Iklan 2

Selasa, 11 Juni 2013

Satu Ummat Laa Ilaaha Illallahu

Paham Takfiri itu baik Syi'ah mau pun Wahabi amat berbahaya. Namun di Indonesia ini yg dominan Wahabi Takfiri yg memang bekerjasama dgn Zionis Yahudi. Mereka angkat Syi'ah jadi musuh nomor 1, sehingga ummat Islam lupa akan Yahudi. Celakanya, banyak orang2 Sunni seperti Habib Rizieq atau pak Zon difitnah juga sebagai Syi'ah oleh Wahabi Takfiri. Wahabi Takfiri adalah Khawarij yg keluar dari Islam.


http://kabarislam.wordpress.com/2013/06/07/ciri-ciri-muslim-sejati/


Zon Jonggol:
Berlaku adillah terhadap kaum syiah


Firman Allah ta’ala yang artinya,


“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS al Hadid [57] : 20)


“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS Al-Ankabut [29] : 64)


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, ”Untuk apa dunia itu! Hubungan saya dengan dunia seperti pengendara yang mampir sejenak di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkannya.” (HR At-Tirmidzi)


Allah Azza wa Jalla telah mencatatkan di lauhil mahfudz segala seluruh skenario catatan kejadian di alam semesta ini.


Pada hakikatnya seseorang menjadi Yahudi, Nasrani, Syiah, Wahabi ataupun termasuk mayoritas kaum muslim (as-sawad al a’zham) yang mengikuti para ulama yang sholeh yang mengikuti Imam Mazhab yang empat atau yang dikenal dengan kaum Sunni atau Ahlus Sunnah wal Jama'ah (aswaja) telah ditetapkan oleh Azza wa Jalla di lauhil mahfudz.


Firman Allah ta’ala yang artinya… (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS Al-Hadiid :23)


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sembahlah Allah dengan senang hati. Jika kamu tidak mampu, maka hal yang terbaik bagimu adalah bersikap sabar menghadapi nasib yang tidak kamu sukai.“


Walaupun kaum syiah berbeda pemahamannya terhadap Al Qur'an dan Hadits dengan mayoritas kaum muslim (as-sawad al a’zham) berlaku adillah kepada mereka


Firman Allah ta’ala yang artinya


“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS Al Maaidah [5]:8)


“….dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran (permusuhan). Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya.” (QS Al Ma’idah [5]:2)


Janganlah bahu-membahu dengan Zionis Yahudi Amerika dan Zionis Yahudi Isrel menyebarluaskan kebencian terhadap kaum Syiah (syiahphobia) maupun kebencian terhadap republik Islam Iran (iranophobia) sepertii yang dilakukan oleh kerajaan dinasti Saudi sebagaimana informasi dari http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/12/11/01/mctazy-saudiqatar-ingatkan-mursi-tak-dekati-iran


***** awal kutipan *****
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Seorang diplomat Barat di Mesir mengatakan, AS, Israel, Arab Saudi dan Qatar meningkatkan tekanannya kepada Presiden Mesir Muhammad Mursi untuk menghindari hubungan diplomatik dengan Iran.


“Washington mendesak tim pembantu Presiden Morsi untuk menghentikan pembicaraan hubungan diplomatik antara Teheran dan Kairo,” ujar sumber diplomatik Barat yang dikutip Radio Norwegia, Selasa (30/10).


Menurut Austin, Deputi Presiden Mursi dan pembantunya telah meyakinkan AS bahwa mereka akan menunda kembali pembicaraan hubungan diplomatik dengan Tehran. “AS, Israel, Qatar dan Arab Saudi menyesalkan adanya upaya-upaya normalisasi hubungan diplomatik antara Iran dan Mesir,” kata diplomat Barat itu.


Sumber-sumber media mengatakan, AS dan Israel baru-baru ini menggunakan sekutu Arab mereka untuk menekan Kairo terkait hal ini, dan menambahkan, Israel dan AS menyebarkan Iranophobia dan Syiahphobia di kalangan warga Mesir dan membangkitkan sentimen terhadap Syiah di negara Arab, Sunni-mayoritas.
**** akhir kutipan *****


Kita dapat saksikan penyebarluasan rasa kebencian terhadap kaum Syiah dengan menyebarluskan prasangka buruk bahwa seluruh kaum syiah baik anak kecil , orang tua maupun muda, pria maupun wanita pasti membenci Istri dan para Sahabat Rasulullah


Kiita dapa pula saksikan penyebarluasan rasa kebencian terhadap kaum Syiah dengan menyebarluskan fitnah bahwa kaum syiah mengimani Al Qur’an yang berbeda dengan kaum muslim pada umumnya ?


DR Yusuf Al Qardhawi dalam Fatawa Mu’ashirah menjelaskan


Mereka tetap percaya dengan Al Qur`an yang kita hafal. Mereka berkeyakinan bahwa Al Qur`an adalah firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Mushaf yang dicetak di Iran dengan mushaf yang dicetak di Mekah, Madinah dan Kairo adalah sama. Al Qur`an ini dihafal oleh anak-anak Iran di sekolah-sekolah agama (madrasah/pesantren) di sana. Para ulama Iran juga mengutip dalil-dalil Al Qur`an di dalam masalah pokok-pokok dan furu di dalam ajaran Syi’ah yang telah ditafsirkan oleh para ulama mereka di dalam kitab-kitabnya.


Jadi Al Qur’an mereka sama dengan kaum muslim pada umumnya yang berbeda adalah pemahaman mereka terhadap Al Qur’an


Disisi lain kerajaan dinasti Saudi menyusun kurikulum pendidikan bersama Zionis Yahudi Amerika untuk mennghilangkan kebencian terhadap kaum yang dimurkai oleh Allah Azza wa Jalla yakni kaum Yahudi atau yang kita kenal sekarang dengan kaum Zionis Yahudi sebagaimana yang dapat kita saksikan dalam video pada http://www.youtube.com/watch?v=690j3fAWIZY dimulai pada menit ke 2:56


Berikut transkript subtitle yang kami dapatkan dari melihat video tersebut


***** awal transkript subtitle *****
Perwakilan pemerintah Amerika:


”Selama bertahun-tahun kami bekerja sama dengan pemerintahan Saudi untuk urusan menghapus segala apa yang mengarah kepada fanatisme terhadap kelompok-kelompok agama lain di dalam kurikulum pelajaran di Arab Saudi dan di beberapa tempat lainnya”. ”Hasilnya, pemerintahan Saudi di bulan Juli 2006 telah menetapkan untuk keperluan mengkoreksi dan memperbaharui buku-buku pelajarannya, juga menghilangkan semua celah besar yang mengarah pada kebencian terhadap berbagai kelompok dan agama lain” ”Sedangkan pemerintah Saudi telah menyebutkan bahwa mereka akan menyelesaikan proyek ini, di awal tahun pelajaran 2008”
***** akhir transkript subtitle *****


Begitupula informasi terkini tentang kebijakan kerajaan dinasti Saudi terhadap Yahudi Israel dapat kita ketahui salah satunya dari http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/12/10/10/mbnqxp-saudi-hapus-israel-dari-daftar-musuh


***** awal kutipan *****
REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH — Kerajaan Arab Saudi dilaporkan menghapus rezim Zionis Israel dari daftar negara-negara yang menjadi musuh Negeri Petrodolar tersebut.


Situs berita Nahrain Net mengungkap kebijakan rezim Al Saud yang menghapus nama Israel dari daftar negara-negara musuh Saudi. Fars News, Selasa (9/10), melaporkan, selain menghapus Zionis Israel dari daftar musuh, Departemen Informasi Saudi memerintahkan media-media di negara tidak mempublikasikan artikel tentang bahaya Israel bagi kawasan Timur Tengah.


Menurut para pemerhati, departemen informasi Saudi menginstruksikan media-media negara itu untuk memusatkan perhatian ke Iran dan mempropagandakan Teheran adalah musuh pertama Riyadh dan negara-negara sekitar Teluk Persia sekutu Barat, bukan Tel Aviv.
***** akhir kutipan *****


Kaum Yahudi atau yang dikenal sekarang dengan kaum Zionis Yahudi , Allah ta’ala menyampaikan dalam firmanNya yang arti “yaitu orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka yang dijadikan kera dan babi.” (QS al-Ma’idah [5]:60)


Hadits yang diriwayatkan Sufyan bin Uyainah dengan sanadnya dari Adi bin Hatim. Ibnu Mardawih meriwayatkan dari Abu Dzar, dia berkata, “Saya bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam tentang orang-orang yang dimurkai“, beliau bersabda, ‘Kaum Yahudi.’ Saya bertanya tentang orang-orang yang sesat, beliau bersabda, “Kaum Nasrani.“


Hamad bin Salamah meriwayatkan dari Adi bin Hatim, dia berkata, “Saya bertanya kepada RasulullahShallallahu alaihi wasallam ihwal ‘bukan jalannya orang-orang yang dimurkai’. Beliau bersabda, “Yaitu kaum Yahudi.’ Dan bertanya ihwal ‘bukan pula jalannya orang-orang yang sesat’. “Beliau bersabda, ‘Kaum Nasrani adalah orang-orang yang sesat.’


Janganlah menjadikan orang-orang yang dimurkai oleh Allah Azza wa Jalla sebagai teman kepercayaan, penasehat, pelindung


Firman Allah Azza wa Jalla, yang artinya


“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai teman? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui“. (QS Al Mujaadilah [58]:14 )


“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya” , (QS Ali Imran, 118)


“Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata “Kami beriman”, dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari antaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati“. (QS Ali Imran, 119).


Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz Tarim-Hadhramaut. Ulama’ besar yang kerap keliling dunia untuk mengemban amanah dakwah, hingga muridnya berdatangan dari pelbagai benua: Eropa, Afrika, Asia bahkan sampai Amerika.


Kunci kesuksesan beliau dalam berdakwah adalah mengimplementasikan manhaj wasathiyah atau moderat. Dalam berdakwah tak pernah sekalipun beliau membeberkan aib dari sekte lain, sampai itu Syiah sekalipun. Beliau dalam berdakwah, berusaha mencari titik temu yang menyatukan setiap sekte di dalamnya.


Titik temu itu adalah Iman, Islam, dan Ihsan. Tiga dogma (rukun) inilah yang mempertemukan semua sekte dalam setiap segmen tubuh Islam, baik itu Salafy, Sunni, Khawarij ataupun Syiah.


Dengan metode itu, Muslim dari sekte apapun bisa menerima dengan lapang dada dakwah beliau. Beliau ingin semua Muslim kembali pada Allah dengan tiga rukun tadi karena itulah inti dari agama Allah dan itulah hakikat dakwah yang dicontohkan oleh Rasululllah.


Itulah Habib Umar dengan manhaj wasathiyahnya. Jadi, manhaj moderat dalam berdakwah yakni mengajak manusia kembali pada Allah dengan orisinalitas tiga dogma yakni, Iman, Islam, Ihsan dan menjauhkan dakwahnya dari tudingan atau celaan terhadap Muslim dari sekte apapun. Sebab, seperti inilah dakwah Muhammad khairul basyar. Karena Muhammad tidak pernah menghina sesama ahli la ilaha illa Allah.


Rektor Universitas Al Ahgaff, Prof. Habib Abdullah Baharun kerap berpesan bahwa


***** awal kutipan *****
Umat Muslim dari sekte apapun, adalah umat lailaha illa Allah, oleh karena itu interaksi kita dengan mereka juga yang sesuai dengan ajaran la ilaha illa Allah.


Jadi kita mesti paham bahwa variatif sekte yang ada dalam Islam itu semua adalah ahli la ilaha illa Allah.


Mereka semua mengesakan Allah. Allah membelai mereka dengan belaian Islam. Allah mencintai mereka karena hurmat atau kemulyaan kalimah tauhid ini.


Dalam satu kisah diceritakan bahwa Rasul shallallahu alaihi wasallam marah ketika salah seorang sahabat membunuh orang kafir yang telah mengucapkan la ilaha illa Allah dalam satu peperangan. “Wahai Rasul, dia mengucapkan la ilaha illa Allah supaya aku tidak membunuhnya,” kata sahabat itu. “Apa kamu telah membelah dadanya hingga kau tahu bahwa dia mengucapkan la ilaha illa Allah karena takut dibunuh..???!!!” jawab Rasul berulang kali. Beginilah Rasul shallallahu alaihi wasallam mengajari para sahabat agar mereka juga memahami betapa mulianya kalimat tauhid ini disisi Allah, sehingga mereka tidak boleh sembarangan ketika berinteraksi dengan sesama umat islam, apalagi sampai menuduh mereka kafir hingga membunuhnya.


Di negara Somalia, sampai kini, masih terjadi pertumpahan darah gara-gara ada sekte yang suka mengkafir-kafirkan (Jama’ah Takfir), ini yang saya takutkan kalau sampai terjadi di Indonesia . Oleh sebab itu ada baiknya kita juga mengaplikasikan apa yang pernah diucapkan oleh Habib Abu Bakar Al Adny, da’i sekaligus pemikir Islam asal kota Aden, dalam satu lawatannya di Univ. Al Ahgaff, beliau berkata bahwa da’wah, itu yang bermanfaat bagi umat bukan malah memecah belah umat. Menuduh kafir, pertikaian, perdebatan yang berlandaskan hawa nafsu itu adalah dakwah yang memicu perpecahan dan itu yang mesti kita tanggalkan kini.


Sahabat Abu Dzar pernah memanggil Bilal, “Hai si hitam.” Rasul pun mendengar dan berkata, “Hai, apakah orang putih itu lebih mulia dari mereka yang hitam. Tidak, tidak ada keutamaan dalam diri seseorang kecuali taqwa.” Lantas Abu Dzar sadar dan berkata pada Bilal, “Aku telah mengolokmu dan aku mengaku salah.” “Aku telah memaafkanmu,” kata Bilal. “Tidak, belum, ini wajahku kutaruh di tanah dan injaklah hingga keluar virus kesombongan dariku,” kata Abu Dzar. “Aku telah mengampunimu,” kata Bilal. “Tidak demi Allah hatiku takkan tenang hingga kau menaruh kaki di wajahku ini, hingga penyakit ini hilang,” kata Abu Dzar. Beginilah Rasul mendidik umat la ilaha illa Allah agar saling menghormati, toleran, tidak menyakiti dan sikap inilah yang mesti kita implementasikan ketika bertemu dengan sesama umat la ilaha Illa Allah, dari sekte apapun. Agar dakwah untuk mengajak umat kembali pada Allah terus langgeng dan tidak mandeg gara-gara disibukkan dengan saling jegal antar sekte.
***** akhir kutipan *****


Majalah dakwah Islam “Cahaya Nabawiy” Edisi no 101, Januari 2012 memuat topik utama berjudul “SYIAH-WAHABI: Dua seteru abadi” , Berikut sedikit kutipannya,


***** awal kutipan ****
“Sebenarnya ada fakta lain yang luput dari pemberitaan media dalam tragedi itu.


Peristiwa itu bermula dari tertangkapnya mata-mata utusan Darul Hadits oleh orang-orang suku Hutsi yang menganut Syiah. Selama beberapa lama Darul Hadits memang mengirim mata-mata untuk mengamati kesaharian warga Syiah. Suku Hutsi merasa kehormatan mereka terusik dengan keberadaan mata-mata ini.


Kehormatan adalah masalah besar bagi suku-suku di Jazirah Arab. Tak ayal, suku Hutsi pun menyerbu Darul Hadits sebagai ungkapan amarah mereka.


Selama beberapa hari Darul Hadits dikepung orang-orang Hutsi yang kebanyakan tergabung dalam milisi pemberontak


Dua warga Indonesia tewas dalam baku tembak, sementara yang lainnya bersembunyi di kampus. Anehnya, meskipun beberapa kali dibujuk , para mahasiswa tetap tak mau dievakuasi pihak kedutaan. Mereka berdalih bahwa diri mereka sedang berjihad melawan musuh. Doktrin yang ditanamkan kepada mahasiswa Darul Hadits cukup, sangar yakni, “Jihad terhadap syiah rafidah al-Houtsi”
***** akhir kutipan *****


Ironis sekali , kedua sekte masing-masing merasa berjihad dan memerangi sesama manusia yang telah bersyahadat


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya lagi: ‘Apakah kamu yang telah membunuhnya? ‘ Dia menjawabnya, ‘Ya.’ Beliau bertanya lagi: ‘Lalu apa yang hendak kamu perbuat dengan kalimat, ‘Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah’, jika di hari kiamat kelak ia datang (untuk minta pertanggung jawaban) pada hari kiamat nanti? ‘ (HR Muslim 142)


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “mencela seorang muslim adalah kefasikan, dan membunuhnya adalah kekufuran”. (HR Muslim).


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bukannya mengkhawatirkan umatnya berbuat syirik namun beliau lebih mengkhawatirkan umatnya egois, individualis dan berlomba-lomba dengan kekayaan bumi, harta dunia. kekuasaan dan saling membunuh.


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Aku lebih dahulu wafat daripada kalian, dan aku menjadi saksi atas kalian, dan aku demi Allah, sungguh telah melihat telagaku sekarang, dan aku diberi kunci-kunci perbendaharaan bumi atau kunci-kunci bumi. Demi Allah, saya tidak mengkhawatirkan kalian akan berbuat syirik sepeninggalku, namun yang justru aku khawatirkan atas kalian adalah kalian bersaing terhadap kekayaan-kekayaan bumi.” (HR Bukhari 5946)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Aku mendahului kalian ke telaga. Lebar telaga itu sejauh antara Ailah ke Juhfah. Aku tidak khawatir bahwa kalian akan kembali musyrik sepeninggalku. Tetapi yang aku takutkan ialah kamu terpengaruh oleh dunia. Kalian berlomba-lomba untuk mendapatkannya kemudian berbunuh-bunuhan, dan akhirnya kalian musnah seperti kemusnahan umat sebelum kalian”. (HR Muslim 4249)


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada kaum Anshar, “sepeninggalku nanti, akan kalian jumpai sikap atsarah (sikap egoism, individualisme, orang yang mementingkan dirinya sendiri dan kelompok). Maka bersabarlah kalian hingga kalian berjumpa denganku dan tempat yang dijanjikan untuk kalian adalah telaga al-Haudl (di surga)” . (HR Bukhari 350).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar