Iklan 2

Kamis, 04 November 2010

Mewaspadai Kristenisasi Di Sumbar

Tujuan kunjungan Gubernur Sumber Irwan Prayitno ke Jerman:
==
promosi terpadu Investasi, Pariwisata, dan Perdagangan di wilayah Potensial Indonesia.
===
Pepatah orang barat: "There is no such thing as a free lunch!" Tidak ada makan siang gratis. Mereka memberi seribu untuk dapat sejuta/semilyar. Begitu kira2.

Saat ini boleh dikata selain etnis Cina, etnis Minang merupakan pengusaha dan pedagang yang sangat maju di Indonesia. Jadi kenapa tidak menggalang para pengusaha dan pedagang Minang yang Muslim dulu?

Jika mengundang pengusaha Jerman, maka para "Investor" Jerman yang Kristen itulah yang akan menguasai perekonomian Minang yang saat ini 97% dikuasai ummat Islam. Para pengusaha Minang bisa tersingkir dan jadi penonton. Jika itu terjadi, maka Kristenisasi di Minang akan merajalela.

Jika tidak percaya, coba lihat sejarah. Belanda yang dulu melakukan hubungan dagang lewat perusahaan VOC (Verenigde Oost Indische COMPAGNIE) ternyata bukan cuma dagang. Tapi juga membawa tentara dan pendeta/Zending untuk mengkristenkan rakyat Indonesia. Hasilnya paling tidak 10% rakyat Indonesia beragama Kristen.

Jerman sendiri dulu merupakan pusat Reformasi agama Kristen yang dipelopori oleh warga Jerman: Martin Luther King. Misionaris Jerman seperti Nommensen juga gigih mengkristenkan Sumatera Utara sehingga sekarang ada Universitas Nommensen:

Dari Wikipedia: Misionaris pertama asal Jerman tiba di lembah sekitar Danau Toba pada tahun 1861, dan sebuah misi pengkristenan dijalankan pada tahun 1881 oleh Dr. Ludwig Ingwer Nommensen. Kitab Perjanjian Baru untuk pertama kalinya diterjemahkan ke bahasa Batak Toba oleh Nommensen pada tahun 1869
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batak
===

Adakah Sumbar sekarang akan mengikuti Sumut?

Jadi apakah investasi seperti "Cable Car" itu sepadan dgn resiko kerugian yang akan ditanggung rakyat Sumbar?

Ada pun mengenai investasi Pariwisata, jika sudah kerjasama dgn orang2 Barat seperti Jerman, apalagi jika mereka selaku investor yang menguasai perusahaan, maka faktor penariknya adalah 3S: Sun , Sand, dan Sex (Matahari, Pasir/Pantai, dan Sex/Pelacuran/Perzinahan).

Untuk itu perlu Hotel2 yang tentu juga akan menyediakan Bir2/minuman keras terbaik yang disukai rakyat Jerman.

Di dunia ini ada negara-negara Islam macam Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Kuwait, Libya, dsb yang bisa diajak kerjasama. Kenapa pak Irwan Prayitno selaku Qiyadah PKS justru memilih Jerman? Ustad Arifin Ilham berhasil menjalin kerjasama dgn pemerintah Libya sehingga berdiri masjid Muammar Qaddafi dan Perumahan Islam di Sentul. Jadi kerjasama bisa dilakukan.

Maaf itu sekedar masukan mengingat saya lihat ada resiko/kerugian yang harus diwaspadai/antisipasi.

Sekedar menyampaikan firman Allah agar dapat kita renungi dan amalkan:

"Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." [At Taubah 28]

Dengan ayat tsb Allah mengajarkan ummat Islam untuk mandiri dan tidak tergantung kepada kaum kafir. Jangan khawatir miskin kata Allah.

===

Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits

http://media-islam.or.id

 

--- Pada Kam, 4/11/10, kang Cepy <cepypram@yahoo.com> menulis:

Dari: kang Cepy <cepypram@yahoo.com>
Judul: Re: [JMP] Soal Kunjungan Gubernur Irwan Prayitno ke Jerman - Gubernur Pelesiran, Mentawai Merana?
Kepada: profetik@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 4 November, 2010, 1:54 AM

Assalaamu'alaikum wr wb

Berikut saya kirimkan poin tujuan kunjungan Gubernur Sumbar ke Jerman.

