jibril yg bilang Pancasila itu Thoghut adalah Wahabi. Jadi yg berpotensi makar justru Wahabi.

Ini lho tentara Indonesia. Kira2 apa mereka akan kalah terhadap 200.000 Syi'ah berpedang macam Jalaludin Rahmat? Otak harusnya dipakai:

Ini lho tentara Indonesia. Kira2 apa mereka akan kalah terhadap 200.000 Syi'ah berpedang macam Jalaludin Rahmat? Otak harusnya dipakai:



Buat yang tidak percaya, ini loh fitnahnya:

Berdasarkan data imigrasi, 10.000 orang Syiah dari Lebanon dan negara-negara lain sudah stanby di Indonesia. Bahkan, menurut sumber terpercaya, sejumlah 200.000 pedang sudah distok di daerah Pekalongan, Jawa Tengah.
http://www.syiahindonesia.com/2015/11/di-pekalongan-syiah-sudah-di-stok-200000-pedang-untuk-revolusi-di-indonesia-benarkah.html

Untuk “Revolusi di Indonesia”, Pengungsi Syiah Asal Lebanon Stok 200.000 Pedang di Pekalongan?
http://www.antiliberalnews.com/2015/11/10/untuk-revolusi-di-indonesia-pengungsi-syiah-asal-lebanon-stok-200-000-pedang-di-pekalongan/

Sekarang zaman fitnah. Hati2 agar tidak terjebak fitnah. Jika guru2/syekh anda pahamnya itu paham Badui Najd yang memang bodoh, hati2:

Ibnu Umar berkata, “Nabi berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam dan Yaman kami.’ Mereka berkata, Terhadap Najd kami.’ Beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah Syam dan Yaman kami.’ Mereka berkata, ‘Dan Najd kami.’ Beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam. Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Yaman.’ Maka, saya mengira beliau bersabda (Najd) pada kali yang ketiga, ‘Di sana (Najd) terdapat kegoncangan-kegoncangan (gempa bumi), fitnah-fitnah, dan di sana pula munculnya tanduk setan.’” [HR Bukhari]

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda sambil menghadap ke arah timur: Ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan terjadi di sana! Ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan terjadi di sana. Yaitu tempat muncul tanduk setan. (Shahih Muslim No.5167)

Dari ‘Abdullah bin Umar yang berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat fajar kemudian mengucapkan salam dan menghadap kearah matahari terbit seraya bersabda “fitnah datang dari sini, fitnah datang dari sini dari arah munculnya tanduk setan” [Musnad Ahmad 2/72 no 5410 dengan sanad shahih]

Jauhi Da’i2/Ulama2 yang menyeru kepada fitnah/pembunuhan/neraka jahannam:

Dari Hudzaifah Ibnul Yaman ra berkata: Manusia bertanya kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tentang kebaikan, sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan karena khawatir jangan-jangan menimpaku. Maka aku bertanya; Wahai Rasulullah, sebelumnya kita berada di zaman Jahiliah dan keburukan, kemudian Alloh mendatangkan kebaikan ini. Apakah setelah ini ada keburukan? Beliau bersabda: ‘Ada’.
Aku bertanya: Apakah setelah keburukan itu akan datang kebaikan? Beliau bersabda: “Ya, akan tetapi di dalamnya ada dakhanun”. Aku bertanya: Apakah dakhanun itu? Beliau menjawab: “Suatu kaum yang mensunnahkan selain sunnahku dan memberi petunjuk dengan selain petunjukku. Jika engkau menemui mereka maka ingkarilah”.
Aku bertanya: Apakah setelah kebaikan itu ada keburukan? Beliau bersabda: “Ya”, dai – dai yang mengajak ke pintu Jahanam. Barang siapa yang mengikutinya, maka akan dilemparkan ke dalamnya.
Aku bertanya: Wahai Rasulullah, berikan ciri-ciri mereka kepadaku. Beliau bersabda: “Mereka mempunyai kulit seperti kita dan berbahasa dengan bahasa kita”.
Aku bertanya: Apa yang engkau perintahkan kepadaku jika aku menemuinya? Beliau bersabda: “Berpegang teguhlah pada Jama’ah Muslimin dan imamnya”.
Aku bertanya: “Bagaimana jika tidak ada jama’ah maupun imamnya?” Beliau bersabda: “Hindarilah semua firqah itu, walaupun dengan menggigit pokok pohon hingga maut menjemputmu sedangkan engkau dalam keadaan seperti itu”. (Riwayat Bukhari VI615-616, XIII/35. Muslim XII/135-238 Baghawi dalam Syarh Sunnah XV/14. Ibnu Majah no. 3979, 3981. Hakim IV/432. Abu Dawud no. 4244-4247.Baghawi XV/8-10. Ahmad V/386-387 dan hal. 403-404, 406 dan hal. 391-399)



Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2013/01/15/jauhi-fitnah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar