Iklan 2

Jumat, 17 Februari 2012

Pelacuran: Culik Anak untuk Dipaksa Jadi Pelacur (Perdagangan Manusia / Human Trafficking)

Sebetulnya justru pelacuran itu yg sadis. Mereka culik anak2 gadis untuk dipaksa jadi pelacur. FPI justru memberantas hal itu. Jadi pihak yang menentang FPI, sebetulnya mendukung penculikan anak2 gadis untuk dijadikan Pelacur.


Bagaimana mungkin Bunga, seorang gadis umur 15 tahun yang diculik dari rumahnya dipaksa jadi pelacur di Dolly. Dia dipaksa melayani hingga 100 pria hidung belang dalam sebulan.


Harusnya penculik mau pun pengelola tempat Pelacuran Dolly dihukum mati karena itu.


Silahkan lihat:

[youtube http://www.youtube.com/watch?v=zqziICqeeco?rel=0]

http://www.youtube.com/watch?v=zqziICqeeco

[youtube http://www.youtube.com/watch?v=djqyFp903Pw?rel=0]

http://www.youtube.com/watch?v=djqyFp903Pw

Bunga Korban Pelacuran Anak Wisma 18 Dolly Dikabarkan Diculik


28 Oct 2011 // 13:47 // HEADLINE, HUKUM & KRIMINALITAS, KRIMINALITAS
SURABAYA (suarakawan.com) – Kasus perdagangan anak untuk obyek protitusi yang melibatkan bocah asal Tambak Asri Surabaya, akhirnya membuat Komunitas Peduli Kremil(KPK) merasa prihatin dan turut berempati dengan bunga (nama samaran (15) yg menjadi korban trafficking di Wisma 18 di Lokalisasi Dolly.

Menurut ketua KPK, Daniel Rorong, pihaknya bersama tim akan membantu dan membimbing korban agar bisa segera pulih dari trauma. “Kami akan menyusun rencana untuk mengembalikan masa depannya. Lebih dari itu,kami juga menawari pada korban untuk melanjutkan pendidikannya secara gratis sampai lulus SMP. Bahkan kami upayakan agar bisa sampai lulus SMA/SMK.” Ujar Daniel.

KPK juga berharap agar aparat berwajib memberikan hukuman yang seberat – beratya pada tersangka mucikari, mengingat apa yg mereka lakukan sangat keterlaluan. Apalagi, lanjut Daniel, para korban traffiking dalam sebulan sudah melayani 90-100 pria hidung belang.

KPK juga menghimbau pada orang tua, khususnya yang tinggal di kawasan lokalisasi, agar benar-benar menjaga putrinya agar tidak terjebak dan menjadi korban traffiking. “Apapun alasannya,masa depan anak-anak harus menjadi prioritas utama.” Lanjut Daniel.

Sementara itu, Bunga yang menjadi korban traffiking di Wisma 18 lokalisasi Dolly, Kamis (27/10) malam menghilang kembali dan ada yang melihat korban dipaksa naik motor oleh orang dengan berciri – cirikan Rambut disemir merah

Menurut Tutik (30) orang tua bunga, mengaku tidak ada yang tahu dengan kepergian anaknya Kamis (27/10) malam setelah dia bebas dari jeratan sang mucikari yang menjadikan objek syahwat lelaki hidung belang .

“Semua sudah pada tidur. ketahuannya baru setengah jam kemudian, setelah bibinya menanyakannya.” Ujar tutik.

Saat itu, lanjutnya korban dikira sedang menonton TV. Namun saat dilihat di kamarnya,korban sudah tidak ada,.

“Padahal jam 23.30, neneknya masih melihat cucunya rebahan sambil liat tv di ruang tamu sambil main hp.” tegas tutik. (Bs/jto)

Keterangan Foto: Lokalisasi Dolly Yang Masih Mengeksploitasi Anak – Anak Sebagai PSK (jto)

http://suarakawan.com/2011/10/28/bunga-korban-pelacuran-wisma-18-dolly-dikabarkan-diculik/

SONG AGAINST CSEC
Lagu Menentang ESKA

PERDAGANGAN ANAK/CHILD TRAFFICKING


(Setara Merdeka)

Lirik : Anak jalanan Semarang
Lagu : Wak Yok
Arr. ; Wak Yok

Anak-anak yang dijual
Anak-anak yang diculik
Mereka mencari uang

Anak-anak dipaksa kerja
Menjadi seorang pelacur
Hatinya sedih dan malu
Hatinya sedih dan malu

The children, who had been kidnap
The children who had been trafficked
They, forced earn much money

The children, who must be working
The children forced in the brothel
They broken heart and feel shame 2x

http://www.youtube.com/watch?v=zqziICqeeco

Empat tenaga kerja Indonesia di Malaysia menjadi korban perdagangan manusia atau human trafficking saat dideportasi melalui Pelabuhan Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Mereka diselamatkan warga setelah kabur dari penampungan di Batu 27, Tanjung Uban, Kabupaten Bintan.

Saat ditemui Metro TV, Ahad (13/7/2008), Kepala Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Kepolisian Resor Kota Tanjungpinang Ajun Komisaris Polisi Asmur mengatakan kasus ini terbongkarnya setelah korban kabur dan melapor polisi. Polisi juga menangkap dua orang wanita yang dicurigai sebagai penyalur.

Hingga kini polisi masih mengembangkan kasus perdagangan manusia ini. Aparat juga tengah memburu dua tersangka yang bertugas menjemput korban di pelabuhan.

http://www.youtube.com/watch?v=djqyFp903Pw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar