Iklan 2

Selasa, 28 Mei 2013

Islam Bersatu Tak Bisa Dikalahkan

Sejarah Perang Uni Soviet-Afhanistan dan Perang Israel vs Hizbullah di tahun 2006


Dari sini jika kita amati, sesungguhnya 1,3 Milyar Muslim itu amat kuat jika bersatu. Bagaimana negara Islam kecil seperti Afghanistan dgn 25 juta penduduk mampu mengalahkan Uni Soviet yang jumlah penduduknya saat itu 286.717.000. Perang ini mengakibatkan Uni Soviet hancur dan terpecah jadi banyak negara di antaranya Rusia.


Israel yang katanya amat hebat pun ternyata 80 ribu tentaranya dgn berbagai senjata canggih, tidak mampu mengalahkan MILISI Hizbullah yang jumlahnya cuma 5000. Milisi adalah Sipil yang dipersenjatai. Bukan tentara asli.


Toh 125 tentara Israel tewas, 517 luka-luka, 2 ditawan, puluhan ribu pengungsi, sekitar 50 tank Merkava hancur, dan 1 Kapal Perang rusak. Sementara dari Hizbullah hanya sekitar 80 saja yang tewas. Ada seorang TKW Indonesia yang syahid: Siti Maemunah.


AS pun tidak berani menyerang negara Islam seperti Iraq kecuali dengan cara keroyokan bersama negara2 NATO dan dgn bantuan negara2 Islam lainnya seperti Arab, Kuwait, Qatar, dsb.


Bayangkan jika 1,3 Milyar Muslim ini bersatu dan tidak diadu-domba. Tidak akan ada satu negara pun di dunia yang mengalahkannya.


“Kamu (Ummat Islam) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” [Ali 'Imran 110]


Kaum muslimin kompak bersatu menghadapi yang lain. (HR. Asysyihaab)


Kekuatan Allah beserta jama’ah (seluruh umat). Barangsiapa membelot maka dia membelot ke neraka. (HR. Tirmidzi)


http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Soviet-Afganistan
Perang Soviet-Afganistan merupakan masa sembilan tahun dimana Uni Soviet berusaha mempertahankan pemerintahan Marxis-Lenin di Afganistan, yaitu Partai Demokrasi Rakyat Afganistan, menghadapi mujahidin Afganistan yang ingin menggulingkan pemerintahan. Uni Soviet mendukung pemerintahan Afganistan, sementara para mujahidin mendapat dukungan dari banyak negara, antara lain Amerika Serikat dan Pakistan.
Pasukan Soviet pertama kali sampai di Afganistan pada tanggal 25 Desember 1979, dan penarikan pasukan terakhir terjadi pada tanggal 2 Februari 1989. Uni Soviet lalu mengumumkan bahwa semua pasukan mereka sudah ditarik dari Afganistan pada tanggal 15 Februari 1989. Karena banyaknya biaya dan kesia-siaan konflik ini, Perang Soviet-Afganistan sering disamakan sebagai Perang Vietnam-nya Uni Soviet.[1]
Perang ini memiliki dampak yang sangat besar, dan merupakan salah satu faktor leburnya Uni Soviet pada tahun 1991.[2]


http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Lebanon_2006


Konflik Israel-Lebanon 2006 adalah serangkaian tindakan militer dan bentrokan terus-menerus di Israel utara dan Lebanon yang melibatkan sayap bersenjata Hizbullah dan Angkatan Pertahanan Israel (Israeli Defence Force atau IDF).
Konflik ini berawal pada tanggal 12 Juli 2006, ketika Hizbullah menyerang kota Shlomi di Israel utara dengan rudal Katyusha, kemudian pasukan Hizbullah menyusup ke wilayah Israel. Dalam serangan tersebut, tiga pasukan Israel dibunuh, dua luka-luka, dan dua diculik[1]. Peristiwa ini kemudian berlanjut dengan serangan Hizbullah ke wilayah Israel yang menghasilkan delapan orang tentara Israel tewas dan melukai lebih dari 20 orang[2]. Israel kemudian membalas dengan Operasi Just Reward ("Balasan yang Adil"), yang lalu namanya diubah menjadi Operasi Change of Direction ("Perubahan Arah"). Serangan balasan ini meliputi tembakan roket yang ditujukan ke arah Libanon dan pengeboman oleh Angkatan Udara Israel (IAF), blokade Udara dan Laut serta beberapa serangan kecil ke dalam wilayah Lebanon selatan oleh tentara darat IDF.[rujukan?]
Seorang warganegara Indonesia yang bekerja sebagai TKI, Siti Maemunah binti Muhtar Bisri, dilaporkan tewas di Lebanon akibat rudal yang diluncurkan Israel pada 11 Juli. [3]



Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/12/23/beda-jamaah-vs-firqoh-dan-ghuroba/

2 komentar:

  1. Rindu rsasanya akan persatuan umat Islam betul2 terwujud tanpa membedakan sektarian yg ada. Sehingga tak mudah dipecah belah. Tapi lihat umat skrg miris, tanpa alasan yg jelas kelompok yg satu menyerang yg lain, apa ini yah yg disebut haraj dlm sbuah hadits. Syahadat sama, quran sama, tapi saling penggal leher diantara kelompok itu, Semoga kita terhindar dari fitnah itu....

    BalasHapus