Dalam Berita di Koran Padang Ekspres hari ini (Rabu 3 Nop 2010) gubernur menyatakan:  "Ini agenda lama, menepati undangan Pemerintah Jerman. Bahkan dalam undangan itu saya yang diminta menghadiri tanpa diwakili. Ini memang sedikit dilematis di tengah situasi sumbar pascabencana. Tetapi kalau kita semua diam dan tak berbuat ke luar, justru kita khawatir daerah akan semakin lambat untuk maju".

Wassalaamu'alaikum wr wb

POINT TUJUAN  KUNJUNGAN GUBERNUR SUMATERA BARAT KE MUENCHEN, JERMAN

1. Kunjungan dilakukan berdasarkan undangan Duta Besar Republik Indonesia di Berlin tanggal 31 Agustus 2010 yang meminta Gubernur Sumatera Barat
sebagai pembicara dalam ajang Indonesia Bussiness Day yang akan diadakan di Muenchen, pada tanggal 5 November 2010. Topik utama dalam Indonesia Bussiness Day adalah pelaksanaan promosi terpadu Investasi, Pariwisata, dan Perdagangan di wilayah Potensial Indonesia.

2. Sumatera Barat dipilih sebagai salah satu peserta diantara 5 peserta propinsi undangan yaitu: Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Papua.

3. Sementara di tingkat pusat akan hadir Mantan Presiden BJ Habbibie, Menteri Perindustrian RI, Menteri Perdagangan RI, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata serta Kepala BKPM Pusat. Mereka juga akan menyampaikan keynote speech dalam acara tersebut.

4. Indonesia Bussines Day diadakan bersama oleh Indonesian Mission in the Federal Republic of Germany yang terdiri dari Kedutaan RI di Berlin, Konsulat Jendral Indonesia di Frankfurt, dan Konsulat Jendral Indonesia di Hamburg. Tujuan utama dari kegiatan ini
adalah memperkenalkan dan mengundang para pelaku investasi dan perdagangan Jerman untuk melakukan bisnis dan investasi yang sangat mempunyai prospek di Indonesia, yang paling utama di propinsi-propinsi yang diundang seperti tersebut di atas

5. Indonesian Bussines Day terdiri dari beberapa kegiatan seperti seminar, one on one meeting, dan mini exhibition dari produk-produk perdagangan Indonesia. Event ini juga menyediakan forum penting bagi para pelaku bisnis dan investor Jerman untuk dapat mengetahui kondisi yang lebih detail dan jelas untuk dapat lebih meyakinkan mereka dalam berinvestasi di wilayah-wilayah propinsi undangan dengan cara melakukan one on one meeting dengan pemain kunci bisnis di Indonesia.

6. Adapun agenda Gubernur Sumatera Barat secara khusus adalah:
•  Pada tanggal 4 November 2010 akan mengadakan pertemuan secara khusus dengan Gubernur Bavaria untuk membicarakan kemungkinan-kemungkinan kerjasama luar negeri
tidak hanya di bidang investasi, pariwisata dan perdagangan namun juga di bidang lain serta  rencana pembentukan Sister Province West Sumatra – Bavaria.  Agenda pertemuan ini telah dikonformasikan dengan pihak negara bagian Bavaria, dan Gubernur Bavaria dengan senang hati akan menerima delegasi Sumatera Barat di kantor gubernur Bavaria di Muenchen.

•  Pada tanggal 5 November 2010 Gubernur Sumatera Barat akan menyampaikan paparan berjudul ”Investment Opportunities In West Sumatra” yang berisi materi tawaran investasi di bidang unggulan seperti tawaran investasi pariwisata dalam pembangunan cable car di Maninjau, Bukittinggi dan Lembah Anai; tawaran investasi pariwisata di Kawasan Mandeh Pesisir Selatan untuk pembangunan resort; tawaran investasi pariwisata di Danau Diatas dan Danau Dibawah Kabupaten Solok untuk pembangunan resort; tawaran investasi pembangunan infrastruktur short cut jalan kereta api Padang – Solok;
tawaran investasi pengolahan dan penangkapan ikan tuna, tawaran investasi pengolahan kakao, serta tawaran investasi dalam eksploitasi panas bumi sebagai sumber energi listrik Sumatera Barat di masa depan.

•  Pemerintah Jerman dan Provinsi Bavaria mempunyai kebijakan untuk mendukung energi hijau seperti energi panas bumi, air (PLTA), dan mikrohidro. Bahkan punya kebijakan memberikan grant hingga Rp 1 triliun.

•  Pada tanggal 6 November 2010 akan dilakukan kunjungan seluruh anggota Delegasi RI dipimpin oleh Bapak Dubes ke Messe Munchen Bio Solar Rooftop Facility pukul 09.00-11.00 dan Bio Energie Tann pukul 13.00-15.00. Keduanya bergerak di bidang energi terbarukan yang sangat bermanfaat bagi Delegasi Sumatera Barat untuk mengunjunginya.

•  Dalam meeting selanjutnya akan dibicarakan penjajagan mekanisme pelaksanaan ”Carbon Trade” yang sudah digagas di Oslo, Norway beberapa waktu yang lalu. Seperti diketahui
bahwa Carbon Trade dilakukan dengan dua cara/mekanisme yaitu Mandatory dan Voluntary. Mandatory carbon trade akan dilakukan government to government yaitu antara pemerintah negara industri yang selama ini menyumbang emisi karbon yang paling besar di dunia dengan negara dunia ketiga yang masih mempunyai kesempatan menyumbang pengurangan emisi karbon dengan cakupan hutannya. Sumatera Barat dengan luas liputan hutan konservasi yang besar mempunyai kesempatan luas untuk mendapatkan kompensasi karbon ini.

Selanjutnya adalah Voluntary carbon trade dimana para perusahaan besar/NGO/Swasta  yang bertanggung jawab sebagai penyumbang emisi karbon dunia akan langsung berhubungan dengan propinsi/negara pengurang emisi karbon. Mekanisme awal dalam pemberian kompensasi karbon trade ini adalah perusahaan/NGO/swasta bisa menyumbang dana penghutanan kembali di negara berkembang. Setelah itu akan dilakukan penilaian sampai sejauh mana hutan tersebut dapat
mengurangi emisi karbon yang menyebabkan dunia dilanda global warming.

Cecep Y Pramana
Media & Komunikasi
Jl. Raya Condet No. 27G Jakarta Timur 13520
Telp 0804 100 2000 Fax (021) 87780013
Mobile: 08128552568
Website: www.pkpu.or.id
Blog: http://blogmotivasionline.blogspot.com
Fb: cepy pramana
Twt: @cepypramana

From: A Nizami <nizaminz@yahoo.com>
To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com; ppiindia@yahoogroups.com; lisi <lisi@yahoogroups.com>; sabili@yahoogroups.com; Indonesia Raya <indonesiaraya@yahoogroups.com>
Sent: Thu, November 4, 2010 3:47:13 PM
Subject: [JMP] Soal Kunjungan Gubernur Irwan Prayitno ke Jerman - Gubernur Pelesiran, Mentawai Merana?

Ada yang bisa konfirmasi berita tentang ini? Menurut berita2 di bawah Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, saat rakyatnya di Mentawai kena bencana justru pergi ke Jerman nun jauh? Ada yang bisa memberi penjelasan yang masuk akal...???

Soal Kunjungan Gubernur Irwan ke Jerman

Gubernur Pelesiran, Mentawai Merana

Headline

inilah.com/Agung Rajasa

Oleh: Ahluwalia

Nasional - Kamis, 4 November 2010 | 09:45 WIB

INILAH.COM, Jakarta Kepergian Gubernur Sumbar Irwan Prayitno ke Eropa menuai kritik. Sebelumnya, anggota DPRD Sumbar juga ke luar negeri saat Mentawai diterjang tsunami. Politik tanpa etika moral kian mengental di kalangan politisi dewasa ini.

Sosiolog Universitas Indonesia Prof Thamrin Amal Tamagola tidak habis pikir kenapa Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno tega meninggalkan warganya di Mentawai yang sedang mendapat musibah akibat diterjang tsunami dan gempa pada pekan lalu.

Politisi PKS itu, berangkat ke Bavaria, Jerman, bersama sejumlah gubernur di Indonesia. "Pejabat seperti itu tidak memiliki kepedulian terhadap warganya," jelas Thamrin, Rabu (3/11).

Sebelumnya, ketika Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat diterjang tsunami, ternyata sembilan anggota DPRD Sumatera Barat justru berkunjung ke Italia. Kunjungan tersebut berlangsung dari 25 Oktober hingga 2 November 2010.

Rombongan DPRD Sumatera Barat yang berangkat ke Italia terdiri atas tujuh orang dari Komisi II bidang ekonomi dan keuangan, satu orang dari Komisi I bidang pemerintahan, dan satu orang wakil ketua.

Mereka adalah Leonardy Harmayni, Musmaizer, Zailis Usman (ketiganya Fraksi Partai Golkar), Dodi Delvi, Eldi Sutrisno, Liswandi (ketiganya Fraksi Demokrat), Indra Dt Rajo Lelo (Fraksi PAN), Islon Chong (Fraksi PBR), dan Marthias Tanjung (Fraksi PPP).

Menurut mantan Ketua Forum Peduli Sumatera Barat Mestika Zed, kepergian para anggota Dewan ke Italia itu tak ada untungnya dan secara moral tak bisa dipertanggungjawabkan.

Sementara kepergian Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno ke Jerman dinilai liar, karena tak seizin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Irwan pergi ke Jerman di saat ribuan korban gempa dan tsunami di Kepulauan Mentawai terancam kelaparan, karena bantuan belum sepenuhnya tersalurkan.

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi memastikan, kepergian Irwan ke Jerman belum seizin Presiden SBY. Menurut Gamawan, Gubernur Sumbar memang sempat mengirim surat izin ke Kementerian Dalam Negeri terkait kepergiannya ke Jerman, memenuhi undangan Kedutaan Besar RI di Berlin.

Izin tersebut diajukan Irwan seminggu sebelum gempa dan tsunami menggoncang Kepulauan Mentawai. Kemudian izin tersebut diteruskan Mendagri ke Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi. "Tadi karena banyak yang bertanya, saya cek kembali ke Pak Sudi, dan menurut beliau memang belum ada izin presiden," kata Gamawan semalam.

Mendagri mengaku banyak mendapat pertanyaan soal, apakah Presiden sudah mengizinkan Irwan pergi ke luar negeri, karena daerahnya sedang tertimpa bencana gempa dan tsunami.

Seharusnya sesuai Instruksi Presiden tentang kunjungan kepala daerah ke luar negeri, harus mendapatkan izin terlebih dulu dari Presiden. Ini jelas pelanggaran etika dan aturan. Gubernur dan anggota DPRD Sumatera Barat itu harusnya instrospeksi dan mawas diri. [mdr]

http://nasional.inilah.com/read/detail/944362/gubernur-pelesiran-mentawai-merana?sms_ss=facebook&at_xt=4cd265e9f9d6795a%2C0

Seskab Sesalkan Gubernur Sumbar ke Jerman

"Pejabat harus tahu perasaan rakyat," kata Dipo Alam, Sekretaris Kabinet.

Kamis, 4 November 2010, 08:13 WIB

Arfi Bambani Amri

Foto Irwan Prayitno berkampanye untuk PKS di Aceh (Humas PKS Aceh/ Nadhira)

VIVAnews - Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyesalkan kepergian Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno ke Jerman. Dipo menyatakan, sebagai pemimpin, harusnya Irwan mengetahui perasaan rakyat yang sedang dilanda bencana.

"Sebagai pejabat, jangan hanya tahu politik dan angka. Pejabat harus tahu perasaan rakyat," katanya saat dihubungi VIVAnews melalui telepon, Kamis 4 November 2010.

Dipo tidak merinci soal politik dan angka yang dimaksud. Namun dia menambahkan, saat ini, tanggap darurat bencana alam di Mentawai masih berlangsung sehingga tidak elok seorang kepala daerah di sana meninggalkan lokasi. Sampai kemarin, sudah 430 orang tewas dan lebih dari 15 ribu orang mengungsi di kabupaten terbesar di Sumatera Barat itu.

"Presiden saja, sampai meninggalkan KTT ASEAN di Vietnam untuk melihat kondisi di sana. Ini kepala daerah justru meninggalkan," kata Dipo Alam.

"Saya menyesalkan dia pergi ke luar negeri," kata Dipo. "Saya tidak peduli, apakah dia minta izin atau tidak, namun saya menyesalkan."

Rabu dinihari kemarin, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno beserta sejumlah staf terbang ke Jerman sembilan hari setelah gempa dan tsunami menghantam Kabupaten Kepulauan Mentawai. Orang dekat Gubernur yang menolak disebutkan namanya membeberkan agenda Irwan selama di Muenchen, Jerman, berdasarkan pada undangan Duta Besar RI di Berlin tanggal 31 Agustus 2010.

Gubernur akan menjadi pembicara dalam Indonesia Bussines Day yang akan diadakan 5 November 2010. Gubernur dari Partai Keadilan Sejahtera ini akan memaparkan pelaksanaan promosi terpadu investasi, pariwisata, dan perdagangan.

Sumatera Barat merupakan satu dari lima daerah lain di Indonesia, yang dipilih untuk mengikuti kegiatan itu. Selain Sumatera Barat, provinsi lain yang diundang yakni, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Papua. Juga akan hadir mantan Presiden BJ Habbibie, dan sejumlah menteri. Mereka juga akan menyampaikan keynote speech dalam acara itu.

Irwan pun membela diri dalam akun jejaring sosialnya, Twitter. "Salah jika ada anggapan kepergian Gubernur Sumbar itu mengabaikan kondisi Mentawai," tulis Irwan dalam akunnya, Rabu 3 November 2010.

Sebelum berangkat ke Jerman, Irwan menyatakan sudah ada pendelegasian yang memadai. Penanganan Mentawai, tulis Gubernur, sudah diserahterimakan kepada wakil gubernur. "Sebelumnya saya terus berkoordinasi untuk penyaluran bantuan yang terhalang cuaca." (hs)

• VIVAnews

http://nasional.vivanews.com/news/read/186711-seskab-sesalkan-gubernur-sumbar-ke-jerman

PAN Sayangkan Gubernur Sumbar ke Jerman

Tribunnews.com - Rabu, 3 November 2010 19:59 WIB

Share Cetak PDF Print Berita Ini + –

PAN Sayangkan Gubernur Sumbar ke Jerman

Tribun Pekanbaru/Youngster Twin

Pasangan Irwan Prayitno-Muslim Kasim

"Dalam situasi masyarakat seperti ini, seharusnya mencontoh apa yang dilakukan Presiden Chile, Pinera. Jangan kemudian ada persoalan, pemimpin hilang,"

Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Teguh Juwarno

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) menyayangkan kepergian Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno ke Munich, Jerman. Di tengah tanggap darurat bencana tsunami Mentawai, masyarakat membutuhkan pimpinan. Hal ini berkaca pada kepemimpinan Presiden Chile Sebastian Pinera dalam penyelamatan para penambang.

"Dalam situasi masyarakat seperti ini, seharusnya mencontoh apa yang dilakukan Presiden Chile, Pinera. Jangan kemudian ada persoalan, pemimpin hilang," ujar Sekretaris Fraksi PAN Teguh Juwarno di gedung DPD, Jakarta, Rabu (3/11/2010).

Teguh menjelaskan, selama ini masalah mendasar yang kerap terjadi pasca bencana di Tanah Air adalah hilangnya kepemimpinan. Akhirnya, penanganan bencana menjadi disorientasi, dan cenderung menambah korban semakin menumpuk.

"Negara lain tentu akan memaklumi, apalagi ini menyangkut nyawa manusia yang bukan hanya puluhan, tapi ratusan. Mereka justru akan membantu kalau ini disampaikan dengan baik karena peristiwa kemanusian itu di dalam kerjasama antar negara selalu menjadi prioritas," urainya.

http://www.tribunnews.com/2010/11/03/pan-sayangkan-gubernur-sumbar-ke-jerman

1 komentar:

  1. ya katanya peduli dan profesional kok kabur gitu ya , apapun alasanya tidak etis pimpinan tertinggi kok tidak mau susah , mendingan gubernur tetap di tempat , wakilnya ya suruh pergi itu baru memberi contoh yang baik , susah kalau orang sudah oreantasinya dunia tidak ahkirat . PKS benahi kadernya tuh .

    BalasHapus