Iklan 2

Rabu, 29 Mei 2013

Korban Suriah: 22 Ribu Tentara Suriah>18 Ribu Pemberontak

Seseorang itu bisa dikatakan sadis jika dia secara kwantitas membantai banyak orang atau secara kwalitatif membantai secara sadis misalnya makan daging orang. Apalagi jika dia membunuh tanpa sebab.
Dalam Islam yg boleh dibunuh adalah pembunuh dan orang2 yg bughot/berontak thd pemerintahan yg ada:
Arfajah Ibnu Syuraih Ra berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa datang kepadamu ketika keadaanmu bersatu, sedang ia ingin memecah belah persatuanmu, maka bunuhlah ia.” Riwayat Muslim.

Ini berita dari PEMBERONTAK SURIAH yg dikutip Antara:
Korban: 21.000 Tentara Suriah > 15.000 Pemberontak Suriah
http://www.antaranews.com/berita/374350/korban-perang-suriah-jadi-82000

Dari Wikipedia per 21 Mei 2013:
Korban: 22.000 Tentara Suriah > 18.000 Pemberontak Suriah
http://en.wikipedia.org/wiki/Syrian_civil_war

Jadi dari 80 ribu korban di Suriah itu ada 22 ribu korban dari tentara Suriah, 18 ribu korban dari pemberontak, dan 40 ribu korban dari warga sipil. Tak bisa kita menuding 80 ribu korban semuanya dibunuh oleh salah satu pihak saja.

http://kabarislam.wordpress.com/2012/08/31/pembantaian-oleh-pemberontak-di-suriah/

Karena Perang Saudara memang terjadi di kota-kota/perumahan, maka warga sipil di sekitar tentara atau pemberontak niscaya akan jadi korban jika memang senjata yg digunakan adalah bom dari pesawat tempur serta meriam tank oleh tentara Suriah atau Bom Bunuh Diri serta Roket dan Peluncur Granat oleh para Pemberontak. Contohnya bom bunuh diri di Masjid yg menewaskan Syekh Al Buthi, itu menewaskan 52 orang. Sebagian besar adalah sipil.

Secara kualitas ada yang memakan daging korbannya, yaitu Abu Sakkar:
http://kabarislam.wordpress.com/2013/05/15/video-pemberontak-wahabi-makan-daging-manusia/

Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2013/04/23/hukum-bughot-pemberontakan-dalam-islam/

Dari situ kita bisa merenung dan berpikir bahwa baik Tentara Suriah mau pun Pemberontak sebetulnya sama saja kejamnya. Tidak bisa kita menyebut salah satunya baik.

Assad nyaman tinggal di Istana yg dijaga ketat. Para pemimpin pemberontak yg tinggal di Pengasingan juga dilindungi oleh AS dan Eropa. Mereka bisa mimpi Indah di kamar mereka yg ber AC. Yang ketakutan dan menderita adalah 21 juta rakyat Suriah di sana.


Perang Kota memang menimbulkan korban jiwa. Tapi saya baca dari berbagai Media, Tentara Suriah sebelum menyerang kota biasanya memperingatkan warga kota tsb untuk mengungsi lebih dulu agar aman. Namun pemberontak FSA biasanya menahan mereka sbg tameng hidup. Ini beritanya:


Fears rise over Al-Qusayr battle
Conflicting reports emerged over a regime warning for Al-Qusayr’s residents to evacuate the besieged town.

https://now.mmedia.me/lb/en/nowsyrialatestnews/fears-rise-over-al-qusayr-battle dan


Syria army warns civilians to leave Qusayr: Military


http://english.ahram.org.eg/NewsContent/2/8/71132/World/Region/Syria-army-warns-civilians-to-leave-Qusayr-Militar.aspx dan


Syrian army warns civilians to leave Qusair


http://www.dailystar.com.lb/News/Middle-East/2013/May-11/216649-assault-on-qusair-imminent-syrian-army-warns.ashx#axzz2UWbuI4aJ
Semoga rakyat Suriah bisa hidup damai kembali. Aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar