Iklan 2

Senin, 09 Februari 2015

Kekuatan Selain dari Kekuatan Allah


Dari ayat2 Allah di bawah, jelas Allah memberi makhluknya berbagai kekuatan / keutamaan. Jika kita meyakini itu, kita tidak termasuk orang2 yang Musyrik. Sekedar mengimani firman Allah. Yang penting kita yakin semua kekuatan itu dari Allah dan bisa terjadi karena izin Allah. Dan tidak ada kekuatan selain dengan izin Allah. Allah yang Maha Kuat. Paling Kuat. Dan jika Allah mau, Allah bisa menghilangkan semua kekuatan yang ada selainNya.

Di Al Qur'an disebut Hujan itu Rahmat, Dalam besi ada kekuatan, Madu obat yang menyembuhkan dsb. Itu benar adanya. Bukan musyrik. Cuma kekuatan/keutamaan itu dari Allah dan kita bisa memanfaatkannya.

"Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa". [Al Hadiid 25]

Di surat Al Hadiid ayat 25 Allah menjelaskan bahwa pada besi terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia. Adakah jika kita mengimani ayat di atas dengan mempercayai bahwa pada besi ada kekuatan hebat berarti kita musyrik? Tidak!

Yang penting kita tidak menyembah besi sebagai Tuhan. Kita tetap menyembah Allah sebagai satu2nya Tuhan dan kekuatan Allah di atas segalanya. Jadi jika kita membawa pedang, panah, atau senapan mesin yang terbuat dari besi untuk berperang, itu tidak musyrik.

"Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya..." [An Nahl 65]

Allah adalah Yang Maha Menghidupkan. Apakah jika kita percaya dengan air Allah menghidupkan bumi, tanaman, binatang, manusia dsb berarti kita Musyrik? Tidak. Karena Allah memang menjadikan air itu sebagai sarana bagi kita agar kita bisa hidup. Coba anda tidak minum air selama 30 hari. Niscaya anda akan mati.

"...Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" [Al Anbiyaa' 30]

Ibaratnya jika kita sakit pergi ke dokter. Kemudian minum obat agar sembuh. Itu bukan musyrik. Kan ada hadits Nabi semua penyakit itu ada obatnya?

Begitu pula orang yang mau belajar itu bukan berguru langsung ke Allah. Tapi berguru dengan ulama. Tanya ulama. Fas'alu ahli zikri.

"Dia lah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih" [Al Furqaan 48]

"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)." [Al Anfaal 60]

Mengunjungi Ka'bah dengan maksud mencari kurnia dan ridho Allah juga bukan berarti musyrik:

"...jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya..." [Al Maa-idah 2]

"Katakanlah kepada orang-orang Badwi yang tertinggal: "Kamu akan diajak untuk (memerangi) kaum yang mempunyai kekuatan yang besar, kamu akan memerangi mereka atau mereka menyerah (masuk Islam). Maka jika kamu patuhi (ajakan itu) niscaya Allah akan memberikan kepadamu pahala yang baik dan jika kamu berpaling sebagaimana kamu telah berpaling sebelumnya, niscaya Dia akan mengazab kamu dengan azab yang pedih." [Al Fath 16]

"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)." [Al Baqarah 165]
  
"Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana." [Al Israa' 5]

"Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu "maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan" [Al Kahfi 39]

"Dzulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka" [Al Kahfi 95]

"kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan." [An Nahl 69]




تَخَتَّمُوْا بِاْلعَقِيْقِ فَإِنَّهُ يَنْفِي الْفَقْرَ

Bercincinlah dengan batu akik sebab ia dapat menghilangkan kefakiran

Hadits ini diriwayatkan oleh ad-Dailami, dari hadits Anas, Umar, Ali dan Aisyah dengan sanad-sanad yang beragam.

Ibn Adiy meriwayatkan dengan sanad Dha’if (lemah) dari hadits Aisyah secara Marfu’ denga lafazh,


تَخَتَّمُوْا بِاْلعَقِيْقِ فَإِنَّهُ مُبَارَكٌ

Bercincinlah dengan batu akik sebab ia diberkahi

Hadits tentang Batu Akik ini meski divonis kaum Wahabi sebagai hadits palsu, namun dengan berbagai sanad yang ada dari Anas, Umar, Ali, 'Aisyah serta beberapa perawi seperti Ad Dailami dan Ibnu Adiy, wajar saja orang meyakini kebenarannya. Tidak bisa kita memvonis orang yang percaya sebagai Musyrik. Dan sebagaimana firman Allah di atas, tidak ada kelebihan batu akik dibanding dengan hujan, besi, atau pun madu. Wajar-wajar saja.

Jika meyakini batu akik diberkahi sebagaimana hadits di atas, itu bukan musyrik. Itu serupa dengan Al Qur'an yang diberkahi Allah:
"
Dan ini (Al Quran) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi" [Al An'aam 92]

Jika menyembah batu akik sebagai Tuhan, nah itu baru musyrik namanya. Na'udzu billah min dzalik.

"Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" [Ar Rahmaan 58-59]

Shahih Muslim disebutkan :

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ الْمِصْرِيُّ أَخْبَرَنِي يُونُسُ بْنُ يَزِيدَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ حَدَّثَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ كَانَ خَاتَمُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ وَرِقٍ وَكَانَ فَصُّهُ حَبَشِيًّا

38.62/3907. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub; Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Wahb Al Mishri; Telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab; Telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik ia berkata; Cincin Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terbuat dari perak, sedangkan mata cincinnya terbuat dari batu Habasyi

Syarah Imam Nawawi :

bahwa yg dimaksud dgn "Habasyi" para ulama menyebutkan yakni Batu Habsyi, yakni bermata cincin marjan atau akik.

Dalam Kitab al-Fath, Imam Ahmad meriwayatkan hadits dari ‘Aisyah “Pakailah oleh kalian cincin akik karena ia adalah sahabat yang diberkahi”..Orang yang memakai cincin akik akan menemui setiap kebaikan dan disukai oleh para Malaikat, sebagian keistimewaan akik ia dapat menenangkan rasa takut saat terjadi perkelahian, meredakan darah yang memancar.

http://www.piss-ktb.com/2012/06/1599-seputar-hadits-keutamaan-memakai.html

Hadits tentang batu akik atau yakut amat banyak dan dari berbagai sumber. Apa ia berbagai Imam Hadits sengaja meriwayatkan hadits palsu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar