Khutbah tadi terkesan khotibnya mengira ummat Islam dilanda kemusyrikan. Dia mengira ummat Islam banyak melakukan kemusyrikan hanya karena Tahlilan, Yasinan, dsb.
Padahal kalau kita mau mengikuti dan mengkaji saja, niscaya tak perlu dia su'u zhon seperti itu.
Musyrik itu artinya orang yg menyembah Tuhan selain Allah.
Saat Tahlilan kita membaca Laa ilaaha illalllhu. Tidak ada Tuhan selain Allah. Adakah itu musyrik?
Rasulullah Saw. bersabda: ‘Zikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallahu” [HR Turmudzi]
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2007/11/09/keutamaan-zikir-mengingat-allah/
Jadi pandangan kaum tsb bertentangan dgn Sunnah Nabi.
Saat Yasinan kita membaca Surat Yasin. Adakah itu musyrik? Kan ada perintah "Iqra'" Bacalah di surat Al 'Alaq?
Kok membaca Al Qur'an/Surat Yasin dituding musyrik?
Kenapa ketakutan sekali ummat Islam jadi Musyrik? Padahal Nabi berkata ummat Islam jauh dari musyrik.
Kenapa tidak takut akan dosa2 besar yang jelas2 disebut Allah di Al Qur'an seperti Zina, Perkosaan, Pembunuhan, Korupsi, Penjajahan Asing/Kafir secara politik/ekonomi, Kristenisasi, dsb?
Dari Uqbah bin Amir r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. pergi keluar ke tempat orang-orang yang terbunuh dalam peperangan Uhud, lalu beliau s.a.w. mendoakan mereka setelah terkubur selama delapan tahun, sebagai seorang yang hendak mohon diri untuk orang-orang yang masih hidup dan yang telah mati. Kemudian beliau s.a.w. naik ke mimbar lalu bersabda: "Sesungguhnya saya sekarang ini di hadapan engkau semua sebagai orang yang mendahului dan saya menyaksikan atasmu semua. Sesungguhnya tempat perjanjian kita bertemu lagi ialah di Haudh -sebuah danau di syurga. Sesungguhnya saya dapat melihat Haudh itu dari tempatku ini. Tidak ada yang benar-benar saya takuti untuk menimpa engkau semua kalau engkau semua akan menjadi orang musyrik -sebab tentulah jauh dari kemusyrikan itu, tetapi yang saya takutkan menimpa engkau semua ialah kalau engkau semua sama berlomba-lomba dalam mengejar keduniaan." Uqbah berkata: "Itulah yang merupakan pandangan saya yang terakhir yang saya dapat melihat kepada Rasulullah s.a.w." (Muttafaq 'alaih)
Menduga ummat Islam sebagai Musyrik saja sudah merupakan dosa yang luar biasa. Soalnya Musyrik itu adalah DOSA TERBESAR DAN TIDAK DIAMPUNI ALLAH.
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Hujuraat 12]
Berhati-hatilah terhadap buruk sangka. Sesungguhnya buruk sangka adalah ucapan yang paling bodoh. (HR. Bukhari)
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2013/02/11/jangan-buruk-sangka-menduga-hati-manusia/
Kalau sudah berburuk sangka bahwa ummat Islam itu adalah Musyrik, nanti dia tidak segan-segan mencaci/memfitnah ummat Islam sebagai Musyrik. Karena musyrik/murtad itu hukumannya mati, akhirnya mereka tidak segan-segan membunuh/memerangi sesama Muslim. Kan kalau sudah musyrik/kafir, darahnya halal bukan? Padahal itu dosa yang amat keji.
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan “salam” kepadamu (atau mengucapkan Tahlil): “Kamu bukan seorang mukmin” (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu [dulu juga kafir], lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. ” [An Nisaa' 94]
“… Dan melaknat seorang Mukmin seperti membunuhnya. Siapa saja yang menuduh seorang Mukmin dengan kekafiran, maka ia seperti membunuhnya”.
“Barangsiapa yang berkata kepada saudaranya “hai kafir”, maka ucapan itu akan mengenai salah seorang dari keduanya.” [HR Bukhari]
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Bila seseorang mengkafirkan saudaranya (yang Muslim), maka pasti seseorang dari keduanya mendapatkan kekafiran itu. Dalam riwayat lain: Jika seperti apa yang dikatakan. Namun jika tidak, kekafiran itu kembali kepada dirinya sendiri”.[HR Muslim]
Dari Abu Dzarr Radhiyallahu ‘anhu , Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa memanggil seseorang dengan kafir atau mengatakan kepadanya “hai musuh Allah”, padahal tidak demikian halnya, melainkan panggilan atau perkataannya itu akan kembali kepada dirinya”.[HR Muslim]
Jika terjadi saling membunuh antara dua orang muslim maka yang membunuh dan yang terbunuh keduanya masuk neraka. Para sahabat bertanya, “Itu untuk si pembunuh, lalu bagaimana tentang yang terbunuh?” Nabi Saw menjawab, “Yang terbunuh juga berusaha membunuh kawannya.” (HR. Bukhari)
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/02/07/larangan-mencaci-dan-membunuh-sesama-muslim/
Jadi hati-hati dalam menuntut ilmu. Jangan taqlid buta. PAHAMI ayat-ayat Al Qur'an dan Hadits di atas. Jangan Su'u Zhon/Buruk Sangka. Jangan mengkafirkan Muslim. Jangan membunuh sesama Muslim.
Hendaknya kita jangan jadi kaum KHAWARIJ. Gemar mengkafirkan dan mencaci sesama Muslim dengan berbagai kata yang kita tidak suka seperti Ahlul Bid'ah, Sesat, Kafir, Musyrik, Musuh Allah, dsb. Setelah memfitnah dan mencaci, kemudian membunuh sesama Muslim. Sementara orang-orang kafir tulen seperti Yahudi, Kristen yang jelas-jelas dilaknat Allah dan juga Hindu serta Budha justru aman dari lisan dan tangan mereka:
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya diantara ummatku ada orang-orang yang membaca Alquran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih Muslim No.1762)
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/01/19/ciri-khawarij-tak-mengamalkan-al-quran-dan-membunuh-muslim/
ALHAMDULILAH. WAHAI SAUDARAKU SALAF WAHABI MARI BERGANDENG TANGAN WUJUDKAN RAHMATAN LIL ALAMIN; AKHIR I HIDUP DGN KHUSNUL KHOTIMA; DI JAUHI DARI AZAB KUBUR; DI LINDUNGI DARI SIKSA API NERAKA.AMIIN.
BalasHapus